Selasa, 30 April 2013

The Court of the Lion #1

Judul: The Court of the Lion, Buku 1
Penulis: Eleanor Cooney dan Daniel Altieri
Penerjemah: Fahmy Yamani
Editor: Adi Toha
Penerbit: Serambi
Jumlah Halaman: 588
Cetakan: I, Februari 2012
ISBN: 9789790243798

Kaisar Minghuang, merupakan kaisar China yang melegenda di abad kedelapan. Kemakmuran negeri China berhasil beliau ciptakan, dan kesuksesan pemerintahan tercipta dengan kestabilan perekonomian dan meratanya hasil pertanian. Di saat yang sama permaisuri Putra Langit, permaisuri Wang yang belum melahirkan anak, merasa kedudukannya akan terancam. Berbekal jimat dari Ming Wu, wanita penganut nenek Taoisme hitam, sang permaisuri berusaha mendapatkan anak. Namun karena sikap kaisar Minghuang yang menolak akan adanya ajaran sihir, sang permaisuri harus mendapatkan hukuman tegas, dari sang Kaisar, diusir dari istana kekaisaran.

Hal ini menguntungkan bagi Putri Wu, salah satu selir utama kaisar, untuk mendapatkan pengaruhnya di kekaisaran. Namun tindakannya membunuh sang mahkota kekaisaran, justru menimbulkan tekanan jiwa buatnya. Meski hasil forensik menunjukkan sang pangeran bunuh diri, namun Putri Wu merasa ditemui oleh arwah putra mahkota yang dibunuhnya, dan merasa ketakutan, tertekan sampai dia ditahan di bagian khusus di istana.


Sedih dan trauma, karena kejadian-kejadian belakangan yang menimpa, kaisar Minghuang kehilangan selera hidup. Masa-masanya hanya dihabiskan di kamar tidur, bahkan kendali kekuasaanya terlantar. Kao Li Shih, yang merupakan kasim utama kaisar harus memeras otaknya agar kaisar memiliki semangat lagi. Namun di balik itu, perdana menteri Li Lin-fu yang licik, tak mampu baca tulis, namun memiliki kemampuan analisis yang hebat. Sehingga timbul persaingan antara Li lin-fu yang ingin terus memegang kekuasaan dengan Kao Li Shih yang terus memutar otaknya agar sang kaisar mau bangkit kembali.

Masing-masing pihak memiliki senjata rahasia masing-masing. Kao Li Shih dengan gadis jelitanya, Yang Kuei-fei, sedang Li Lin-fu dengan jenderal barbar dari Utara, An Lun-Shan. 


Membaca the Coourt of the Lion merupakan tantangan tersendiri bagi saya, di mana ketebalannya termasuk di atas rata-rata buku yang umumnya saya baca. Namun saya pikir akan ada kisah yang selalu menarik di balik buku ber-genre historical fiction. Salah staunya di dalam buku ini. Kisah yang berlatar Kekaisaran China di abad kedelapan ini, mengisahkan intrik-intrik yang terus berkelibat, di balik kursi kekaisaran. Apalagi di sebuah kekaisaran termegah di dunia, China dengan bentangan wilayah yang sangat luas. 

Kita tak akan menemukan adegan bak sinteon yang berlebihan, tapi kita akan surut ke dalam rentetan kata-kata yang dirangkai oleh penulis dengan lincahnya. Sayang, beberapa bagian masih terlalu mendetail sekali, tapi dengan kisah sejarah yang epik, ditambah dengan latar belakang cerita yang menarik untuk diikuti membuat buku ini termasuk buku yang recommended

Merupa Buku

Judul: Merupa Buku
Penulis: Koskow
Editor: Retno Purwandari
Penerbit: LKiS
Jumlah Halaman: 248
Cetakan: I, Maret 2009
ISBN: 9789791283717

"Don't judge a book by its cover"

Kutipan di atas memnag sering kita dengar, terkait perwajahan (cover/kaver) buku. karena isi wajah buku memang seringkali tidak mencerminkan isi bukunya. Tetapi bagaimana pandangan seorang desainer cover buku? Buku Merupa Buku merupakan analisis seorang seniman perupa wajah buku dari sisi buku-buku lain terutama yang terbit di Yogyakarta di era akhir 90-an dampai pertengahan 2000an.

Tentu saja desaian cover buku tidak boleh asal-asalan. Karena begitu yang dilihat dari sosok buku adalah covernya. Meski banyak juga yang mencari buku karena isinya, bukan pada covernya. Tetapi jasa cover untuk menarik seseorang membeli dan membaca buku tentu saja tak boleh dianggap ringan. Berapa banyak dari Anda yang membeli buku karena terpikat oleh covernya?
Membeli, membaca, bahkan menonton pameran buku (juga kaver buku) ditinjau dari sudut kebudayaan menunjukkan buku sebagai bagian dari tingkah laku budaya [halaman 13]
Sebagian besar isi buku memang membahas kaver buku dari beberapa penerbit di Yogya, pada era terbatas, tahun 90-2000an tapi yang ditulis oleh Koskow, sebagai penganalisis cukup menarik. Dari kaver buku, bisa menunjukkan idealisme penulis, pendesaian kaver, sampai ke penerbit. 

Meskipun agak dalam, saya masih bise menarik sisi-sisi ringan dari dunia perwajahan buku ini. Bagaimana sisi historis dari sebuah penerbit bisa terungkap dari perkembangan desain kaver, juga nilai historis dari buku-buku lama. 

Sayangnya, saya merasakan maksud penulis dalam menganalisis terlalu panjang lebar. Memang terkait juga dengan analisis per-kaver-an tetapi saya merasa isinya lebih cocok menjadi sebuah jurnal ilmiah. Meski demikian, langkanya buku yang membahas tentang perkaveran buku, buku ini patut dikoleksi pecinta buku. Bernostalgia dengan (kaver) buku-buku tahun 90-an menjadi nilai lebih bagi saya untuk buku ini.

Oh ya, bica tentang buku yang membahas kaver buku, bagaimana pandangan Anda tentang kaver buku ini? :')

Senin, 29 April 2013

Gadis Pemberontak

Judul: Gadis Pemberontak
Judul Asli: The Writing on My Forehead
Penulis: Nafisa Haji
Penerjemah: Alan Taufiq Hidayat
Penerbit: Literati
Jumlah Halaman: 410
Cetakan: I, Juli 2010
ISBN: 9786028740074


Saira Qader, anak seorang Indo-Pakistani yang tinggal di Amerika Serikat, hidup dengan keketatan aturan agamis yang dibawakan oleh ibunya. Namun sifat keras kepalanya juga rasa dibandingkan dengan Ameena, kakaknya yang lebih taat. Kunjungannya ke pernikahan sepupunya dari pihak keluarga ibunya di Pakistan, dimana ibunya dan sang kakak menolak untuk ikut hadir, ternyata membawa Saira pada jejak memilukan sejarah keluarga besarnya. Tak hanya dari pihak ibu, tetapi juga masa kelam keluarga dari pihak ayahnya, yang ia ketahui dari sepupunya, Mohsin ketika menjalani transit di London sebelum pulang ke Amerika, bersama sepasang saudara sepupunya.

Hidup dengan keterkejutan akan masa lalu keluarga besarnya, ditambah dengan tekad baru hasil 'indoktrinasi' Mohsin yang beridealisme perjuangan melawan liberalisme dan penjajahan, karakter pemberontak Saira semakin membesar. Ketika harus melakukan pentas drama di sekolah, dimana lakon yang dia perankan berlawanan dengan prinsip religiusitas ibunya, semenjak itu perlawanan terhadap ibunya semakin berkobar. Dengan hidup di negara besar, dimana nilai-nilai tradisional masih dipertahankan dalam keluarga, menjadikan Saira semakin hidup dalam kegamangan antara cita-cita, idealisme dan nilai-nilai hidup.

Momen gelap 9/11 dan kejadian sesudahnya semakin membuat kekacauan dalam hidup Saira. Bagaiamanakan dia menghadapinya? Gadis Pemberontak cukup menarik untuk dibaca.

Kisah tentang pergulatan batin dalam menatap hidup biasanya selalu menarik perhatian saya. Gejolak jiwa, apalagi di tengah pertentangan kebudayaan dan nilai, seolah-olah menggelitik pemikiran saya, apa sih yang ada dalam benak penulis ketika merangkai kata-katanya, apakah yang dia tulis merupakan cerita pengalaman hidupnya? Beberapa yang saya suka, seperti Divakaruni, kerap menulis benturan budaya dan nilai, antara barat dan timur, dengan bagus. 

Saya bukan bermaksud membandingkan Divakaruni dengan Nafisa Haji. Hanya memang karakteristik tulisannya bisa dibilang mirip. Meski, saya juga menyukai tulisan Nafisa Haji dalam Gadis Pemberontak, maka 4 bintang di goodreads saya sampirkan untuk buku ini.

Yang saya suka dari buku ini adalah meski pandangan yang ditulis tidak sesuai dengan apa yang saya pahami, saya bisa tahu bagaimana pertentangan nilai dari dua kebudayaan yang berbeda dibuat menarik oleh penulis. Sebagai bentuk sastra saya mengapresiasi Gadis Pemberontak. Benturan latar belakang kehidupan seorang gadis, idealisme dari nilai-nilai keluarga, sejarah keturunan yang membentuk keluarga, dorongan sosial dari lingkungan menjadikan sosok Saira Qadeer di sini menjadi 'lengkap'. Tak hanya melihat dari satu sisi saja. Itu yang saya sukai dalam sebuah kisah pergulatan batin. Dan dari novel semacam inilah makna hidup saya semakin lebih kaya.

Sabtu, 27 April 2013

Pemenang BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop

Yay, setelah 2 minggu mengadakan giveaway berhadiah Katarsis, dalam rangka ultah Bloggers Buku Indonesia yang ke-2, akhirnya saat pada kesempatan pengumuman pemenangny. Mohon maaf agak terlambat, karena hrus dilakukan check entry yang masuk, dan juga akses yang bermasalah dan ndengerin bang Epi, kak Ren, dan ka Selvi siaran dulu di RPK tentang BBI, alasan.

Dan pemenangnya dipilih oleh rafflecopter dengan bantuan random.org seperti yang diambil dari pengumuman giveawaynya di http://kumembaca.blogspot.com/2013/04/bbi-2nd-anniversary-giveaway-hop_13.html

adalah:

a Rafflecopter giveaway 'Lis Freya Kis'

Selamattttt!

Untul mbak Lis, saya akan mengirimkan email pemberitahuan ya, dan harap segera dibalas, karena apabila dalam waktu 3 x 24 jam tidak dibalas, akan saya ganti pemenang lain..... Sekali lagi selamat.

Buat yang belum beruntung, semoga bisa sukses di giveway lainnya....

Kamis, 25 April 2013

Close Up Interview Anggota Blogger Buku Indonesia


Selamat ulangtahun bebi, sudah 2 tahun usiamu.... Semoga tambah dewasa, dan tetap imut :) Di usia 2 tahun ini, teman-teman dari divisi event menyelenggarakan 3 acara sekaligus. Kali ini salah satu acaranya adalah Close Up Interview, di mana setiap member BBI yang mendaftarkan diri akan saling mewawancara, dan saya kedapatan tugas untuk menginterview kak Tantri Setyorini, pemilik blog Thoughts of Stupid Bookworm. Oh ya, blog Thoughts of Stupid Bookworm ini dipuji oleh salah satu member BBI karena reviewnya yang diisi dengan riset. Wow, saya saja jarang melakukan riset dalam mereview buku....


Perempuan kelahiran kota sejuk, Malang, ini adalah alumni lulusan S1 Akuntansi dari FE UB. Memiliki hobi membaca (jelas dong), memasak, menulis, dan jalan kaki ini memiliki minat yang intens terhadap manga. Tak  heran jumlah manga koleksinya mencapai 300 buku, lebih banyak dari sekitar 150an novel yang dia koleksi. 

Mulai menyukai membaca kala menginjak kelas 2 SD, kera Ngalam ini memiliki pengarang favorit: Remy Silado, DEE, Sidney Sheldon, Lisa Kleypas, Koushun Takami, dan Eloisa James. Sedangkan buku-buku favoritnya, sampai sekarang adalah Ca Bau Kan (Remy Silado), Gone With The Wind (Margareth Mitchell), Battle Royale (Koushun Takami), The Hunger Games (Suzanne Collins), Devil in Winter (Lisa Kleypas), Memoirs of Geisha (Arthur Golden), Serial SUPERNOVA (DEE), Filosofi Kopi (DEE), The Da Vinci Code (Dan Brown), Tempt Me at Twilight (Lisa Kleypas), Pelican Brief (John Grisham), serial Hercule Poirot (Agatha Christie), dll. (wuah baru baca THG, Memoirs of Geisha, dan beberapa buku Hercule Poirot saja tuh sayanya, kalah jauh nih).. 
Kalau buku dibaca yang paling mengharukan adalah The Almond Tree (Michelle Cohen Corasanti), PS I Love You (Cecilia Ahern) yang bisa membuat Tantri  menangis, ada juga manga tentang PD II judulnya A Piece of Dream (Ishikawa Mami). Untuk buku tertebal yang pernah dibaca adalah Anna Karenina (Leo Tolstoy) edisi terjemahan dalam bentuk dua buku. Kemudian Gone With The Wind, Scarlett (Alexandara Ripley) dan The Lost Symbol (Dan Brown) hardcover bahasa Inggris. Kak Tantri yang sebulan bisa menghabiskan 5 - 10 buku ini, masih mencari buku On the Island (Tracey Garvis-Graves) dan One Day (David Nicholls). Tapi buku yang paling ingin dibaca dari dulu adalah The Kouga Ninja Scrolls (Futaro Yamada) karena ingin sekali membaca versi original dari ceritanya anime Basilisk & film Shinobi: Heart Under Blade. Terus kak Tantri juga masih mencari edisi paperback-nya He's Just Not That Into You-nya Greg Behrendt karena buku ini menurut kak Tantri helping banget. Selain itu masih mencari juga buku berjudul Pesta Jangkrik yang pernah dibaca sata SD dulu, kalau tak salah karangan Arswendo Atmowiloto. Semoga dapat ya... 
Untuk rekomendasi, Kak Tantri menyarankan buku Almost (Anne Elliot) sama manga Second Rape (Kanan Minami) agar orang jadi lebih aware sama rape culture dengan baca dua cerita itu
Oh ya, blogger yang satu ini ternyata anggota perpus lho, tepatnya Perpustakaan Kota Malang. Di sana, dia mengamati bahwa respon anak-anak dan pelajar cukup tinggi minat bacanya,   meski kebanyakan yang dicari adalah buku fiksi populer, tapi paling tidak kita bisa berharap di Kota Malang bakal banyak tumbuh pecinta buku, betul begitu mbak Tantri? Yang patut diapresiasi juga adalah pemda di sana masih concern untuk terus meningkatkan minat baca warga Malang, meski dirasa pelayanannya menurun. Semoga ke depannya semakin baik.
Bicara terkait Blogger Buku Indonesia, Tantri mengetahui BBI dari thread yang ada di goodreads. Dia merasakan senang bergabung dengan BBI karena kegiatan BBI terutama berbagai reading challenge yang di-host member lain. Terus ada baksos-nya juga. Meskipun masih belum terlalu aktif di event-eventnya BBI karena kurang waktu. Sejauh ini mbak Tantri sendiri merasa BBI itu fun dan inform banget (cool!). Mengenai blog BBIers yang menjadi favorit adalah: Ren's Little Corner (http://renslittlecorner.blogspot.com/) atau My Fingerprint Tale (http://thetaleoffingerprint.wordpress.com/) (Tak heran, yang satu terkenal sampai mancanegara, yang satu juara umum SRC 2012, tapi memang mantap tuh mereka ber-2).
Blognya sendiri  Thoughts of Stupid Bookworm memiliki nama yang unik, karena kak Tantri sendiri tipe hard thinker, suka memikirkan hal-hal biasa yang tak dipikirkan orang lain. Stupid (eh, meski demikian lulusan jurusan favorit di sebuah PTN bergengsi bukan berarti stupid) karena merasa kurang pintar dalam aspek-aspek yang umumnya dipakai orang dalam menilai sesorang itu cerdas (itu orangnya nggak mengenal konsep multiple intelligence kali ya), dan yang jelas sejatinya kak Tantri adalah bookworm :) Review yang paling berkesan bagi Tantri adalah ketika mereview buku The Hunger Games dan Battle Royale (eh, saya yang baca aja takjub!). 

Demikian hasil tanya jawab dengan kak Tantri, semoga bisa menjadi lebih tahu tentang kak Tantri.... :) Semoga sukses buat kak Tantri dan terima kasih sudah mau meluangkan waktunya untuk interview....

Rabu, 24 April 2013

Wishful Wednesday #26

Jumpa lagi di hari rabu dimana kita bisa bermimpi untuk buku yang diinginkan :) Semoga apa yang diimpikan bisa terkabul, hehehe. Buat yang punya harapan untuk memiliki buku impiannya, dipajang yuk dalam meme wishful wednesday yang dihost oleh blog Book to Share milik kak Astrid.

Untuk buku yang saya pajang, minggu ini adalah: 


Tahu buku ini di toko buku GRamedia pas window shopping. Sebelumnya nggak tahu kalo program pemerintah tempat saya kerja, PNPM Mandiri mnegeluarkan buku ini #dikeplakrame-rame. Judul bukunya cukup unik: Mereka Yang Tak Terlihat: Kemiskinan dan Pemberdayaan di Indonesia.  Kalau boleh nebak sih, sayang saya tidak nemu buku yang sampulnya sudah dibuka, photobook, tentang kemiskinan di Indonesia. Meski rasanya seperti menjual tentang kemiskinan, tapi setidaknya buku ini menunjukkan sisi lain dari Indonesia, negeri yang seharusnya kaya dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi. Layak dikoleksi rasanya.

So ini buku impian saya minggu ini, bagaimana dengan Anda? ikutan yuk....caranya:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik mbak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Pangeran Pencuri

Judul: Pangeran Pencuri
Penulis: Cornelia Funke
Penerjemah: Hendarto Setiadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 420
Cetakan: II, Maret 2011
ISBN: 978979226883

Orang dewasa tidak ingat lagi, bagaimana rasanya,
menjadi anak-anak.
Walaupun mereka mengaku begitu.
Mereka tidak tahu lagi. Percayalah padaku.
Mereka sudah lupa semuanya.
Betapa dunia dahulu berkesan lebih besar bagi mereka.
Betapa repotnya memanjat ke atas kursi.
Bagaimana rasanya kalau harus selalu menengadah?
Lupa.
Mereka tidak tahu lagi.
Kau pun akan melupakannya.
Kadang-kadang orang dewasa bercerita, betapa indahnya
ketika mereka masih anak-anak.
Mereka bahkan bermimpi menjadi anak-anak lagi.
Tetapi apa yang mereka mimpikan ketika masih anak-anak?
Tahukan kau?
Aku rasa, mereka bermimpi ingin cepat-cepat dewasa.

Bagian awal dari buku ini, yang dikutip di atas memang cocok dengan isi buku ini. Kita seringkali berpikir ketika kecil, bahwa menjadi besar itu enak. Begitu juga ketika dewasa, ingin rasanya kembali ke masa kanak-kanak lagi. Pangeran Pencuri mengisahkan sebuah alat yang bisa membolak-balik umur. Tapi keseluruhan kisah tidak menggambarkan alat tersebut. Membaca Pangeran Pencuri, kita akan berpetualang bersama Bo dan Prosper, yang kabur dari paman dan bibi mereka - Max dan Esther Hartlieb, bertemu dengan Pangeran Pencuri, Scipio dan gang-nya, Riccio, Mosca & Tawon hidup dalam kehidupan jalanan Venezia.

Pangeran Pencuri merupakan pimpinan yang dikenal karena kerap mencuri dan tak pernah tertangkap. Dengan hasil curiannya tersebut, dia menghidupi kelompok anak-anaknya. Namun sosoknya dikenak misterius, dengan menggunakan topeng dan hanya mau menjumnpai kelompoknya tersebut di saat-saat tertentu.

Petulangan menjadi semakin menarik ketika bibi Esther menyewa seorang detektif, Victor Gertz, untuk melacak Bo dan Prosper, serta adanya misi penting dari seseorang yang bernama Conte, lewat Barbarosa pemilik toko antik di kota yang sering menerima barang tadahan hasil pencurian Pangeran Pencuri. Kelindanan peristiwa yang terjalin semakin membawa kita menyusuri lorong demi lorong kota Venezia......

Kisah Pangeran Pencuri membuat saya merasa berada di Venezia. Deskripsi yang dituliskan Funke cukup detail, dan dilengkapi peta, yang sayangnya ditempatkan di halaman belakang. Namun ilustrasi yang digambar langsung oleh Cornelia Funke mempercantik isi buku ini. Kisahnya sendiri menurut saya sangat sederhana, diterjemahkan dengan baik. Meski penggantian setting cerita di tiap babnya agak menganggu saya. 

Dan kejutan-kejutan yang saya dapatkan dari membaca buku ini, sangat menarik. Meski dengan balutan cerita yang sederhana, buku ini membuat saya terpikat. Sebuah kisah anak-anak yang saya suka. Sebuah buku yang menurut saya, menarik untuk direkomendasikan. 

Betapa sering kita berandai-andai, bis akembali ke masa kecil.....

Rabu, 17 April 2013

Wishful Wednesday #25

Rabu ceria........Bahagia ber-Wishful Wednesday, hehehe. Iya rabu berarti sudah saatnya berimpi-impi. Impian untuk mendapatkan buku yang disukai..... Semoga impian itu bisa terwujudkan, bukan begitu.....

Ok minggu ini yang saya pajang adalah bukunya, salah satu senior saya di kampus, eh beda fakultas juga sih, buku perjalanan berjudul Two Travel Tales
India dan Nepal, negara yang menjadi impian banyak traveler untuk dikunjungi dan dijejaki. Eksotisme, kekhasan budaya dan masyarakatnya, juga ragam tempat wisata, hanya beberapa hal menarik dari Negeri Hindustani dan Negeri di Atas Awan ini. Dan penulis tak sekadar berkunjung ke belasan kota di dua negara tersebut. Ia berinteraksi, berbincang, dan kemudian mencatatnya dengan tuturan yang memikat dan penuh warna. Bila Anda bosan dengan buku-buku traveling yang sekadar mendeskripsikan tempat dan petunjuk berkunjung, Anda harus membaca buku ini.

Kenapa saya pilih buku ini/ Kebetulan saya temenan di fb dengan penulisnya, dan saya suka dengan album foto perjalanan beliau, jua ingin tahu 2 negara yang ditulis oleh mbak Ade. Semoga bukunya tidak mengecewakan :)

Itu dia buku impian saya minggu ini, bagaimana dengan Anda? Ikutan yuk! Caranya bisa dengan ketentuan sbb:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik mbak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Sabtu, 13 April 2013

Sepeda Merah: Bunga-bunga Hollyhock #2

Judul: Sepeda Merah #2
Penulis: Kim Dong Hwa
Penerjemah: Meilia Kusumadewi
Editor: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 176
Cetakan: I, Oktober 2012
ISBN: 9789792287776

Masih bersama tukang pos iluustrasi Kim Dong Hwa dan masih di Yahwari, kali ini saya membaca lagi lanjutan Sepeda Merah: Yahwari #1, dalam buku Sepeda Merah: Bunga-bunga Hollyhock #2. Masih dengan ilustrasi yang cantik, dan penggunaan kata-kata yang sederhana, buku ini masih memikat.Oh ya, pembagian bagian dalam buku ini menjadi 4 bagian terkait dengan musim, dan 1 bagian tentang kisah para ibu, membuat saya lebih mengetahui tentang seleuk beluk masyarakat Korea di tiap musimnya.

Lagi-lagi, Kim Dong Hwa berhasil memikat saya dengan cerita kehidupan. Di seri ini, tukang pos tidak selalu muncul di tiap kisahnya, tapi perenungan ssejati dalam buku ini selalu menggetarkan hati. Di mana pun kita berada, yang namanya manusia sealu bisa tersentuh oleh hal-hal yang sama.

Interaksi tukang pos pun dengan warga Yahwari semakin menyentuh ketika tukang Pos mau dititipi barang-barang oleh warganya di tengah jalan. Rasanya 'sesuatu banget'.

Tak banyak yang bisa saya tulis di sini, yang jelas saya takjub akan kepiawaian Kim Dong Hwa dalam menyusun kata dan menggambar. Buku ini, layak mendapat acungan jempol dari pembacanya.

BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop


 



Bebi ultah yay! Selamat bebi, umurmu sudah 2 tahun sekarang. Semoga bisa semakin memajukan dunia perbukuan di Indonesia...... 

Oh ya dalam rangka memperingati ultah BBI, divisi event BBI menyelenggarakan 3 acara sekaligus, dan salah satunya, adalah teman-teman BBIers berbagi buku, yay...... Yuk ikutan.....

Untuk blog [Membaca Buku] yang akan digiveawaykan adalah 1 eksemplar buku Katarsis, karya Anastasia Aemilia. Kenapa buku ini? Yang jelas, saya masih sesemangat tahun lalu, yaitu menggiveawaykan buku dari penulis lokal, yang kualitasnya pun tak kalah bagusnya dengan buku-buku tulisan penulis luar. 

Teknisnya adalah: 
  1. Silakan isi form dari Rafflecopter berikut:
  2. Peserta harus berdomisili di Indonesia. Buat yang berada di luar negeri, bila memenangkan giveaway ini, silakan gunakan alamat di Indonesia buat pengiriman hadiahnya yah..
  3. Sesama peserta host giveaway dalam rangka anniversari BBI yang ke -2 ini tidak bisa ikutan.
  4. Pemenang akan saya kontak by email/mention twitter. Bila setelah pengumuman, selama 3x24 jam, pemenang tidak memberikan respon, pemenang akan digantikan oleh pemenang yang lain.
  5. Pengumuman pemenang akan dilakukan di antara tanggal 27 April s.d. 4 Mei 2013, karena kesibukan di antara tanggal-tanggal segitu.
  6. Bila ada pertanyaan bisa contact saya by email di tezarariyulianto [at] gmail [dot] com atau via akun twitter @tezarnet  


a Rafflecopter giveaway Buat yang ingin ikutan Giveaway di blog2 teman-teman yang lain bisa ikutan di:
 

Jumat, 12 April 2013

Sepeda Merah: Yahwari #1

Judul: Sepeda Merah #1
Penulis: Kim Dong Hwa
Penerjemah: Meilia Kusumadewi
Editor: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 144
Cetakan: I, Oktober 2012
ISBN: 9789792287769
Sudah berapa lama kah Anda terakhir mengirimkan surat? Mungkin ada yang sudah lupa, mengingat sekarang penggunaan email ataupun teknologi gadget mobile begitu pesat, menggantikan sarana surat-menyurat. Tapi tahukah bahwa surat memiliki kelebihan dibandingkan sarana penghubung lainnya? Kedekatan fisik yang lebih besar, juga ada pengorbanan Pak Pos, yang mau bersusah payah mengantar surat ke alamat tertuju.

Sepeda Merah, merupakan novel grafis, karya Kim Dong Hwa, penulis trilogi Tanah, yang mengisahkan tentang Desa Yahwari di Korea, dan juga pengantar surat yang lekat dengan Sepeda Merahnya, sebagai sarana mengantar surat.

Latar belakang desa Yahwari, desa tempat cerita Sepeda Merah, sangat unik. Desa dimana alamat tidak ditunjukkan dengan nomer jalan atau gang, tetapi cukup dengan sebutan rumah tujuan surat, seperti rumah dengan sema-semak warna khaki, rumah bertepi bunga-bunga liar, dan lain sebagainya. Selain itu warga yang dilewati tukang Posnya, kerapkali mengharapkan adanya surat yang ditujukan untuknya, kesederhanaan yang cukup menarik ketika sekarang kita sekarang kerap mengecek apakah ada sms yang masuk begitu bangun tidur, melihat inbox email begitu datang di kantor, dan sedikit-sedikit melihat apakah ada mention yang masuk di akun twitter kita.

Kim Dong Hwa, seolah-olah mengajarkan kita, hal sederhana pun yang kerapkali kita lupakan, sebenarnya merupakan hal yang indah. Seperti dalam bagian ketika Tukang Pos berpapasan dengan kereta api yang sedang lewat, selagi melambai kepada masinis kereta dia berujar,

Ada banyak kesamaan antara tukang pos dan kondektur kereta. Kereta membawa orang-orang sampai tempat tujuan dengan selembar tiket... Surat dikirim ke tempat tujuan dengan selembar prangko. Kereta adalah perjalanan fisik yang kita rasakan. Surat adalah perjalanan mental yang kita renungkan. Kondektur kereta membawa tubuh dan tukan pos membawa hati... Mereka mirip satu sama lain (halaman 107-109)

Meski pun minim kata, selalu ada yang menelisik pikiran kita akan makna hidup. Ya, buku ini simple, tapi sangat menyentuh. Setiap bagiannya, Kim Dong Hwa memaparkan makna hidup buat kita. Ada senyum, ada sedih, dan ada takjub setelah menghabiskan bagian demi bagian dalam buku ini.



Ilustrasinya sendiri menurut saya sangat keren. Kim Dong Hwa berani memperkaya warna-warna di gambarannya yang bagus. Berbeda dengan trilogi warna yang lebih minim warna, dalam karya ini beliau berani membuat gambar yang kaya warna. Sama-sama memikat, namun di karya ini kesederhanaan Yahwari seolah-olah memancarkan kekompleksan hidup yang dijalani. 

Sepeda merah, mengingatkan saya pada sebuah momen hidup, di mana kita dulu senang ketika menerima surat yang diantarkan oleh Pak Pos. Bahwa ada ikatan batin antara pengirim surat dengan penerima surat, dan diantarkan dengan seorang yang pantang lelah dan tak bosan-bosan dengan senyuman khasnya, pak Pos.

Rabu, 10 April 2013

Demon's Lexicon

Judul: Demon's Lexicon
Penulis: Sarah Rees Brennan
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Penyunting: Helena Theresia
Penerbit: Ufuk
Jumlah Halaman: 360
Cetakan: II, September 2011
ISBN: 9786029159899


Iblis dan penyihir, kombinasi yang menakutkan. Tapi di dunia rekaan Sarah Rees Brennan memang diciptakan kisah dimana iblis dan penyihir bekerjasama dalam kejahatan, di mana iblis bernafsu untuk bisa mewujudkan diri di dunia. Dan itu pun harus dilakukan dengan bantuan penyihir, itu pun sang iblis harus memasuki jasad makhluk hidup. 

Nick dan Alan, kakak beradik Ryves, hidup dengan dikejar-kejar oleh penyihir dari Lingkaran Obsidian. Ayah mereka tewas dalam pengejaran tersebut, dan ibu mereka harus hidup dengan jiwa yang tak dapat dikendalikan. Lingkaran Obsidian, di bawha pimpinan Black Arthur mengejar jimat yang di bawa ibu Ryves bersaudara. Untuk menghindari kejaran tersebut, keluarga Ryves harus berpindah-pindah tempat.

Masalah timbul ketika Mae dan Jamie, kakak beradik teman Nick di sekolah, datang meminta pertolongan, karena Jamie mendapatkan tanda Iblis tingkat tiga. Di tengah pencarian upaya untuk menghilangkan tanda iblis tersebut, Alan justru ikut mendapat tanda iblis juga. Dan kesulitan muncul karena untuk menghilangkan tanda iblis tersebut, mereka harus membunuh dua penyihir. Dari dikejar-kejar kini mereka harus mengejar penyihir-penyihir tersebut.


Saya suka novel ini. Sungguh. Kisahnya memang biasa. Awalnya datar dan saya merasa bosan. Tapi makin dalam novel fantasy ini semakin membuat saya berkeinginan untuk mennutaskannya. Twist di bagian akhir buku ini keren. 

Awalnya saya memang agak jenuh dengan tipikal sifat Nick. Hanya mengeluh, mudah tersinggung dan sarkatis, ternyata ada penyebabnya. Alan yang kelihatan cool, juga menurut saya membuat buku ini, awalnya, hanya datar. Tetapi tanggung jawab Alan yang besar, di mana dia mendapatkan amanah untuk menjaga keluarganya, setelah tewasnya ayah mereka tercinta, semakin dalam membuat buku ini semakin menarik.

Dan pengejaran yang dilakukan oleh Ryves bersaudara,terhadap penyihir Obsidianmembuat klimaks pada buku ini menurut saya keren, dengan ditambah kejutan, yang, tidak saya duga-duga, menjadikan kisah fantasy yang ini patut untuk dicoba baca. So, tak ada kata yang pantas saya berikan terhdap buku ini, selain keren!

Wishful Wednesday #24

Jumpa lagi dengan rabu ceria, yang alhamdulillah sedikit cerah :) Sudah saatnya posting wishful wednesdaymu.... Buat yang belum tahu wishful wednesday, adalah meme yang tampil tiap minggu, dimana kita menyajikan buku impain kita, yang dihost oleh kak Astrid di situs Book to Sharenya

Untuk minggu ini, saya memilih buku.....
jreng.......

Yup, buah karya mas vbi_djenggotten. Saya suka karya beliau Bo & Jo, 33 Pesan Nabi #1, dan #2. Kisahnya lucu dan menyentuh..... Artworknya khas. Buat yang belum tahu, logo BBI didesain oleh beliau lho :)

Oh ya, kelupaan data bukunya:
Judul: Islam Sehari-hari
Penulis/Komikus: vbi_djenggotten
Tebal: iv + 116 hlm
Penerbit: Qultum Media
ISBN: 979-017-254-0


Dengan kesabarannya rasulullah saw memberikan teladan dan pesan-pesan kebaikan bagi umatnya, termasuk bagaimana menjalankan islam dalam kehidupan sehari-hari hanya saja, karena kelalaian sebagian orang, ada kesalahan-kesalahan yang tidak satu-dua kali mereka lakukan, namun berulang kali.
Saking kaprahnya, banyak kesalahan mereka lakukan tanpa sadar; mencela makanan, ingkar janji, pamer aurat, hingga berkendara tanpa sopan santun. Padahal, empat belas abad silam, rasulullah saw sudah berpesan agar kita menghindari perbuatan-perbuatan tersebut.

Kalau kita renungkan, tak satu pun pesan-pesan rasulullah yang tidak penting, meski kelihatan sepele. Namun, tidak sedikit pesan-pesan itu yang diabaikan begitu saja, baik karena kita anggap kuno, ndeso, atau kurang gaul.
Nah, komik ini berisi sentilan terhadap berbagai kesalahan yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Karena berdasarkan hadits Rasulullah SAW, sentilan-sentilan tersebut selayaknya menjadi bahan renungan agar kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.


Ini pilihan saya minggu ini. Bagaimana dengan Anda? Ikutan yuk, caranya:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik mbak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Selasa, 09 April 2013

Celoteh Perempuan

Judul: Celoteh Perempuan
Penulis: Indah Juli, Angly dkk
Desain Sampul: Marcel A.W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 200
Cetakan: I, Juli 2012
ISBN: 9789792286656
 
Cinta itu dibutakan oleh manusia. Karena cinta yang sesungguhnya tak pernah buta (halaman 88)
Meskipun saya pria, bukan berarti saya tidak boleh membaca buku kumpulan cerpen yang ditulis oleh sekumpulan wanita ini. Isinya memang wanita banget, tapi selaku pembaca segala, buku ini pun saya lahap dengan nikmat. :D

Ada 16 cerita pendek yang dimuat di sini. Semua kisah berisi pernak-pernik kehidupan seorang wanita. Semua berkisah tentang wanita, cukup menarik di saat keenam penulis tersebut termasuk penulis fiksi pemula, di mana celotehan mereka dalam buku ini merupakan kisah yang sangat kompleks. Tapi mari kita lihat dari cover buku ini. Bergambarkan lima wanita cantik (dua di cover bagian belakang buku), mengelilingi meja makan, semua asyik sendiri dengan aktivitasnya, tapi pose yang diambil sangat eye-catching, seolah-olah menggambarkan ini lho kita punya keinginan sendiri.

Beranjak pada isi buku, keterangan di pengantar menyebutkan bahwa buku ini merupakan hasil writing course yang dibuat oleh majalah MORE untuk para penulis di buku ini. Sasarannya adalah calon penulis wanita, berusia matang, dan kaya imajinasi. Selama empat minggu, peserta digembleng belajar menulis, dan hasilnya tidak menggambarkan mereka sebagai sosok yang belajar menulis. Hasilnya dalam, dan sesekali menyentuh, ketika banyak cerita yang dikisahkan menggambarkan penderitaan wanita.

Berbicara mengenai isi, kesulitan utama dalam memahami cerita pendek adalah isinya yang terlalu singkat. Kadangkala, sebuah cerpen harus berakhir menggantung. Saya paham bahwa keterbatasan ruang memaksa penulis cerpen harus pintar-pintar mengolah kata tetapi ketik pembaca kerap tidak puas dengan isi yang singkat namun tidak dapat memahami jalan cerita mungkin perlu sesuatu nilai tambah yang dibuat penulis cerpen. Cerpen-cerpen di sini meski panjangnya bervariatif, saya membacanya dengan cepat dan santai. Tak perlu berpusing-pusing ria dengan bahasa sastra yang sulit ataupun isi yang menggantung, meski sebagaian besar isinya menceritakan kesedihan hidup tokoh utamanya, juga duka yang umum diderita oleh wanita.

Cerita favorit saya di buku ini adalah Pulang, karya Asita Suryanto. Beliau menuliskan kerinduan seorang anak terhadap ibunya yang telah meninggal, bisa terpuaskan pada sosok seorang ibu yang memiliki usaha yang sama dengan ibundanya, memasak, pada sebuah perjalanannya untuk pulang berziarah ke makam ibunya. Perjumpaan itu meski hanya sekilas waktu, mungkin bagai takdir buat sosok aku. Kisahnya sederhana, namun menyentuh. Bukan kisah mengenai ibu tak akan habis, meski tak seindah kehebatan nyata perjuangan ibunda kita.

Cerita lain beberapa di antaranya menarik. Ada kisah tentang istri yang sebelumnya menjadi istri ideal menurut teman-temannya karena hubungannya dengan suaminya harmonis, tetapi kenyataan yang diketahui belakangan ternyata suaminya selingkuh, pada kisah (Not) The First Wives Club karya Daveena, atau kisah ibu yang tercampakkan tetapi justru menyayangi anak tirinya, pada kisah Air Mata Mamak, tulisan Indah Juli, untuk menyebut cerpen yang menurut saya menarik. Ada juga kisah perjodohan paksa di belahan negeri India, yang menarik dalam kata-kata termaktub dalam kisah Jadha, karya Angly.

Celoteh wanita, penuh dengan kisah yang dalam. Sebagai kumpulan cerpen dari penulis pemula, buku ini memberikan lebih dari sekedar cerpen. Di setiap celotehnya ada perasaan, pengalaman yang dibuka oleh para penulisnya.

Jumat, 05 April 2013

Al-Quran Braille Untuk Nadia

Judul: Al-Quran Braille Untuk Nadia
Penulis: Suliwe
Penyunting: Jumi Haryani
Penerbit: Gema Insani
Jumlah Halaman: 240
Cetakan: I. Februari 2011
ISBN: 9789790772458

Kita memang perlu diingatkan lagi sebagai makhluk Tuhan....
Sudah banyak bacaan yang saya lahap, tapi berapa bacaan yang mengingatkan saya akan Tuhan. Al-Quran Braille untuk Nadia mungkin satu buku berharga yang saya baca, dimana buku-buku lain yang saya baca, mempunyai pesan yang bagus, tetapi belum menyegarkan batin saya akan kebutuhan ber-Tuhan.

Setelah sempat membaca karya Suliwe sebelumnya, Amira, saya lebih puas akan karyanya yang ini. 18 cerita pendek yang terhimpun di buku ini, memberikan kesan yang berbeda-beda, meskipun semua mengandung pesan yang sama, mengingatkan kembali kita sebagai hamba Tuhan.
 
Nenek sabar ya, ... masih ada Tuhan Innallaha ma'ana (halaman 127)
Kutipan di atas saya ambil pada cerita Masih Ada Tuhan. Menceritakan tentang hukuman yang dijatuhkan kepada seorang nenek, selama tiga bulan penjara, yang mencuri tiga biji coklat, yang dilakukan dengan terpaksa karena kelaparan yang berat diderita padahal nenek tersebut sudah mengganti barang yang dicurinya. Kita jadi ingat akan kejadian nyata yang pernah menggetarkan hati orang-orang yang masih memiliki nurani. Dan pesannya memang cukup tegas, Tuhan akan selalu bersama hamba-hamba-Nya yang menyerahkan diri kepada-Nya.

Merujuk pada kisah Al-Qur'an Braille untuk Nadia, yang menjadi judul buku ini,  kita akan teringat kembali, bahwa di balik kesulitan hidup yang kita jalani, Tuhan akan memberikan saat-saat yang membahagiakan. Bahwa hidup itu, sesulit apapun, Tuhan tidak akan mengabaikan perjuangan hamba-Nya. Dikisahkan bagaimana Ningrum harus tinggal berdua dengan adiknya Nadia, yang mengalami kebutaan akibat kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya. Sambil menyelesaikan kuliah Ningrum berkerja menjadi tutor di sebuah lembaga bimbingan belajar. Dia bertekad, untuk membelikan Nadia sepasang Al Quran braile lengkap. Sebuah kisah yang mengharukan.....

Cerita-cerita lain juga berkesan di hati. Meski hanya berupa cerita singkat, seringkali saya belajar lagi, akan nilai-nilai yang terkandung di dalam buku ini. Meskipun saya tak bisa bilang wow untuk buku ini, nilai buku ini sangat dalam. Ditambah dengan cover yang manis, rasanya buku ini sangat memiliki kesan yang berarti.

Silver Stone: Rahasia Batu Perak

Judul: Silver Stone: Rahasia Batu Perak
Penulis: Ardina Hasanbasri
Editor: Jia Effendie
Penerbit: Atria
Jumlah Halaman: 313
Cetakan: I, Januari 2011
ISBN: 9789790244689


Apa yang akan kita lakukan bila ada rencana terkait masa depan kita yang tak kita inginkan? Hanya menuruti saja, atau mencoba melawan recana tersebut? Alyssa yang merupakan seorang putri raja dari kerajaan Meza, dan hendak dijodohkan oleh ayahnya dengan seorang pangeran kerajaan lain, melarikan diri sampai acara pertunangan dilangsungkan. Bersama Pasque pelayan pribadinya, Alyssa berpetualang, mencari batu yang menurut seorang peramal, yag mereka ketemui di tengah jalan, bisa memberitahukan segala hal.

Namun petualangan tak bisa berjalan mulus. Aksi kabur Alyssa dengan meninggalkan surat palsu, bahwa dia diculik oleh penyihir M, mengakibatkan Mirabel, seorang penyihir, merasa dia menjadi tertuduh penculikan. Mirabel, dengan Tartum, anak buahnya berusaha menggagalkan rencana Alyssa dan merebut peta yang dimiliki Alyssa. 

Meski petanya bisa diambil oleh Mirabel namun Alyssa berusaha untuk menuntaskan misinya. Di tengah jalan, ketika usahanya hampir mengalami kegagalan, dia bertemu seorang anak pengrajin kayu, Troy, dan pangeran dari kerajaan tetangga, Damon. Dan mereka berjuang bersama, meski sering terjadi perselisihan kecil antara Alyssa dan Damon.

Kisah Alyssa menurut saya seperti kisah yang dituliskan motivator. Nuansa nasihatnya terasa sekali, berbeda dengan kisah-kisah fantasy lain yang pesannya tersirat. Meski demikian gamblang, tapi nasihatnya sangat menarik. Selain itu yang menarik di sini, adalah bagaimana penulis membuat sosok Alyssa seperti anak kecil. Tanpa pernah memikirkan masalah yang mungkin dihadapi, yang penting bergerak terus sampai tujuannya tercapai.

Sayang, menurut saya, covernya kurang menarik. Seolah-olah buku ini ditujukan sebagai dongeng untuk anak-anak. Padahal kalau nuansa gambarnya lebih tegas akan menjadi lebih menarik lagi. Dan dengan demikian nilai buku ini bisa bertambah lebih baik lagi.

Saya berkesimpulan; buku ini menarik tetapi kalau kemasannya lebih baik, tentu lebih banyak yang akan lebih menyukai lagi.

Rabu, 03 April 2013

Wishful Wednesday #23

Sudah rabu lagi ternyata, dan berarti saatnya update wishful wednesday. Dan ini berarti saya harus memikirkan buku apa lagi yang harus dipajang, hehehe. Wisahlist sih banyak tapi tentu saja buku yang dipajang adalah buku yang rasanya "kepingin banget" dimiliki hehehe.

Untuk minggu ini, buku yang saya pajang adalah:
Judul The Lost Hero
Karya: Rick Riordan
Penerbit: Nourabooks
Deskripsi:
Tiga demigod baru bergabung di perkemahan Blasteran. Jason yang tidak bisa mengingat jati dirinya, Piper dengan rahasia masa lalunya,
dan Leo dengan kemampuan mekaniknya yang luar biasa. Bersama-sama, ketiganya mengemban sebuah misi penyelamatan. Misi yang juga akan mengungkap sebuah rahasia besar di masa lalu mereka.

Bergabunglah dengan para demigod dari Perkemahan Blasteran dan nikmati petualangan serunya!!

Kenapa saya memilih buku ini? Yang jelas saya baru baca satu buku dari om Riordan, The Lightning Thief, dan ternyata suka dengan kisah mitologinya. Ratingnya pun bagus di goodreads. So inilah buku pilihan saya minggu ini, bagaimana dengan Anda.

Yuk ikutan, meme yang dihost oleh kak Astrid ini. Caranya:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik mbak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Senin, 01 April 2013

Apartemen 666

Judul: Apartemen 666
Penulis:

The Gathering

Judul: The Gathering
Penulis: Anne Enright
Penerjemah: Rika Iffati Farihah
Penerbit: Voila
Jumlah Halaman: 371
Cetakan: I, November 2009
ISBN: 9789793714523
 
Veronica, mempunyai tugas untuk mengabarkan kematian Liam, kakak yang disayanginya, kepada ibundanya. Di balik tugas itu, segala kenangan Veronica yang kelam di keluarga Hegarty, keluarganya, muncul begitu saja. Jejak-jejak kenangan yang kelam, membuat frustasi, sampai memuakkan. Terutama pengalaman Liam snag kakak, saudara terdekat dari Veronika.
 
Agak sulit membaca buku The Gathering ini. Padahal dengan predikat Man Booker Awards Winner, buku ini paling tidak memiliki kelebihan. Dalam konteks satra Irlandia, memang, saya jadi lebih tahu detail tentang daerah Irlandia. 
 
Bicara lagi tentang buku ini, saya mendapatkan bahwa sisi psikologis memang dinuansakan sangat kuat di sini. Semenjak sudut pandang Veronica menceritakan tentang neneknya, Ada Merriman, dan kisah percintaannya, juga terbaca kelam dan muram.
 
Tak pelak, meski meraih Man Booker Prize, saya kurang menyukai novel yang ini. Rasanya hanya kelam dan kelam saja.