Jumat, 28 September 2012

Bicycle Diaries

Judul: Bicycle Diaries
Penulis: Nadia Aghnia Fadhillah
Penerbit: Konin
Jumlah Halaman:  180
ISBN: 9786027673212

Buku Bicycle Diaries ini merupakan curahan tulisan bebas ala @nadanakaneh dalam blog pribadinya. Bersama buku ini, Anda akan merasakan bagaimana @nadanakaneh menulis dan menulis.... apa yang dipikirkannya, apa yang dilihatnya, apa yang dicita-citakannya, serta apa isi hatinya.

Sebagaimana 'aktivis mahasiswa' pada usianya, @nadanakaneh memiliki idealisme yang berarti kehidupan yang lebih baik, meskipun di sisi lain, apa yang dia tulis mungkin akan menimbulkan jengah tersendiri buat orang-orang yang dia kritik dalam tulisannya, misalkan apa yang dia tulis dalam postinagn berjudul Tanggung Jawab Arsitek berikut:
Kesalahan dalam menggambar yang sering dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa Arsitektur, diperbaiki dengan menggambar ulang di kertas yang baru, dengan ukuran kertas yang biasanya besar. Padahal di sisi lain, banyak orang yang melakukan penghematan kertas.
Interaksi saya dengan penulis memang minim, hanya mengacu pada beberapa kali pertemuan tanpa arti, dan dari twit-twit beliau, saya meraba-raba bagaimana apa yang dia tulis sejauhmana pemikirannya bergerak. Saya paham bagaimana @nadanakaneh merasa risau melihat sesuatu yang dia rasakan sangat merugikan rakyat, seperti kebijakan pemerintah yang tidak berlandaskan kepentingan masyarakat, karena saya juga sempat merasakan hal yang sama selama menjadi mahasiswa, kebetulan satu universitas dengan penulis, meski beda jurusan dan beda fakultas. Dan beruntunglah @nadanakaneh, karena dia berhasil mencatatkannya dalam media blog, kemudian membukukannya, hal yang tak sempat saya pikirkan. 

Saya tak akan menilai dan mengkomentari apa yang @nadanakaneh tuliskan dalam resensi ini, karena isi pemikiran yang dia tuliskan, adalah saya yakin, murni berasal dari olah hati dan oleh pikiran snag penulis, dengan realita yang dia hadapi. Yang jelas, saya bisa belajar dari penulis, dari bukunya ini, alhamdulillah. Dan semoga tulisannya bisa menggerakan, satu demi satu pembacanya ke arah yahg lebih baik.

The Tokyo Zodiac Murders

Judul: The Tokyo Zodiac Murders
Penulis: Sōji Shimada
Penerjemah: Barokah Ruziati
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 360
ISBN: 9789792285918

Di tahun 1936 terjadi rentetan kasus pembunuhan yang menggemparkan Jepang. Seorang pelukis kaya, Heikichi Umezawa, tewas terbunuh di studio lukisnya. Di laci mejanya, didapatkan sebuah surat rencana pembunuhan kejam yang justru akan dilakukan oleh Umezawa terhadap putri-putrinya dan keponakannya, untuk menciptakan sebuah Azoth yang terdiri dari potongan-potongan tubuh anak-anak dan keponakan-keponakannya. Belakangan setelah Umezawa terbunuh, didapat korban baru, Kazue, anak tiri Heikichi, dan selanjutnya ternyata rencana Heikichi dilanjutkan dengan pembantaian sadis terhadap anak-anak dan keponakan-keponakan Heikichi, dengan bagian-bagian tubuh ditemukan hilang. Padahal Heikichi yang merencankan pembantaian itu justru sudah dibunuh.

Kisah pembunuhan beruntun ini sampai dnegan tahun 1979 belum terkuak. Di saat itu, detektif amatir Mitarai Kiyoshi ditemani oleh rekannya Ishioka Kazumi, ketiban urusan untuk dapat menyelesaikan kasus yang terpendam lebih dari empat puluh tahun tersebut. Berbekal isi buku yang menggambarkan kejadian kasus tersebut ditambah dengan sepucuk surat dari seorang polisi yang tak sengaja ikut terlibat dalam kasus tersebut, Mitarai berusaha mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis tersebut.


Mengikuti cerita Mitarai mengunkap kasus empat puluh tahun yang lalu, merupakan sebuah kesenangan tersendiri bagi saya, yang memang menyukai kisah-kisah detektif. Kita akan menjumpai banyak petunjuk penyelesaian kasus yang bertebaran, mencermati satu persatu dan harus mencocokan dengan fakta yang didapat di TKP. Membaca buku detektif memang permainan yang mengasyikkan bagi otak, apalagi kalau tebakan-tebakan yang kita lakukan, tidak sesuai dengan hasil akhir di jalan ceritanya. Saya angkat jempol buat penulis yang berhasil membuat misteri yang tak mudah tertebak penyelesaiannya ini. 

Dan saya memang gagal menebak siapa dalang di balik kasus pembunuhan yang menghebohkan tersebut, tetapi sangat dipuaskan dengan cerita yang memikat. Tak pelak, buku ini sangat rekomendatif buat penggemar cerita-cerita detektif. Buku ini mengingatkan saya akan duet Holmes dengan Dr. Watson, meskipun ceritanya, Mitarai tidak menyukai Holmes. Bagaimana Mitarai melakukan pengamatan menyendirinya, memang mirip dengan Holmes. Sementara Ishioka yang berusaha menyelesaikan kasusnya dengan caranya sendiri, mirip dengan cara Watson.

Membaca The Tokyo Zodiac Murders, bagi saya merupakan salah satu pengalaman mengasyikkan. Tak banyak novel detektif yang ditulis oleh penulis Jepang, kebanyakan dalam bentuk manga, dan kisah yang diangkat oleh Sōji Shimada ini sangat berkesan, tak kalah dengan penulis kisah detektif lainnya.

Kamis, 27 September 2012

Insiden Arktik (Artemis Fowl, #2)

Judul: Insiden Arktik
Penulis: Eoin Colfer
Penerjemah: B. Sendra Tanuwidjaja
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9789792223866
Jumlah halaman: 355

Kembali lagi dengan Artemis Fowl! Setelah takjub dengan buku pertamanya, kali ini saya terpukau dengan seri kedua karya Eoin Colfer ini, Insiden Arktik. Kali ini, Fowl tidak berseteru dengan kaum peri, tapi berkolaborasi dnegan mereka untuk memecahkan 2 masalah besar: pemberontakan di dunia peri dan menyelamatkan Fowl senior dari penculikan oleh Mafiya Rusia.

Di dunia peri, Holly menemukan indikasi aneh ketika menangkap goblin yang menggunakan alat yang mencurigakan. Dari sinilah terungkap bahwa ada senjata kuno yang dipakai oleh goblin dengan menggunakan bantuan baterai buatan manusia. Tak pelak, tudingan dari kaum peri menunjuk pada Fowl yang menyelundupkan baterai tersebut kepada kaum goblin. Dugaan ini tak terbukti karena memang bukan Fowlah pelakunya, dan akhirnya Fowl dan Kapten Short berkerjasama untuk menemukan siapa manusia yang mengirimkan baterai tersebut dnegan imbalan, kaum peri akan membantu menyelamatkan Fowl Senior yang disandera oleh Mafiya Senior.

Kali ini, saya tidak setegang ketika membaca buku seri pertama. Meski demikian, ketegangan demi ketegangan masih teresap dalam buku ini. Juga terpecahnya isi cerita menjadi 2 bagian kali ini membuat kisahnya menjadi lebih banyak. Kalau di buku pertama Colfer, sepenangkap saya, lebih banyak mengkritik tindakan manusia yang merusak lingkungan, kali ini tidak terasa gemanya.
Meski demikian, ketertarikan saya akan karya Colfer ini bukan pada kritikannya semata, tetapi juga akan kisah yang menarik. Buku kedua ini masih menarik. Suspensenya masih terasa. Tapi masih tidak sama dengan yang pertama dan teknologi peri yang saya inginkan banyak keluar ternyata minim sekali di buku ini.

Overall, buku ini masih mendapat nilai bagus dari saya. Saya suka perjalanan Fowl, jutawan muda yang jenius. Juga kisah dunia peri, yang bertebaran makhluk-makhluk fantasy yang banyak. Kemampuan Colfer memadukan kedua kisah ini patut diacungi jempol.

Sabtu, 22 September 2012

Cadas Tanios

Judul: Cadas Tanios
Penulis: Amin Maalouf
Penerjemah: Ida Sundari Husen
Jumlah Halaman: 262
Penerbit: Obor
ISBN: 9794613223

 
Tanios, diduga adalah seorang anak haram dari cheikh, pemimpin desa Kfaryabda, yang diduga merayu Lamia, wanita tercantik di desa itu, yang dinikahi oleh Gerios, anak buah Cheikh sebagai kepala rumah tangga di istana Cheikh. Namun Cheikh menolak tuduhan terhadapnya dengan berani bersumpah di atas injil yang dipegang oleh bibi Tanios, istri paroki. 

Cerita Cadas Tanios berlanjut ketika intrik politik yang mempengaruhi negeri Libanon di saat itu, mengakibatkan terjadinya pembunuhan terhadap kepala gereja, oleh Gerios, dan membuat Tanios dan Gerios melarikan diri ke negara tetangga.

Cadas Tanios, bagi saya adalah sebuah karya yang cukup unik. Ini untuk pertamakalinya saya membaca karya Amin Maalouf. Pada awal-awal saya merasa bahasanya cukup berat sehingga beberapa kali ingin membaca buku ini saya gagalkan. Tapi ternyata kemudian, semakin membaca ke dalam, bahasanya semakin mudah dipahami. Terjemahannya juga asyik.

Asyiknya kerumitan peristiwa di Libanon pada abad ke 19 diceritakan dengan baik oleh Maalouf. Meski latar belakang pengetahuan sejarah saya agak minim, membaca buku ini tak membuat saya berkening kepala. Dengan award yang didapat, yaitu Prix Goncourt 1993 dan Grand Prix des Lecteurs membuat buku ini memang sudah diakui bagus di kalangan sastra eropa.

Rabu, 19 September 2012

Rashomon

Judul: Rashomon
Penulis: Ryūnosuke Akutagawa
Penerjemah: Bambang Wibawarta
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Jumlah Halaman: 167
ISBN: 9789799100931


Ryūnosuke Akutagawa, merupakan salah satu cerpenis terkemuka di negeri sakura, Jepang. Salah satu buku kumpulan cerpennya, Rashomon, mendapat kehormatan dipilih sebagai salah satu buku yang masuk kategori 1001 books you must read before you die.

Buku ini terdiri dari 6 cerpen dan 1 novelet. 
  1. Rashomon: Mengisahkan seorang genin (samurai rendahan) yang merampok seorang nenek demi menghindari kelaparan.
  2. Di dalam belukar: Mengangkat kisah pembunuhan seorang smaurai, namun kesaksian orang yang terlibat di dalam kejadian tersebut berbeda-beda.
  3. Kappa: Diceritakan tentang kehidupan kappa dan interaksi sesamanya, makhluk yang menjadi mitos di negeri Jepang.
  4. Bubur Ubi: Menceritakan seorang miskin yang sangat memimpikan bubur ubi namun di akhir kisah diberikan bubur ubi yang sangat berlebih.
  5. Si Putih: Mengisahkan anjing putih yang tidak mau menolong anjing temannya yang diburu penangkap anjing.
  6. Hidung: Mengisahkan kisah seorang pendeta yang memiliki bentuk hidung yang aneh dan berharap hidungnya bisa normal.
Dalam kumpulan ceritanya ini, Akutagawa berusaha memaparkan pandangan beliau terhadap sifat manusia. Ceritanya seringkali terasa absurd, tapi dengan mudah kita akan bisa menangkap maksud pemikiran beliau. Terjemahannya yang bagus oleh Dr. Bambang Wibawarta, dosen sastra Jepang UI, membuat buku ini enak dibaca dan walhasil kening saya pun tak berkerut ketika membaca Rashomon.

Menyelami pemikiran Akutagawa dalam buku ini, membuat saya juga berpikir, manusia seperti apakah saya? Kehidupan makhluk bernama Kappa dalam ceritanya Kappa, seperti membaca parodi tentang kehidupan manusia di sekitar kita, dari sosok seorang yang dianggap skait jiwa. Meski banyak novel dari penulis Jepang yang menulis dengan absurdnya, tetapi Akutagawa memiliki ciri khas di tulisan beliau, dari yang saya baca ini, keabsurdan tulisan beliau timbul untuk mengkritik perilaku manusia, yang sudah tidak manusiawi lagi.

Bagi penggemar sastra Jepang, buku ini bisa jadi merupakan salah satu buku yang layak dikoleksi. Sebagai mahakarya dari salah satu penulis terpopuler dari negeri sakura, buku ini menjadikan kita belajar, dari pikiran Ryūnosuke Akutagawa.

Senin, 17 September 2012

Menaklukkan Maut

Judul: Menaklukkan Maut
Penulis: Josh Bazell
Penerjemah: Putri Dewi M.R.
Penerbit: Esensi
Jumlah Halaman: 348
ISBN: 9789790991460 

Dr. Peter Brown, sebelumnya bernama Pietro Brnwa, bukanlah seorang dokter biasa. Masa lalunya terbilang kelam. Semua diawali dengan tebunuhnya kakek nenek Brown, dan Pietro, berusaha mencari sang pembunuh untuk balas dendam. Dalam pencariannya itu, ia berteman akrab dengan Adam 'Skinflick' Locano, putra David Locano, pengacara sekaligus sorang anggota mafia. Dari David pula, Pietro mendapatkan nama tersangka pembunuh kakek-nenaknya, kakak beradik Joe dan Mike Virzi, malah menugaskan Pietro melakukan misi pembunuhan kepada Virzi bersaudara dengan imbalan. Setelah berhasil melakukan balas dendam, berulangkali Pietro diberikan tugas oleh David, untuk berulangkali melakukan pembunuhan, dan hal inilah yang membawa Pietro ke dalam kehidupan sebagi seorang mafia.

Namun sebuah perselisihan muncul antara Pietro dengan Skinflick, yang hampir mendatangkan maut buat Pietro, dan untuk menghindari kejaran mafia, Pietro mengikuti perlindungan saksi, dan melarikan diri sebagai seorang dokter di sebuah rumah sakit, dengan nama baru Peter Brown. Malang didapat, ketika salah satu pasien yang yang diperiksa Pietro adalah anggota mafia yang dekat dnegan David dan Skinflick, yang segera membocorkan keberadaan Pietro. Mengakibatkan nyawa Pietro terancam. Bisakan Pietro kembali lolos dari maut?

Saya suka dengan bagaimana Bazell mengambil cara untuk menuliskan buku yang berjudul asli Beat the Reaper ini. Kisah diawali dengan kehidupan Pietro di bab awal langsung sebagai dr. Brown di rumah sakit, dan pergantian babnya menceritakan kisah Pietro sebelum menjadi dokter, kemudian berulang-ulang. Dengan latar cerita yang maju-mundur ini membuat saya merasakan aroma ketegangan dari buku ini.

Sayangnya, saya agak kebingungan mendapatkan penulis membuat penjelasan yang agak ekstrem, membuat footnote dua jenis sekaligus, di bawah halaman, dna di bagian akhir buku. Memang, jelas perbedaan antara footnote di bawah halaman dengan di bagian belakang buku. Dimana penjelasan di bawah halaman menyatakan opini dari Pietro sendiri untuk bagian yang dituliskan, sedangkan penjelasan di halaman terakhir menjelaskan istilah-istilah yang masih banyak belum diketahui oleh kalangan pembaca, mayoritas adalah istilah medis. Dan latar belakang penulis yang juga seorang dokter, membuat istilah-istilah medisnya banyak bertebaran, yang memang perlu penjelasan.

Yang menarik, selain menyajkan kisah fiksi berlatarbelakang kriminal, Bazell juga mengungkap kritik yang mendalam terhadap sistem kesehatan di Amerika Serikat, khusunya terkait dengan pelayanan rumah sakit. Dan mungkin kritikan ini berkait juga dengan sistem kesehatan di negara kita.

Overall, saya bis amenikmati buku ini. Ketegangannya dapat juga permainan latar maju-mundur ini pas bagi saya. Untuk rating saya berikan 4 dari 5.

Sabtu, 15 September 2012

Menerjang Harapan

Judul: Menerjang Harapan - Dari Jakarta Menuju Gedung Putih
Penulis: Barack Obama
Penerjemah: Ruslani & Lulu Fitri Rahman
Penerbit: Ufuk Press
Jumlah Halaman: 526
ISBN: 9789791238342

Barack Obama menulis The Audacity of Hope yang diterjemahkan oleh penerbit Ufuk ini menjadi Menerjang Harapan ini merupakan buku yang kedua ditulis oleh Obama, setelah Dreams from My Father. Dalam buku ini, Obama menuliskan banyak hal, pemikiran mengenai Indonesia negara tempat dia sempat menetap semasa kecilnya, hukum, perpolitikan di Amerika, dan berbagai masalah yang dihadapi bangsa Amerika. Patut menjadi perhatian, buku ini ditulis semasa Obama masih menjabat sebagai senator, belum duduk menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. (Maka) dalam buku ini, mungkin Anda akan temui kritiknya terhadap beberapa kebijakan Bush Jr., yang menjabat di saat buku ini ditulis.

Menarik memang mencermati apa pemikiran Obama. Beberapa pesan yang dia cetuskan cukup menarik. Meski saya yakin tak semuanya memang mudah untuk direalisasikan. Saya tak sepenuhnya setuju akan pesan-pesan Obama di buku ini, tapi apa yang beliau cetuskan, tentu mempunyai alasan, setidak-tidaknya mengapa Obama mencetuskan pendapatnya ada alasannya. 

Kemmapuan Obama menulis, seharusnya menjadi contoh, buat para politikus kita, untuk bisa melihat persoalan yang ada di Indonesia, kemudian menuliskan gagasannya, untuk direalisasikan meski dalam percaturan politik semata, tetapi paling tidak hal itu bisa menjadi acuan bagi rakyat kita untuk memilih politikus yang layak duduk sebagai wakil rakyat. Semoga buku ini menjadi contoh yang baik.

Senin, 10 September 2012

I Love Monday

Judul: I Love Monday
Penulis: Arvan Pradiansyah
Penerbit: Kaifa
Jumlah Halaman: 302
ISBN: 9786028994798

Oh God! Besok SENIN ya? Berarti besok mulai kembali ke rutinitas yang melelahkan lagi..  
Hapuskan hari SENIN!!! \(˘̀▽˘́)ง 

Yang saya kutipkan di atas, adalah twit yang benar-benar masuk di timeline saya, di hari minggu kemarin. Hari senin memang dibenci bagi banyak orang. Biasanya sih, karena liburan yang akan berakhir dalam waktu dekat dan besok akan datang hari untuk kembali bekerja. Biasanya keluhan yang terucap adalah begitu cepatnya waktu liburan berlalu, sudah harus kerja lagi. Apa yang membuat keluhan seperti itu sering terucap dan terulang-ulang terus? Arvan Pradiansyah, seorang konsultan di bidang Sumber Daya Manusia dan training menuliskan permasalahan yang umum dijumpai tersebut, dalam buku terbaru beliau. I Love Monday.

Agak provokatif! Itu yang saya jumpai dari tulisan Pak Arvan. Misalkan subjudul di halaman xxiv: Bekerja adalah Alasan Kita Berada di Dunia ini. Atau judul bab 9: Berhentilah Mencari Uang!  Tapi yang saya suka penjelasan pak Arvan cukup mumpuni. Yah, kalau sudah kerja, kita harus menikmati kerja itu dong! Bahagiakan diri di saat bekerja. Pas banget dengan profesi pak Arvan yang disebut di cover buku, Happiness Inspirer.

Saya suka dengan isi bukunya, lay out-nya juga menarik, fontnya enak dibaca. Kata-katanya renyah, meski beberapa judul bab/subabnya (seperti yanag saya kutip di atas) mengundang pro-kontra. Tapi pesan yang bisa saya tangkap dari tulisan pak Arvan memang indah. Banyak spirit booster yang bisa kita tangkap dari buku ini tapi sebagaimana sering kita dapatkan dari buku-buku motivasi adalah realisasi dari apa yang sudah kita baca. Beberapa kasus, pak Arvan cukup baik mengangkat berbagi kejadian yang beliau temui dalam kehiupan profesional beliau.

Meski begitu, saya menangkap pak Arvan terlalu banyak mengangkat konsep bekerja dengan pemahaman melayani menurut saya. Tak masalah memang, tapi sebenarnya masih banyak yang bisa dibagi pak Arvan dalam buku ini.

Pilihan sekarang ada pada para pekerja. Di setiap pekerjaan selalu ada hal yang menarik. Jadikan pekerjaan kita menjadi hal yang menyennagkan.Mungkin sperti apa yang ditulis pak Arvan di halaman 276 berikut:
Coba Anda bayangkan, apabila semua waktu yang Anda lalui di tempat kerja berlalu begitu cepat tanpa terasa, bukankah bekerja menjadi salah satu hobi yang paling mengasyikkan di dunia ini?
 Semoga di masa depan, hari senin bukanlah penghalang kita untuk berproduktivitas tinggi, dan itu bisa membuat kita semakin baik, tentunya. 

Kamis, 06 September 2012

33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran

Judul: 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran
Penulis: vbi_djenggotten
Tebal: 156 Halaman
Penerbit: Zaytuna
ISBN: 9786029346347


Membaca komik agama yang diilustrasikan oleh kang vbi_djenggoten lagi-lagi membuat saya kembali bisa tertawa sekaligus merenung. Mas vbi benar-benar bisa meramu hadits nabi dalam komik yang digambarkan tentang kehidupan sehari-hari, kalo ini dengan lebih kaya karena beberapa kisah adalah adaptasi dari pengalaman pribadi mas vbi.

Dan hadits-hadist nabi yang disajikan dalam 33 Pesan Nabi #2 ini benar-benar terasa sekali perlunya diamalkan dalam hidup kita sehari-hari. Kalau tidak, apa yang akan kita cari untuk bekal di akhirat nanti? Sebagai sarana untuk mengenalkan hadits-hadits nabi, vbi_djenggoten sudah membuat buku ini sangat baik. Menyentuh!

Salah satu hadits yang diceritakan di sini adalah hadits yang berbunyi: “Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis.” (halaman 128). Jujur, ini salah satu hadits favorit saya. Mas vbi mengingatkan saya lagi akan hadits ini. Terima kasih mas.

Yang jelas, lagi-lagi saya terkagum akan karya vbi_djenggoten. Semoga berlanjut dengan karya-karya berikutnya.