Jumat, 27 April 2012

Pengumuman Pemenang BBI 1st Giveaway Hop: Playing "God"



Kepada segenap teman-teman yang sudah berpartisipasi untuk Giveaway dari blog [Membaca Buku] dalam rangka First Anniversary BBI, saya mengucapkan terima kasih. 
Setelah didata, ada 70 entry yang masuk via Google Forms, dan setelah divalidasi, ada 67 entry yang berpeluang mendapatkan 1 eksemplar buku Playing "God" karya Dr. Rully Roesli, dan pemenangnya ditentukan secara acak menggunakan jasa situs random.org (hari ini juga pada pukul 08.04 WIB) untuk memenuhi unsur obyektivitasnya dan menjaga keadilan.
Dan pemenangnya adalah:

Asriani Purnama di Manado

Selamat kepada pemenang, hadiah akan dikirimkan langsung ke alamat yang diisikan lewat formulir keikutsertaan giveaway dan semoga buku ini bisa bermanfaat. Dan kepada yang belum beruntung, semoga lain kali bisa lebih berhasil.
Terima kasih, sekali lagi saya ucapkan. 
*Keputusan pemang ini tak dapat diganggu gugat.

Penentuan pemenang:
1. Menentukan nomer yang keluar sebagi pemenang di situs random.org


keluar angka 3 (lihat result di gambar di atas, sebelah kanan)
2. Dicari urutan no 3 dari entry yang sudah masuk, berdasarkan urutan waktunya



dan vyola, keluarlah nama sang pemenang!

Honeymoon with My Brother

Judul: Honeymoon with My Brother
Penulis: Franz Wisner
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Penerbit: Serambi
Jumlah Halaman: 485
ISBN: 9789790241015

Apa yang akan Anda lakukan, ketika tinggal menunggu waktu menuju pelaminan, calon pasangan Anda membatalkan komitmen untuk berumah tangga? Di saat undangan sudah disebar, tempat dan pesta sudah siap, dan Anda sudah menunggu bertahun-tahun untuk momen istimewa tersebut? Itulah yang dialami oleh Franz Wisner. Sang kekasih, Annie memutuskannya di saat tinggal menunggu jalannya acara yang suci itu. Terpuruk karena rencana pernikahannya gagal, kemalangan Franz bertambah dengan penurunan posisinya di  perusahaan tempatnya berkerja.

Dengan keterpurukan yang ia alami, tiba-tiba terbesit semua usulan bagi dia, untuk melanjutkan pariwisata bulan madunya yang telah terencana ke Kosta Rika, tapi bukan dengan Annie, tapi bersama Kurt, adiknya! Dan perjalanan bulan madu itu menjadi awal dari kegiatan besar berikutnya bagi mereka berdua, berkeliling dunia! Dan semua dilakukan selama satu tahun dengan keluar dari pekerjaan mereka masing-masing. Bahkan Kurt ikut menjual rumahnya untuk ikut mendanai biaya perjalanan dan akomodasi.

Perjalanan yang mereka jalani sungguh menarik bagi saya. Berbagai kisah yang mereka ceritakan seolah-olah menceritakan ada berbagai keajaiban di dunia. Meski kadang, apa yang ditulis agak subyektif misalkan pandangan penulis terhadap presiden Indonesia, tapi kisah-kisah unik yang mereka jumpai sangatlan berkesan. Apalagi mereka tidak memandang apa yang mereka hadapi sebagai turis belaka, tetapi juga memperhatikan aspek-aspek sosial dan sisi lain yang mereka jumpai. Selain itu, ternyata perjalanan itu salah satunya memiliki "misi" penting bagi Franz, yaitu mendekatkan diri dengan snag adik karena kedekatannya yang kurang ketika mereka menginjak usia remaja sampai dewasa.

Bagian yang saya sukai adalah surat-surat elektronik Franz buat LaRue, nenek tiri mereka, yang mengikuti perjalanan kedua cucunya sambil menusuk peta dunia dengan pin, di negara-negara yang dikunjungi Franz dan Kurt. Suratnya kadang satir, kadang lucu dan beberapa malah tidak berkaiatan dengan yang ditulis di isi ceritanya.

O ya, bagaimana tips traveling yang didapat dari buku ini? Buang buku panduan wisata Lonely Planet dan dapatkan keseruan yang tak didapati oleh turis umum yang mengandalkan panduan semata.

Sabtu, 21 April 2012

Mr. China

Judul: Mr. China- Kisah Dramatis tentang Kejatuhan Wall Street di Negara Tirai Bambu
Penulis: Tim Clissold
Penerjemah:
9789793064468

Mr. China mengisahkan kiprah "Pat" yang mendapatkan dana US$ 400 juta dari investor-investor Amerika, bersama Tim Clissold, penulis buku ini, untuk menginvestasikan dana tersebut ke berbagai pabrik yang ada di China. Pada masa itu, China memang sedang melakukan reformasi ekonomi setelah terkungkung cukup lama, sehingga peluang pasar yang ada, dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, dan ramalan pertumbuhan ekonomi China yang akan meledak, membangkitkan optimisme Pat, lulusan MBA dari salah satu sekolah bisnis terkemuka di Amerika untuk menjalankan investasi tersebut. 

Berkeliling pabrik-pabrik di China, melobi dewan investor di Amerika, serta bergerak melobi kalangan pemerintah, dan membeli saham-saham pabrik tersebut, dijalankan oleh Pat bersama Clissold. Benturan-benturan awal tercipta begitu melihat lokasi pabrik-pabrik yang sulit dijangkau, juga pemimpin pabrik yang tak memiliki pandangan bisnis bervisi ke depan, serta birokrasi yang lamabat, justru tak menghalangi optimisme Pat. 

Namun kultur China ternyata menghambat jalannya investasi. Berjuta-juta dollar yang telah diinvestasikan hanya berdampak kerugian-kerugian. Beberapa malah menghasilkan perselisihan hebat dengan pemilik perusahaan. Apa yang dijumpai oleh Pat dan Clissold justru kaang hal-hal sepele namun dampaknya bisa snagat buruk. Kesulitan-kesulitan yang dijumpai, tidak bisa teratasi dengan teori bisnis modern.

Clissold, sebagai pelaku dari gagalnya investasi bisa bercerita dengan sangat detail. Meskipun apa yang ditulis, adalah dari sisi dia selaku pelaksana investasi, kita bisa mendapatkan detail kegagalan yang terjadi, seolah-olah dia kadang bisa berada di sisi sang China. Beberapa hal secara tidak langsung yang ditulis oleh Clissold, menambah banyak pengetahuan tentang sisi lain dari China. Sekarang mungkin kita tahu ekonomi China berkembang pesat. Banyak orang kaya baru lahir di China. Meski cerita di buku ini mungkin hanyalah sedikit kisah di balik kebangkitan ekonomi China, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih lengkap di balik kebangkitan tersebut.  

Rabu, 18 April 2012

5 cm

Judul: 5 cm
Penulis: Donny Dhirgantoro
Editor:  A. Ariobimo Nusantara
Penerbit: Grasindo
Jumlah Halaman: 382
ISBN: 9789790251762

Kelompok yang terdiri dari Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta, tokoh dalam buku ini, adalah kelompok gaul yang tak jelas juntrungannya, hanya sekedar ngumpul bareng olahraga, kemudian cari makan, diteruskan kumpul di rumah salah satu dari mereka, ngobrol tak jelas. Namun ikatan persahabatan di antara mereka sangatlah kuat. Mereka bisa tahu film atau lagu kesukaan masing-masing. Dia khir cerita, mereka melakukan perjalanan mendaki gunung ke puncak Mahameru. Impian mereka, adalah bisa mengikuti perayaan 17 Agustusan di pucak gunung tersebut. Dengan keterbatasan pengalaman, kecuali Genta dan Arial, yang lain tidak memiliki pengalaman mendaki gunung, akhirnya mereka bisa mencapai puncak tepat pada waktunya.

Buku ini mungkin agak membingungkan. Membaca biografi pengarangnya di bagian akhir yang terakhir berprofesi sebagai trainer, rasanya buku ini lebih diklasifikasikan sebagai buku jenis kalangan motivasi inspiratif, tetapi berbentuk novel. Dengan isi yang banyak menekankan pada kutipan lirik-lirik lagu dan bahasa yang digunakan, lebih meyakinkan saya kemungkinan besar market yang dituju oleh penulis adalah untuk kalangan muda, yang mungkin perlu memiliki impian dan menggerakan kemampuannya untuk memenuhi impian tersebut. Sepertinya bagus, namun rasanya agak terlalu berlebihan kalau saya membaca kalimat-kalimat yang digunakan. Apalagi ada saat, penulis menginjak ke ranah filsafat, seolah terlalu banyak yang ingin disampaikan oleh penulis. Meskipun itu kepada ranah pencarian jati diri sebagai manusia.

Ada beberapa bagian yang menyentuh. Seperti di saat mereka bertemu penjual makanan di kereta api. Memang, potret kemiskinan di Indonesia rasanya belum banyak terekspose, khususnya untuk orang kota seperti kelima tokoh di buku ini. Juga usaha keras untuk mewujudkan impian kita, sebagaimana yang sering dimotivasikan oleh motivator-motivator hebat, adalah nilai dari buku ini. Btw, kalau mau protes, setahu saya Kereta Api Matramaja yang pernah saya naiki, nggak lewat Yogya (jalur selatan di jawa tengah) tapi lewatnya Semarang (jalur utara di Jawa Tengah), seperti yang ditulis buku ini.

Jumat, 13 April 2012

BBI 1st Giveaway Hop: Playing "God"

Dalam rangka ulang tahun yang pertama, Blogger Buku Indonesia (BBI), kami anggota BBI akan memeriahkannya dengan mengadakan BBI 1st Giveaway Hop, yaitu giveaway buku karya penulis dari negara kita tercinta! Ya, giveaway khusus buku penulis lokal. Khusus BBI 1st Giveaway Hop ini di-host oleh mbak Fanda, mbak Oki, dan mbak Maya F. Untuk blog ini, buku yang akan di-giveaway adalah:

Ya, buku ini berjudul: Playing "God", buah pena dari dr. Rully Roesli SpPD-KGH. 1 eksemplar buku ini akan dikirimkan gratis kepada pemenang (hanya di wilayah Indonesia). Kenapa buku ini? Ketika mencari buku yang akan saya giveaway, saya melihat buku ini secara rating di goodreads.com cukup bagus. Dan membaca beberapa review dari teman-teman yang sudah membaca, rasanya buku ini bermanfaat bagi pembacanya.

Ketentuan untuk mengikuti giveawaynya di blog ini adalah mudah. Silakan posting pada form di bawah ini, Nama Anda, Alamat Anda (untuk pengiriman buku bagi pemenang), Alamat email (untuk pemberitahuan bagi sang pemenang, dan alamat email tidak akan saya salahgunakan untuk keperluan lainnya),  dan berhubung buku yang diberikan berkait dengan dunia medis, saya akan meminta Anda untuk menuliskan dan berbagi satu saja Tips untuk hidup sehat. Tak perlu panjang-panjang, yang penting jelas dan bermanfaat. Untuk pemenangnya akan diposting lewat blog ini (saya usahakan pada tanggal 27 April 2012 berbarengan dengan peserta giveaway yang lain), sehingga saya tetapkan batas waktu sampai tanggal 25 April 2012 pukul 23.59 WIB. Setiap isian yang masuk akan saya beri nomer urut sesuai urutan waktunya, dan pemenang akan dipilih secara acak menggunakan situs random.org dari isian yang memenuhi syarat.

Giveaway lainnya dari teman-teman BBI:

Kamis, 12 April 2012

33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut

Judul: 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut
Penulis: vbi_djenggotten
Tebal: 128 Halaman
Penerbit: Zaytuna
ISBN: 9786029159004

Sudahkah kita melepas lelah batin kita? Hidup di zaman modern, rasanya penuh dengan kesulitan-kesulitan hidup yang kita jumpai. Salah satu pengobatan yang manjur, adalah memperkaya kekuatan rohani kita. Dan membaca komik religius seperti buku ini bisa menjadi salah stau caranya.

33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut, adalah visualisasi hadits nabi yang dikategorikan shahih menurut Imam Bukhari dan Imam Muslim, oleh vbi_djenggotten dalam bentuk kisah yang umum kita jumpai. Maka dari itu, gambaran dari buku ini, adalah gambaran yang dekat dengan kita, seolah-olah menyindir keberagaman hidup beragama kita, yang mungkin tidak menjaga mata, telinga, dan mulut kita.

Meskipun menggeletuk hati kita, beberapa komik ini menggambarkan parodi hidup bangsa kita. Tak pelak, kelakuan pejabat kita, misalnya, juga akan kita jumpai di buku ini, tentu saja berkait dengan hadits yang dikutip oleh sang penulis.

Buku ini, layak ada di perpustakaan kita, sebagai pengingat, petuah nabi yang relevan dengan hidup kita sekarang.

Senin, 09 April 2012

The Invention of Hugo Cabret


Judul Buku: The Invention of Hugo Cabret
Penulis: Brian Selznick
Penerjemah: Marcalais Fransisca
Penyunting: Dhewiberta
Penerbit: Bentang
Jumlah Halaman: 544 halaman
ISBN: 9789794336816 


Coba lihat ilustrasi di atas! Keren kan? Ilustrasi di atas adalah gambar Hugo Cabret ketika memperbaiki mainan tikus biru yang ia rusak. Banyak ilustrasi bertebaran di buku ini, berdampingan dengan narasinya. Bentuk yang unik, seperti separuh novel biasa, separuh novel grafis. Dan semuanya saling melengkapi, tak berdiri sendiri-sendiri. 

Hugo Cabret, seorang anak yatim piatu, bekerja membantu pamannya untuk menjaga dan memperbaiki jam-jam yang ada di stasiun kereta api Paris. Ketika pamannya menghilang, ia berkerja sendirian tanpa sepengetahuan inspektur stasiun dan mengambil cek bayaran pamannya. Namun di balik pekerjaannya, ia sering mencuri mainan-mainan yang dijual di sebuah toko mainan seorang tua di stasiun Paris. Ternyata apa yang ia lakukan, adalah semata untuk berusaha memperbaiki sebuah mesin automaton, sebuah mesin yang memiliki wujud manusia tetapi mampu menulis. Ayahnya sendiri meninggal, ketika berusaha memperbaiki mesin tersebut di museum, saat museum tersebut mengalami kebakaran. Hugo mengira, mesin itu akan menuliskan pesan dari sang ayah untuknya.

Petaka datang ketika hendak mencuri sebuah mainan, ia ketahuan oleh sang pemilik toko mainan. Catatan yang berisi manual mesin itu diambil oleh sang pemilik, yang kelak diketahui adalah Georges Méliès, seorang sutradara terkenal di Prancis dan dalam usaha mendapatkan kembali catatan itu, ia berjumpa dengan Isabelle, anak angkat Méliès, dan Ettiene teman Isabelle.

Sosok Georges Méliès yang diangkat dalam buku ini adalah tokoh nyata. Beberapa ilustrasi yang digambarkan oleh penulis, diambil dari film sang sutradara. 

Saya suka buku ini. Angkat jempol untuk buku ini. Ilustrasi yang keren, ditambah dengan cerita yang memukau. Memang agak sedikit kesulitan ketika saya harus mengubah orientasi membaca kalimat-kalimat menjadi melihat gambar, sewaktu-waktu, tapi dengan ilustrasi yang keren, rasanya hal tersebut tak menjadi masalah. Gambaran tentang film-film kuno yang ada, menggelitik saya, mungkin untuk mencoba menyaksikan karya-karya Georges Méliès.

Indonesia Mengajar

Judul: Indonesia Mengajar
Penulis: Pengajar Muda
Editor: Ikhdah Henny & Retno Widyastuti
Penerbit: Bentang
Jumlah Halaman: 322
ISBN: 9786028811576

Sarjana mengajar sekolah di pelosok? Sebenarnya sudah umum, mengingat biasanya di program KKN ada kegiatan mengajar di sekolah. Yang membedakannya, adalah jangka waktu mengajar adalah satu tahun, dan pelaksanaannya dilakukan di daerah terpencil, yang sulit dijangkau dengan transportasi biasa. Beberapa pengajar malah membandingkan keadaan sekolah yang diajarnya dengan sekolah Laskar Pelangi, tempat Andrea Hirata menuntaskan pendidikan dasarnya.

Buku ini berisi kumpulan tulisan pengalaman 51 orang lulusan perguruan tinggi terbaik, dari belasan ribu peminat, pelaku program Indonesia Mengajar, yang dipelopori oleh Dr. Anies Baswedan. Segala curhat, pandangan, opini para pengajar muda angkatan pertama dimuat di buku ini, seolah-olah kita dapat merasakan apa yang mereka rasakan, ikut kesal ketika mereka menulis dengan kesal, ikut bangga ketika apa yang mereka tulis adalah kebanggan mereka terhadap anak didik mereka.

Namun, seringkali yang saya baca, adalah tulisan dari penulis untuk mereka sendiri. Ini yang membuat saya kadang berat membaca buku ini, tak seringan beberapa buku favorit saya. Tanpa meragukan dedikasi mereka yang tinggi, tapi apa yang dibagikan oleh mereka akan menjadi kurang inspiratif kalau tidak bisa dipahami dengan baik oleh pembacanya.

Selebihnya saya salut akan semangat juang para Pengajar Muda ini. Berbagai tipe siswa yang berbda-beda, bisa dihadapi dengan semnagat. Semoga apa yang dicita-citakan, seperti yang tercantum dalam situs Indonesia Mengajar ini:

"Dengan kompetensi global beserta pemahaman akar rumput, Indonesia akan sanggup berpijak dan mengabdi bagi kepentingan nasionalnya di tingkat dunia, demi memenuhi semua janji kemerdekaan bagi rakyatnya"

akan bisa tercapai.

O ya, saya suka juga foto-foto yang dimuat di buku ini. Mungkin akan lebih baik, kalau ada yang dicetak berwarna. 

Sabtu, 07 April 2012

Livor Mortis

Judul: Livor Mortis- Tragedi Kemanusiaan di Balik Institusi Kesehatan
Penulis: Deasylawati Prasetyaningtyas
Penerbit: Afra Publishing
Jumlah Halaman: 240
ISBN: 9789791397414

Fatiya, hanyalah seorang perawat yang baru lulus dari akademi keperawatan dan baru saja diterima bekerja sebagai perawat honorer, di sebuah Rumah Sakit Daerah, RS dr. Sarkadi. Tapi di periode awal pekerjaannya, dia sudah harus menghadapi masalah yang berkaitan dengan instansi bekerjanya, yang nyata-nyata adalah kebobrokan dalam sebuah sistem kesehatan di negara kita.

Robi, harus heran ketika istrinya, Lena yang harus melahirkan mendadak, karena mengalami solusio plasenta dan anaknya yang dilahirkan prematur asfiksia harus mondok lama di rumah sakit tersebut. Kecurigaan Robi semakin kuat, ketika bekas jahitan istrinya bukannya semakin baik tetapi justru semakin parah. Sedangkan co-ass yang biasanya melakukan visite hanya melakukan hal yang sama dengan perawat, yaitu mengukur tekanan darah dan tidak memeriksa secara intens. Apalagi keadaan bayinya yang baru lahir, semkain parah saja. Ternyata yang terjadi adalah ketika dilakukan operasi caesar kelahiran anak mereka, ada kasa yang tertinggal di dalam badan Lena. Keadaan ini tidak diberitahukan oleh pihak rumah sakit tapi hanya memberitahukan kepada Robi, diperlukan adanya bedah ulang untuk memperbaiki keadaan Lena. Sedangkan ankanya, akhirnya meninggal dunia. Tak puas dengan keadaan yang menimpa istrinya, Robi berusaha mengadakan gerakan massa untuk mendemo rumah sakit. Ditemani temannya, Alfan yang sudah menjadi pengacara, ia berusaha melawan sistem yang sudah parah

Pak Sukarto, mengalami keadaan gagal ginjal disertai penyakit diabetes mellitus type 1. Istrinya, ibu Ponirah, bukanlah orang yang memiliki harta. Ia hanya penjual gorengan dan kue di dekat stasiun, tempat tinggalnya. Untuk perawatan suami tercintanya, hanya mengandalkan gaskin. Nelangsanya ia harus kehilangan sepeda kunonya, satu-satunya harta berharga yang dimilikinya, yang ingin dijualnya untuk membiayai pengobatan Pak Karto, suami yang dicintainya. Selain itu, pelayanan kepadanya, harus terkalahkan oleh pelayanan kepada kaum "cendana", golongan orang yang berduit. Dan akhirnya, Pak Karto meninggal dunia, tanpa diketahui di saat kematiannya, diperkirakan meninggal karena shock sepsis. Padahal sebelumnya, Pak Karto sudah mendapat perlakuan CAPD guna memperbaiki kehidupannya.

Apa kaitan Fatiya dengan Robi dan bu Ponirah? Robi adalah kakak angkatan Fatiya di SMA terdahulu, sedangkan dengan bu Ponirah, mereka dipertemukan ketika bu Ponirah mengantar suaminya ke rumah sakit sedang ia sedang dalam perjalanan pulang menunggu bus yang akan dinaikinya, dan di saat itulah bu Ponirah kehilangan sepedanya, dan Fatiya mengalami kebimbangan apakah langsung pulang di saat busnya sudah datang atau melaporkan ke satpam. Dan perjalanan Fatiya di pekerjaannya, berkaitan dengan Robi dan bu Ponirah menjadi inti kisah ini, kisah yang mengambarkan sistem pelayanan buruk yang dijumpai di rumah sakit umum di Indonesia.

Membaca buku ini, kita semakin yakin dengan rahasia umum bahwa selama ini masih banyak sistem pelayanan kesehatan di negeri kita yang bobrok. Hanya orang-orang beruang yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Membuka mata kita. Sayangnya kekurangan buku ini saya rasakan dari terlalu banyak istilah medis yang tak dapat dipahami oleh pembaca awam seperti saya. Juga kisahnya yang kurang ter-eksplore dengan baik. Gambaran bobroknya sistem tersebut, sudah bukan menjadi pengetahuan baru bagi kalangan pembaca yang selalu terbaruka informasi dan pemberitaan, mungkin perlu ada hal-hal baru yang perlu dilempar ke kalangan pembaca. Selain itu, lay out halaman yang mengambarkan kantung infus di atas maupun di bawah halaman saya rasa terlalu berlebihan. Akhirnya, buku ini dengan nilai-nilai idealismenya, saya rasa patut diacungi jempol.

Selasa, 03 April 2012

Garuda 5: Utusan Iblis

Judul: Garuda 5: Utusan Iblis
Penulis: F.A. Purawan
Editor: Sukini
Penerbit: Tiga Kelana
Jumlah Halaman: 702
ISBN: 9786028535229

Sentika, Pramesti, Widura, Anggraini, dan Rangga adalah kumpulan pendekar hebat yang terkumpul menjadi kelompok pasukan Garuda. Mereka bergerak di aliran kebaikan. Ada salah satu tugas yang maha penting buat mereka. Pendekar Gila, guru Sentika memberikan kitab lontar yang meramalkan di setiap enam ratus enam puluh enam tahun, iblis akan menurunkan utusannya ke muka bumi, untuk menguasai dunia. Tugas yang berat, bagi pasukan Garuda adalah mencegah turunnya utusan iblis ke dunia, yang kebetulan akan terjadi di masa mereka hidup di saat itu. 

Di tengah usaha menggagalkan turunnya sang utusan iblis ke bumi, pasukan Garuda ternyata berjumpa dengan Ki Sangeti pendekar beraliran hitam, yang menginginkan bersatunya dia dengan utusan iblis. Didampingi Ratu Suromenjani, ratu dunia makhluk gaib yang menjadi istrinya dan 12 Malaikat Pencabut Nyawa yang merupakan anak buahnya, Ki Sangeti berusaha mengusahakan kedatangan utusan iblis itu guna bisa bersatu dengannya. Namun pasukan Garuda, di bawah komando Sentika, berhasil mencegah kedatangan si utusan iblis dan bahkan berhasil mengalahkan dan membunuh Ki Sangeti yang memiliki keahlian silat sangat tinggi. Tapi janji terucap oleh Ki Sangeti sebelum terbunuh, bahwa dia akan meneruskan usahanya untuk kembali bersinergi dengan utusan iblis itu, pada kedatangan berikutnya, yang berarti enam ratus tahun kemudian.

Di saat yang ditunggu-tunggu itu, Jaka, seorang siswa biasa di SMA Raya tapi memiliki jabatan sebagai ketua OSIS, mengalami mimpi-mimpi aneh, berupa peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Sentika di saat hidupnya. Ternyata mimpi-mimpi itu menjadi indikasi, bahwa Jaka adalah keturunan dari Sentika, dan dia mendapat tugas yang sama dengan Sentika di masa hidupnya dengan mewarisi kemampuan Sentika, untuk mencegah munculnya utusan iblis, bersama-sama dengan teman-temannya, yang juga merupakan keturunan dari anggota lain pasukan Garuda tapi belum dia ketahui siapa saja, membentuk kembali pasukan Garuda untuk mencegah utusan iblis menguasai dunia.

Saya merasakan bahwa novel Garuda 5: Utusan Iblis ini, sangat menarik. Meskipun saya rasa unsur kejutan dalam alur cerita kurang, karena kita dengan mudah akan tahu, misalkan siapakah Prasti dan Robby itu, dua orang baru yang langsung akrab dengan Jaka, dan siapa penerus pasukan Garuda 5 meski belum nyata dalam jalannya cerita. Tapi kekuatan novel ini saya rasakan lebih pada deskripsi perkelahian yang menarik dan mengesankan, seolah-olah kita bisa merasakan melihatnya dalam komik/acara televisi, dan ini bisa sedikit mengatasi cerita, yang menurut saya biasa-biasa saja. Juga beberapa footnote sedikit menghibur. Sayangnya  saya tidak menangkap kesan sebagia anak SMA di jalinan kisah Garuda 5. Rasanya mendapati tokoh-tokoh yang dewasa, dengan segala karakteristiknya. Ketebelan buku ini pun sebenarnya tidak membuat gentar, ketika mulai membaca, rasanya bisa menikmati dan lancar-lancar saja.