Rabu, 31 Oktober 2012

Maharani

Judul: Maharani
Penulis: Pearl S. Buck
Penerjemah:







Sumber Foto: Wikipedia Indonesia
26 Juni 1892. Sebagian besar masa hidupnya, dihabiskan di negara China, maka tak heran kebanyakan novel yang beliau tulis berlatar belakang China. Beliau meninggal 6 Maret 1973 pada umur 80 tahun.

Selasa, 30 Oktober 2012

Istanbul

Judul Istanbul: Kenangan Sebuah Kota
Penulis: Orhan Pamuk
Penerjemah: Rahmani Astuti
Penerbit: Serambi
Jumlah Halaman: 556
ISBN: 9789791275569
Jadi, perhatikan baik-baik, pembaca yang terhormat. Izinkan saya berterus terang kepada Anda dan sebagai balasannya, izinkan saya memohon simpati Anda. (halaman 10)
Orhan Pamuk, novelis Turki, peraih nobel sastra 2006 kali ini membuat karya tentang Istanbul, kota yang ditinggalinya, beserta memoar hidupnya selama tinggal di Istanbul. Di buku ini, kita akan mendapatkan segala sesuatu pandangan hidup Pamuk, dari keluarganya, masa kecilnya, sampai memutuskan untuk hidup sebagai penulis, kisah keluarganya, kisah cinta awalnya, dan Istanbul.

Istanbul, kota yang selama ini berkesan indah, ternyata menurut Pamuk, merupakan kota yang berkesan murung (huzun). Sejaumana kemurungan yang didapatkan Pamuk di kotanya ini, akan menarik kalau menyimak langsung paparan beliau di buku ini.

Sejauh yang saya tangkap, nuansa muram buku ini memang terasa sekali. Bagaimana penduduk Istanbul hidup dalam fenomena terakhir kekaisaran Usmani, hidup dengan dua peradaban, barat dan timur, serta bagaimana hidup orang kaya-orang kaya baru, hubungan antar anggota keluarga yang kerapkali muncul konflik yang ada dan kita dapatkan, sampai musibah yang kerap terjadi, hanya kesan muram yang didapat. Tapi di sinilah kekuatan Pamuk merangkai kata, kemuaraman digambarkan dengan sangat baik. 
Saya mulai mengerti bahwa tempat yang mereka namai sekolah itu tidak memiliki peran dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai kehidupan yang paling dalam; sebaliknya, fungsi utama dari sekolah adalah untuk menyiapkan kami menghadapi "kehidupan nyata" dengan segala kebrutalan politisnya. (halaman 187)  
Indahnya Pamuk menulis memori tentang Istanbul ini, disertai berbagai analisis tentang karya penulis terkenal lainnya, terutama yang ssudah menginjakkan kakinya di kota Istanbul. Ditambah serpihan-serpihan renungan sejarah tentang Istanbul, dan foto-foto yang ditampilkan dalam buku ini (saya menyukai foto-fotonya, eksotik!), buku ini patut diacungi jempol

Kemahiran Pamuk dalam merangkai kata, memang tak perlu diragukan lagi. Meski bahasa yang dipakai termasuk berat, saya memahaminya sebagai eksotika gaya penulisan Pamuk. Tak mudah memang dipahami, tapi bila kita renungi, nilainya termasuk luar biasa.

Rabu, 17 Oktober 2012

Wishful Wednesday #4

Udah lama nggak ikutan wishful wednesday nih, semoga selanjutnya bisa konsisten. Untuk minggu ini, buku yang menjadi harapan saya untuk bisa dimiliki adalah:
Yah, Steve Jobs. Siapa yang tidak kenal sosok ini? Tokoh sukses di layar Apple. Dan untuk mengetahui sosok beliau secara mendalam buku ini ingin saya punyai. Apa buku harapan Anda?

Kalau Anda ingin juga ikutan meme yang diselenggarakan mbak Astrid lewat blognya, bisa dilakukan dengan cara :

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.  
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Sabtu, 06 Oktober 2012

Kaya dengan Graphoselling

Judul: Kaya dengan Graphoselling
Penulis: Yosandy LS
Penerbit: VisiMedia
Jumlah Halaman: 170
ISBN: 9789790651586

Yosandy LS, seorang pekerja di bidang sumber daya manusia, menulis satu buku yang unik, Kaya dengan Graphoselling. Buku ini berlandaskan pada salah satu keahlian penulisnya di bidang pemberdayaan mind-power, yaitu grafologi, keahlian menganalisis melalui tulisan tangan. Ada 18 jurus yang penulis tipskan dalam buku ini. Berbasiskan pengetahuan tentang grafologi.

Meski buku ini berjudul graphoselling, bukan berarti buku ini hanya diperuntukan buat sales (penjual) saja, tapi semua orang. Karena konsepnya adalah setiap orang adalah selalu menjual, dalam bentuk barang atau paling tidak ide, gagasan, atau pun konsep. Yang jelas, kalau saya membaca, buku ini memang bisa berguna buat siapa pun, selama dia bisa menulis.

Llau bagaimana konsep grafologi, bisa terkait dnegan kemampuan pengembangan diri. Dalam suatu forum diskusi di internet, saya sempat mempertanyakan masalah ini, dan jawabannya bisa ditemukan dalam tulisan Yosandy di buku ini. Meskipun dnegan kata-kata yang sederhana, memang saya merasakannya masuk di akal. Misalkan ketika penulis menganalisis perbandingan margin kanan tulisan tangan di halaman 64. Di sini penulis mengaitkan dengan perencanaan ke depan. Dengan menulis dari kiri ke kanan, kadang di tepi kanan kertas akan terdapat jarak jeda/margin dengan batas kanan sebelum berganti ke baris berikutnya. Jika jaraknya sempit, dianalisis bahwa si penulis tangan tersebut memiliki perencanaan ke depan ketimbang memikirkan masa lalu. Dengan hasil margin yang lebar, di analisis si penulis memiliki kekhawatiran akan masa depannya. Keterkaitan ini bisa dimungkinkan karena panjang sempitnya margin berkait dengan perencanaan bagaimana kita menulis dalam satu baris.

Meskipun analisis tulisan tangan ini sangat menarik, sayangnya detail penjelasan dari penulis masih sangat minim. Hanya diberikan contoh gambar tulisan dan penjelasan secara singkat. Mungkin terkait dengan keterbatasan jumlah halaman. Tetapi dengan landasan yang sedikit tersebut, bagi yang ingin memperdalam grafologi, bisa mengembangkan dnegan bacaan tentang grafologi yang lebih intens.

Buku ini, snagat menarik untuk menambah wawasan, dalam memahami diri sendiri. Siapa nyana, tulisan tangan kita mencerminkan diri kita sendiri. Dengan analisis lewat tulisan tangan, rasanya akan menarik bagi kita, sejauhmana hasil analisis kita. Dan bagaimana hasil analisis tersebut, direnungkan untuk sebuah diri yang lebih baik.     


Men(g)akali Pikiran

Judul: Men(g)akali Pikiran
Penulis: Willy Wong
Penerbit: VisiMedia
Jumlah Halaman: 244
ISBN: 9789790651722

Buku ini provokatif sekali! Dari covernya, pengantarnya, sampai isinya! Buku ini bicara 44 jurus dari penulisnya,  berkisar pemainan pikiran, bagaimana si penulis berusaha memperkaya pembacanya dengan pembelajaran diri.

Sebagaimana buku motivasi lainnya (eh, apakah si penulis bermaksud membuat buku ini menjadi sebuah buku motivasi?), biasanya dibuat model buku yang tak umum. Di buku ini, sang penulis langsung memprovokatori pembacanya, untuk memilih, melanjutkan atau tidak membaca buku ini setelah membaca bab pertama dalam buku ini. Sebuah tantangan yang cukup menarik, apalagi dengan penggunaan kata aku-kau dalam buku ini, merujuk kepada gaya provokator sang penulis. Suka? Lanjutkan baca. Tidak? Segeralah tinggalkan buku ini, apabila hanya sekedar membacanya di toko buku. Demikian, tantangan sang penulis.

Dengan gaya keakuan penulisnya dalam menggunakan bahasanya, buku ini serasa sebagai keangkuhan semata dari penulisnya. Tetapi maksud penulis di sini adalah bagaimana dia berusaha masuk ke mindset pikiran pembacanya. Mungkin sebuah pilihan yang berat bagi seorang penulis, apalagi dnegan genre motivasi/pengembangan diri. Tetapi tantangan juga bagi pembaca, mau melanjutkan atau meningglkan bacaan ini, apakah pembaca mau menangkap isi buku ini, mereguk semakin dalam?

Buku ini, boleh dibilang menarik. Berbagai tips bisa kita baca dalam 44 babnya. Kita bisa melompati bagian bab, tapi disarankan untuk membacanya secara berturut-turut. Dan akan lebih enak membacanya dengan pikiran yang lebih terbuka. Bahasanya memnag berat, tapi banyak kebijakan yang bisa kita petik. Sayangnya, aplikatif dari isi buku ini saya rasakan kurang banyak. Ada beberapa metode yang diberikan contoh, dalam bentuk kalimat-kalimat yang dekat dengan keseharian, tetapi rasanya masih snagat minim.

Selain itu fokus di tiap babnya saya masih belum dapatkan keterkaitan dari bab sebelumnya. Lompatan-lompatan yang terasa terlalu "lebar" ini terasa mengganggu, karena membuat kita perlu berkonsentrasi dengan cara yang lain lagi, setiap pergantian bab. Tetapi kedalaman isi di tiap babnya sudah sangat bagus, menurut opini saya. 
 

Jumat, 05 Oktober 2012

Sandi Abadi (Artemis Fowl, #3)

Judul: Sandi Abadi
Penulis: Eoin Colfer
Penerjemah: B. Sendra Tanuwidjaja
Jumlah halaman: 421
ISBN: 9792224610

Artemis Fowl, menciptakan sebuah komputer super canggih dengan teknologi yang dia curi dari kaum peri. Komputer yang dinamakan C Cube itu, ia pamerkan kepada salah stau pengusaha licik Amerika, Jon Spiro, guna mengambil keuntungan dari dirinya. Namun, ternyata kali ini Fowl, salah langkah. Dan di saat negosiasi dengan Spiro, Fowl, malah kecurian komputer itu dan Butler, pengawal setianya yang tangguh, tertembak dalam usahanya menyelamatkan Fowl.

Fowl tahu, bahwa ia harus menyelamatkan nyawa Butler dan C Cube dari kelicikan Spiro. Berburu dengan waktu, kali ini, ia berkerjasama lagi dengan kaum peri namun dengan persyaratan: bahwa ingatan Fowl dan Butler tentang dunia peri harus dihapus. Berhasilkan Fowl, mengatasi masalah-masalah yang dia jumpai dalam usahanya menyelamatkan Butler dan mengambil kembali C Cube dari rencana licik Spiro?


Kembali, saya disenangkan dengan membaca kisah Fowl. Menurut saya, kisah kali ini lebih bagus ketimbang kisah sebelumnya Insiden Arktik. Kisha fantasi yang unik, memadukan dua dunia, dunia lumpur (manusia) dnegan dunia peri, dimana kedua belah pihak saling berseteru seklaigus berteman. Berbeda dengan kisah Harry Potter, dimana kaum manusia (muggle) digolongkan sebagai kaum yang inferior. 

Yang menarik, adalah persetujuan Kapten Short untuk menolong Fowl, dalam menyelamatkan Butler dan mengembalikan C Cube, mengingat kejadian tersebut adalah hasil kejahatan Fowl semata. Meski dengan imbalan, terhapusnya ingatan akan dunia peri, tetapi saya merasa ada niat tulus untuk menolong Fowl, satu-satunya manusia yang berhasil merepotkan dunia peri.

Ah, tetapi dengan persetujuan itu, saya kembali bisa menikmati petualangan Fowl bersama Kapten Short, berusaha menerjang ke Spiro Needle, markas Spiro untuk mengambil kembali C Cube, sebelum disalahgunakan Spiro untuk aksi jahatnya, menguasai dunia.