Sabtu, 16 Maret 2013

Rahim

Judul: Rahim
Penulis: Fahd Djibran
Editor: Nita Taufik
Penerbit: GoodFaith
Jumlah Halaman: 320
Cetakan: II, Agustus 2010
ISBN: 9786029600025

Pertamakali tertarik membaca buku Rahim, adalah ketika membaca review dari kak Didiet, dan kebetulan seorang teman BBI yang baik hati meminjamkan buku ini kepada saya. Kisah Rahim, sendiri menurut saya sangat unik, tak seperti novel biasa, Fahd Djibran menawarkan konsep bertutur tentang perjalanan dari sebuah janin di rahim suci seorang bunda sampai melahirkan. Tak lupa, beberagai perenungan bisa dikutip dari buku yang istimewa ini.

Mengisahkan Dakka Madakka, Pengabar Berita dari Alam Rahim yang menceritakan kejadian di alam rahim yang dialami oleh seorang janin, kita bisa merenungi banyak hal di sini. Pada awalnya, sebuah janin akan tumbuh dari sebuah ketidakberadaan, tapi berkat kuasa Raja Semesta, dalam rahim Suci Ibu, janin tersebut akan berkembang menjadi manusia yang sempurna bentuknya, dalam buku ini dipaparkan dengan keluwesan kata-kata ala Fahd yang baru pertama kali saya baca.

Memang landasan perkembangan janin yang dituliskan Fahd, bisa kita temui di buku-buku ilmiah kedokteran, tapi dengan gaya penulisan yang satrawi dan cukup luwes, tidak membuat saya bosan. Dan yang pasti, ada pelajaran berharga di buku ini. Bagaiamana kita diingatkan kembali kepada janji suci pertama seorang manusia, ketika ditanya Man Rabbuka? Siapa Tuhan Kamu? Di sanalah janji kesetiaan kita kepada Sang Pencipta Rahim tersebut kita ingat kembali, untuk kita tepati sepanjang hayat kita. Dan semua akan kembali mengingatkan kita, Maka Nikmat Tuhan Kamu Manakah yang Kamu Dustakan? Dan satu lagi, penghormatan kepada sosok yang rahimnya kaupinjam, untuk tinggal selama 9 bulan, ibumu.

Meski kadang beberapa kalimat termasuk memberatkan pikiran, apa yang ditulis oleh Fahd di sini sangat dalam. Bagaimana kita melupakan rasa, menjadi janin, dan bagaimana Tuhan membuat kita sempurna dalam perkembangan kita menjadi janin. 

Dan kita memang manusia pembelajar.... Belajar untuk terus menjadi lebih baik di alam dunia ini, seperti kita di saat tingal di rahim suci seorang ibu, seperti yang ditulis di buku ini.

6 komentar:

  1. Balasan
    1. baru kali ini baca tulisan dia, dan keren ")

      Hapus
  2. buku ini di GR juga banyak yang ngasih rating bagus. Sepertinya menarik ya

    BalasHapus
  3. Wah saya belum pernah membaca satupun karya Fahd Djibran

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba dibaca mbak. menarik ko, banyak yang suka

      Hapus