Jumat, 31 Mei 2013

1998

Judul: 1998
Penulis: Ratna Indraswari Ibrahim
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 322
Cetakan: I, September 2012
ISBN: 9789792288520

Putri, putri dari Walikota Malang, memiliki teman-teman dekat di kampusnya yang bergerak sebagai aktivis di akhir masa orde baru. Neno, Marzuki, Heni, Gundul dan lain-lainnya adalah teman-teman yang dekat dengan Putri. Mereka memiliki impian yang sama, berakhirnya era penindasan dan otoriter orde baru. Di tengah gencarnya gerakan demonstrasi mahasiswa untuk menuntut mundur Presiden Soeharto, pikiran Putri berada di persimpangan jalan. Mengingat ayahnya adalah wakil dari parpol yang berkuasa saat itu, juga pemikiran politiknya ayahnya harus sejalan dengan penguasa orde baru saat itu. Di lain pihak, Putri semakin dekat dengan rekan-rekannya tersebut. Juga dia mulai menjalin kasih dengan Neno, mahasiswa aktivis yang tak mengenal rasa takut.

Neno termasuk aktivis yang diincar oleh penguasa untuk dibungkam suaranya. Sampai ketika bergabung dengan aksi sesama mahasiswa di Jakarta, Neno diculik oleh orang tak dikenal. Kehilangan Neno, membuat Putri harus patah arang, meskipun begitu dia bertekad terus untuk melakukan pencarian Neno. Meski keadaan yang tak aman, membuat orang tuanya berpendapat, Putri harus mengungsi ke luar negeri. Dan ketika lulus sarjana, Putri harus terpaksa berpisah dengan orang tuanya, untuk meneruskan studinya di Amerika Serikat, meski dia tak kehilangan harapan untuk menemukan Neno yang belum diketemukan, meski aktivitas pencarian terus dilakukan.

Awalnya saya tertarik untuk bisa membaca buku ini, ketika membaca sinopsisnya di halaman belakang:
Novel 1998 adalah karya terakhir Ratna Indraswari Ibrahim yang berpulang pada 28 Maret 2011. Tragedi orang hilang pada masa 1998 membuat Ratna mendokumentasikannya dalam bentuk novel. Novel ini bisa dikatakan sebuah tribute dari Ratna bagi perjuangan orang-orang yang akan selalu menolak untuk lupa atas tragedi yang disisakan oleh tahun 1998.
Sebagai generasi yang pernah mengalami masa 1998 dna reformasi awal, tentunya saya tertarik mengikuti kisah perjalanan reformasi 1998 tersebut, serta mengetahui sejauhmana kisah historis penculikan aktivis yang sudah menjadi rahasia umum dikisahkan oleh sang penulis. Sayang, begitu saya membalik halaman demi halaman buku ini, saya kecewa terhadap buku ini.

Kekecewaan saya dari buku ini, adalah:
  1. Saya bingung dengan sudut pandang cerita yang tak jelas dan berpindah-pindah begitu saja. Kadang narasi berada pada sisi Putri, tapi begitu saja berpindah pada sudut pandang si pengaran. Juga alur yang kadang masih pindah-pindah tak tentu, meskipun secara umum masih bisa diikuti jalan ceritanya.
  2. Kalimat yang dipakai, masih membuat bingung. Jujur, baru pertama kali saya membaca karya penulis, meski disebut buku ini adalah karya terakhir beliau. Biografi di halaman terakhir menyebutkan penulis adalah salah satu penulis perempuan terbesar di Indonesia. Sangat disayangkan saya seperti merasa penulis kebingungan dengan penggunaan kata-katanya.
  3. Kesalahan fatal adalah terkait dengan urutan sejarah yang diangkat dalam buku. Di buku diceriatakan Soeharto memang menyatakan akan mundur dalam kunjungannya di Cairo, Mesir. Seingat saya, ketika membaca pernyataan beliau tersebut dikemukakan beberapa hari sebelum realisasi mundur beliau pada 21 Mei 1998. Dari situs ini, pernyataan ini terjadi pada tanggal 14 Mei 1998. Namun ceritanya terjadi beberapa bulan sebelum Soeharto mundur. Bagi saya ini sangat mengganggu sekali.
  4. Ketidaksesusaian deskripsi di cover belakang dengan isi. Di deskripsi singkat disebutkan bawa Putri kembali ke Malang dari AS setelah mendengar Soeharto mundur, tapi isi cerita menyebutkan Putri baru pulang setelah selesai pendidikan S2nya. Itu pun pendidikan S2 dia baru dimulai ketika Soeharto lengser keprabon.
  5. Jalan cerita yang mudah tertebak kemana.
Sayang sekali. Ide mengangkat kisah penculikan di sini sangat menarik. Namun eksekusinya yang jelek, menurut saya, emnjadikan nilai buku ini sangat rendah.  Bukan berarti saya bersifat antipati terhadap penulis ataupun ide yang diangkat. Di sini, harapan saya adalah ketika mengenang sebuah luka lama dalam sejarah Indonesia, dalam bentuk buku, bisa dikemas dengan baik dan cantik. Sayang, saya tak mendapatkannya, setidaknya di buku ini.

Mereka Bilang, Saya Monyet!


Judul: Mereka Bilang, Saya Monyet!
Penulis: Djenar Maesa Ayu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 150
Cetakan: VII, Desember 2004
ISBN: 9789796869930

Mereka Bilang, Saya Monyet! adalah kumpulan cerpen Djenar Maesa Ayu pertama yang dibukukan. Beberapa cerpen yang dimuat di buku ini, sebelumnya pernah dimuat di beberapa harian nasional. Dengan berbekal bimbingan cerpenis senior terkenal, semacam Seno Gumira Ajidarma, Sutardji Calzoum Bachri, dan Budi Darma, maka tak pelak, karya Djenar patut mendapat perhatian di kalangan sastra Indonesia.

Sebenarnya, saya bukan penikmat rubrik cerita pendek di harian yang biasnya terbit di edisi minggu. Sebabnya kebanyakan ditulis dalam bahasan yang berat saya pahami. Selain itu kadang saya merasakan cerpen yang dimuat isinya nanggung, dan absurditasnya tinggi sekali. Saya memang bukan termasuk orang yang bisa memahami karya sastra dengan nilai sastra, tetapi saya hanya membaca sesuai dengan kepahaman saya.

Melihat Mereka Bilang, Saya Monyet! saya agak kurang suka dengan covernya. Terlalu minim dan kelam. Dan melongok isi cerita, banyak yang saya keluhkan di atas kerap saya temui dalam membaca cerpen demi cerpen di buku ini.

Yang jelas, membaca buku ini, memang perlu kedewasaan. Djenar Maesa Ayu beberapa kali mengisahkan sifat munafik, yang ditampilkan dengan "membentuk" karakterisasi hewan pada tokoh-tokoh di cerpennya. Beberapa kisah digambarkan dengan isi yang vulgar (tidak merujuk pada kata-kata yang dipakai). 

Ada satu kisah yang sangat unik, SMS. Djenar menulis kisahnya hanya dengan bentuk SMS-SMS yang dikirimkan oleh tokohnya. Karakter dan isinya sangat sederhana, sesederhana dan sesingkat bahasa SMS. Sayangnya dengan merangkaikan urutan bacanya, isi cerita SMS ini dapat dengan mudah ditebak. Namun, bagi saya, SMS adalah kisah yang paling menarik, dilihat dari bentuk dan ceritanya.

Kisah lain, penafsiran saya terhadap cerita-cerita ini, datar-datar saja. Antara menikmati dan tidak. Meski demikian, saya memandang karya ini cukup antusias. Meski kita tak perlu menyukainya. Untuk buku ini, 2 dari 5 bintang dari saya.

Kereta Tidur

Judul: Kereta Tidur
Penulis: Avianti Armand
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 136
Cetakan: I, Juni 2011
ISBN: 9789792270983


Buku ini merupakan karya Avianti Armand yang pertama kali saya baca. Alasan saya memilih buku ini sebagai salah satu bacaan saya adalah beberapa review yang menyatakan buku ini bagus. Ada 10 cerita pendek yang dimuat di buku ini, Perempuan Purnama, Matahari, Dongeng dari Gibraltar, Requiem, Sempurna, Kupu-kupu, Perempuan Tua dalam Kepala, Tentang Tak Ada, Tiket ke Tangier, dan Kereta Tidur. Apakah saya menyukai semua cerita ini?

Perempuan Pertama, sepertinya menceritakan kisah Hawa dalam Perjanjian Lama, dengan interpretasi bebas oleh Avianti. Bagi saya kisah ini cukup dominan dengan absurditas. Tak mudah memahami jalan ceritanya. Matahari, bagi saya terllau absurb, meski disajikan dengan indah, di tiap bagian diawali oleh rintisan puisi. Untung cerpen berikutnya, Dongeng dari Gibraltar, saya suka. Kisah impian memiliki anak dari pasangan Mesaid dan Sania cukup indah dalam kata-katanya.

Requiem, bagi saya mendatangkan kening berkerut berikutnya. Bukannya saya tak suka kisah berabsurb-absurb, tapi saya pikir cerita ini not of my cup of tea. Sempurna menggambarkan kisah cinta yang serasi namun berakhir begitu saja. Kisah ini seolah-olah menari-nari dalam rangkaian kata, dan pantas mendapat apresiasi. Kupu-kupu merupakan kisah intepretasi dongeng gadis berkerudung merah, cukup menarik dan agak bias memang, tapi masih bisa dinikmati. 

Perempuan Tua dalam Kepala, ah, saya merasa penasaran dengan sosok si perempuan tua. Dari keselruhan cerita, kisah ini yang paling saya sukai. Tentang Tak Ada, mengingatkan saya akan lagu Ilir-ilir, sebuah kisah singkat yang cukup pelik untuk diikuti. Tiket ke Tangier lagi-lagi berkisah tentang kisah yang tak kupahami. Dengan digenapi oleh Kereta Tidur, saya berpikir sebagai penutup kisah ini masih lebih baik dari beberapa kisha absurb termuat.

 

Kamis, 30 Mei 2013

Mandolin Kapten Corelli

Judul: Mandolin Kapten Corelli
Judul Asli: Captain Corelli's Mandolin
Penulis: Louis de Bernières
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 506
ISBN: 9796866269
Perang, siapa sih yang menginginkannya? Namun manusia selalu memiliki tantangan untuk menguasai milik orang lain, dan perang adalah salah satu jalan untuk mewujudkannya. Dan perang akan selalu menimbulkan korban. Korban jiwa, korban harta, korban dalam cinta...

Cephallonia, semula adalah sebuah pulau yang sangat indah di Yunani. Kontemplasi politik yang tajam di saat pra-perang dunia II menyebabkan pulau itu dikuasai oleh pasukan Italia. Pendudukan pulau itu oleh Italian dilakukan oleh divisi Acqui, dimana pimpinannya adalah Kapten Corelli, yang mahir bermain mandolin. Kapten Corelli menginap di salah satu rumah penduduk, dr Iannis, yang memiliki seorang putri, gadis nan cantik, Pellagia. Berawal dari kebencian Pellagia terhadap katen Corelli, lambat laun perasaan itu berubah menjadi cinta. Cinta yang penuh tantangan, mengingat keadaan di saat itu tak memungkinkan jalannya cinta di antara mereka, di mana Italia sedang menjajah Yunani.
 
Perang yang di suatu saat membuat lawan menjadi kawan, berakibat pada pasukan Italia di Cephallonia. Menyerahnya Italia pada Sekutu mengakibatkan kemarahan Pasukan Jerman. Dan pembantaian besar-besaran dilakukan oleh Jerman terhadap pasukan Italia, termasuk kepada psukan Corelli. Dan di saat itulah cinta Corelli dan Pellagia mulai berkembang. Perang memang selalu akan membawa korban.

Jujur saya hampir terisak membaca buku ini. Ada kisah tragis yang membuat saya hampir menitikkan air mata ketika membaca sebuah halaman di buku ini. Bukan karena romansanya tetapi inilah kekejaman yang timbul akibat perang, sesuatu yang sebagian besar dari kita belum rasakan. Dan tak banyak buku yang bisa membuat saya seperti itu.

Sebagai kisah berlatar sejarah perang dunia II, buku ini awalnya terasa lamban. Apalagi beberapa bab awal, masih berganti-ganti sudut pandang. Tapi semakin ke belakangnya, saya merasakan bacanya semakin mnegalir cepat, dan kisah historisnya menarik untuk dibaca.

Kisah cinta yang dimuat dalam buku ini pun tak lebay, apa adanya. Tak terlalu manis, tak terlalu pahit. Kita mungkin tak akan sering mendapat kata romantis dalam buku ini, tapi sejarah, perang dan dipadukan oleh kisah cinta saya pikir adalah hal yang berat untuk digabungkan dalam sebuah novel, namun buku ini sudah sangat pas dengan komposisi yang ada. Tak heran, sebagai salah satu buku yang kisahnya sudah diangkat ke dunia film, buku ini pun termasuk dalam jajaran 1001 books you must read before you die.

Kelemahan buku ini menurut saya hanya satu. Beberapa kata yang menggunakan istilah dalam bahasa Yunani, Itali, maupu Jerman terlalu banyak. Dan sayangnya, saya harus menerka-nerka maksudnya dalam konteks kalimat yang digunakan. Dan ini yang membuat waktu baca saya semakin panjang karena kadang harus mengulang bacaan dengan kalimat-kalimat tersebut, bukan karena bahasanya yang berat. Tapi begitu kita bisa menangkap maksud dari kata asing tersebut untuk selanjutnya jika menemukan kata tersebut rasanya tak menjadi kesulitan lagi.

Untuk akhir ulasan buku ini, izinkanlah saya mengutip sebuah kalimat dalam buku ini yang menjadi sebuah renungan, tentang makna kemanusiaan dalam sebuah pertempuran, bahwa nilai kemanusiaan akan selalu berarti, dalam kisah yang menggetarkan
Sahabat kami; yang datang sebagai musuh, telah berlalu menyebrangi padang asphodel, Kami mendapati dia ternyata lebih mengerti tentang kebaikan daripada manusia hidup mana pun. Kami ingat bahwa medalinya yang banyak itu diperolehnya karena menyelamatkan nyawa sesama, bukan mengambilnya. [halaman 396-397]

Rabu, 29 Mei 2013

Wishful Wednesday #31

Selamat hari rabu! SEmoga hari-hari kita terjalin indah dengan berkah dari Allah SWT. Hari rabu berarti sudah saatnya update meme Wishful Wednesday. Tak terasa sudah 31 minggu berpartisipasi, sudah beberapa buku impian yang masuk dalam timbunan (kapan dibacanya?)

Minggu ini, saya mau ambil buku ini sebagai WW saya :)


Judul: Domba-Domba Telah Membisu
Judul Asli: The Silence of The Lambs
Penulis: Thomas Harris
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Seorang diri Starling menyusuri koridor remang-remang itu. Ia tidak menoleh ke sel-sel di kedua sisi. Suara langkahnya berkesan keras baginya. Kecuali itu hanya ada suara mendengkur dari satu atau dua sel, serta tawa terkekeh-kekeh dari sel lain...

Dr. Lecter mengenakan seragam putih rumah sakit jiwa di selnya yang berwarna sama. Kecuali rambut, mata, dan mulutnya yang merah, segala sesuatu di sel itu berwarna putih. Wajahnya sudah begitu lama tidak terkena sinar matahari, sehingga seakan-akan menyatu dengan warna putih yang mengelilinginya; sepintas lalu timbul kesan wajahnya melayang di atas kerah bajunya. Lecter duduk di meja di balik jaring nilon yang menghalanginya dari terali. Ia sedang membuat sketsa pada kertas roti dengan memakai tangannya sebagai model. Sementara Starling menonton, Lecter membalikkan tangan dan, sambil meregangkan jari-jemari, menggambar sisi dalam lengannya. Dengan jari kelingking ia menggosok-gosok salah satu garis yang dibuatnya dengan arang.

Starling mendekati terali, dan Lecter menoleh.
“Selamat malam, Dr. Lecter.”
Ujung lidah Lecter yang merah muncul di antara kedua bibir yang tak kalah merahnya. Sejenak lidahnya menyentuh bibir atas, tepat di tengah, lalu menghilang kembali.
“Clarice.”
Starling mendengar suaranya yang parau, dan dalam hati ia bertanya, sudah berapa lama sejak pria itu terakhir angkat bicara. Keheningan seakan berdenyut-denyut.

Kenapa saya memilih buku ini? Berdasarkan review dari kak Mia dan kak Luna buku ini termasuk buku yang "wajib baca" dan kebetulan belum punya, maka saya bermimpi, semoga Tuhan memeluk impian saya (Lintang mode:ON)

Ini dia wishlist saya minggu ini, bagaimana denan Anda? Ikutan yuk, dengan cara sbb:

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Selasa, 28 Mei 2013

Tahun 69

Judul: Tahun 69
Penulis: Ryū Murakami
Penerjemah:



ISBN: 9789797990466


Kensuke Yazaki, yang lebih suka disebut Ken, adalah pelajar SMA swasta, SMA Kita di daerah Sasebo, Jepang. Hidupnya semula biasa-biasa saja, mengingat dia hanyalah seorang siswa yang biasa. Namun pada suatu hari, dia melakukan demonstrasi terhadap sekolahnya, dengan cara memasang spanduk, melakukan pencoretan terhadap sekolahnya, bersama temannya, Adama, berkait dengan protes dia terhadap perang Vietnam. 

Selanjutnya bersama Adama, dan Iwase, teman mereka berdua, Ken memiliki impian membuat sebuah festival, dimana akan ditampilkan film indie hasil buatan mereka. Tak dinyana, hukuman dari sekolah akibat sikap demonstrasinya dan pelaksanaan festival tersebut, mendekatkan Ken dengan Katzuko Matsui, salah satu kembang sekolah.

Kisah ini diangkat menggunakan setting tahu 1969, yang dijadikan judul novel ini. Dari buku ini, kita akan mengenal berbagai tokoh seniman dan musikus di tahun tersebut.


Well, saya agak suka dengan kisah Ken. Meski seperti tulisan fiksi Jepang yang saya baca, kisahnya sedikit absurb, tapi beberapa kali saya mengacungkan jempol untuk karya Ryū Murakami. Kisahnya sendiri, saya rasa agak dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tak terlalu banyak detail namun ringan, meski beberapa kali penerjemah menambah catatan kaki, untuk menjelaskan berbagai istilah.

Buku ini saya kira awalnya adalah novel yang berkisah pada pergulatan jiwa sang tokoh, namun yang ada hanyalah bagaimana Murakami membuat kisha Ken mengalir begitu saja. Dan ini cukup menarik, terutama buat saya. Beberapa bagian memang dibuat seperti kocak, dengan dialog ala kadarnya. Tapi kegilaan Ken dan kawan-kawan dalam buku ini terasa segar. Namun dengan mengalirnya cerita begitu saja, saya merasa buku ini seperti 'lepas' begitu saja, tanpa adanya kesan yang mendalam. Walaupun demikian, buku ini cukup menarik.

Rabu, 22 Mei 2013

Wishful Wednesday #30

Udah rabu trenyata, saatnya untuk update blog khusus di hari rabu, dengan meme wishful wednesdaynya :) Meme yang dibuat oleh kak Astrid di blog book to share ini membuat kita memposting buku-buku impian kita, tiap minggunya. Asyik bukan?

Minggu ini, buku yang saya impikan adalah:

Completely revised and updated to include the most up-to-date selections, this is a bold and bright reference book to the novels and the writers that have exited the world's imagination.
This authoritative selection of novels, reviewed by an international team of writers, critics, academics, and journalists, provides a new take on world classics and a reliable guide to what's hot in contemporary fiction.
Featuring more than 700 illustrations and photographs and presenting quotes from individual novels and authors and completely revised for 2012, this is the ideal book for everybody who loves reading.
Iya, 1001 Books You Must Read Before You Die. Buku ini menhimpun 1001 buku yang dianggap oleh Peter Boxall sebagai buku yang harus dibaca sebelum wafat'. Untuk cover yang saya pajang, adalah edisi 2012, sedangkan untuk list buku-buku yang masuk ke dalam daftarnya, bisa dilihat di sini.
Tentu saja, bagi pecinta buku, buku ini layak menjadi acuan berharga, meskipun kita bisa jadi tak setuju dengan isi/pilihan di buku ini.

Nah ini dia buku wishlist saya minggu ini, bagaimana dengan Anda? Ikutan yuk WW dengan cara sebagai berikut:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Rabu, 15 Mei 2013

Wishful Wednesday #29

Sudah 29 minggu ber-Wishful Wednesday, wow. Lumayan lama sudah ikutan meme yang dihost oleh kak Astrid dari blog books to share. Semoga ke depannya bisa konsisten :). Di meme wishful wednesday ini asyiknya kita bisa mengimpikan buku yang menjadi impian kita tiap minggunya. Tentu saja ada harapan untuk bisa memiliki bukunya :)

Minggu ini buku yang menjadi impian saya adalah:


Membalut Luka Gaza
karya dr. Prita K, SpOG dkk.
GAZA adalah sekelumit kisah tentang tanah terjajah di muka bumi. Gaza adalah cerita duka atas nama Palestina. Palestina adalah sebuah senandung perjuangan. Di setiap halaman surat kabar yang memberitakan Palestina, selalu ada air mata yang memburamkan lembarannya. Duka Palestina sering menjadi kisah yang berulang lagi dan lagi. Hingga tak satu pun kini air mata dapat menetes. 
dr. Prita bersama rekan dokter dan relawan lainnya dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), membawa bantuan obat-obatan, alat medis, buku referensi kedokteran, makanan, dan bantuan lainnya dari rakyat Indonesia sebagai penawar perih luka bangsa Palestina di Gaza. Para relawan inilah yang membantu rakyat Gaza untuk tersenyum kembali. BSMI juga memberikan beasiswa kuliah kedokteran di Indonesia bagi para mahasiswa asal Gaza.
Para relawan inilah yang mengisahkan sisi lain bangsa Palestina di dalam buku ini. Kisah ini tidak membuat kita bersedih, melainkan tersenyum dan tergetar kagum pada kekuatan bangsa Palestina.
Tidak, saya tidak bermaksud saat ini, memprovokasi perperangan antara dua agama negara. Tapi saya selalu suka dengan kisah kemanusiaan di balik sebuah pepereangan. Bagaimana kita merasakan pedihnya sebuah peperangan. Saya telah membaca, dan jujur terpikat akan karya yang ini, yang sama-sama menceritakan duka di tanah yang sama. Kali ini, buku "Membalut Luka Gaza" ditulis oleh beberapa kontributor dari Indonesia.

Ini wishlist saya minggu ini, bagaimana dengan Anda? Yuk ikutan WW dengan cara sebagai berikut:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Sabtu, 11 Mei 2013

Sherlock Holmes Versus Kapten Kidd: Misteri Kapal House-Boat

Judul: Sherlock Holmes versus Kapten Kidd
Judul Asli: The Pursuit of the House-Boat
Penulis: John Kendrick Bangs
Penerjemah: Istiani Prajoko
Editor: Muthia Esfand
Penerbit: Visi Media
Jumlah Halaman: 230
Cetakan: I,  Maret 2013
ISBN: 9789790651760

Sherlock Holmes, detektif terkenal asal Inggris, juga salah satu ikon detektif dalam dunia fiksi. Kapten Wiliam Kidd, bajak laut terkenal asal Skotlandia, salah satu bajak laut legendaris. Lalu keduanya bertemu, dalam sebuah kasus pencurian kapal House Boat oleh Kapten Kidd. Holmes menyelidikinya, dalam sebuah kisah menarik, ditulis oleh salah satu penulis klasik, John Kendrick Bangs.

Tapi John Kendrick Bangs meramu novelnya ini tak hanya berpusat pada dua tokohnya saja. Kita akan menjumpai berbagai tokoh sejarah dalam buku ini, dari nabi Nuh, sampai ke Napoleon Bonaparte dihadirkan. Dan legenda bajak laut pun dihadirkan tak hanya Kapten Kidd, tapi juga Henry Morgan dan Abeuchapeta. 

Kisah dimulai ketika kumpulan arwah terkenal kehilangan kapal House Boat yang juga di dalamnya terdapat istri-istri belaka. Arwah tokoh-tokoh tersebut berdiskusi menganai pentingnya menyelamatkan istri-istri mereka. Dan Holmes menemukan sebuah kunci ke mana House Boat dilarikan dan siapa yang melakukan usaha penculikan ini. Dengan analisisnya dia menjadi pimpinan kapal penyelamat.

Sementara Kapten Kidd tak menyadari, bahwa di kapal yang dia curi, masih terdapat istri-istri dari tokoh terkenal tersebut dan beberapa tokoh wanita tersebut. Lalu bagaimana Holmes dapat menyelamatkan kapal House-Boat dalam cengkeraman Kapten Kidd?

Buku ini meskipun termasuk buku klasik, termasuk cukup unik. Dengan berbagai macam tokoh, baik fiksi maupun nyata, dimasukkan oleh Bangs, si penulis dalam kisah yang menyegarkan. Beberapa adegan berhasil memaksa saya untuk tersenyum, ketika alih-alih berpikir taktis, beberapa tokoh malah ribut sendiri, seusia dengan pola pikir masing-masing tokoh. Oh ya, meskipun banyak tokoh dipaparkan di sini, kita tak perlu pusing, karena ada penjelasan secara ringkas di halaman awal tentang tokoh-tokoh tersebut.

Mengangkat sosok Holmes, salah satu tokoh fiksi favorit saya, saya menyukai Holmes ala Bangs di buku ini. Ditunjukkan dalam buku ini, kemampuan analisis Holmes yang masih memukau menurut saya, tak kalah seru dibandingan Holmes ala Doyle, penulis aslinya. Sayangnya, menurut saya buku ini termasuk ringkas, sehingga dengan jumlah tokoh yang banyak, serasa ceritanya terlalu pendek. Dan jalan kisah sendiri, seperti dipaksakan. Padahal kalau lebih tebal, detailnya bisa lebih lengkap lagi.

Dan sebagai semacam kisah parodi, saya angkat jempol untuk penulis yang berani mengangkat kisah dengan banyak tokoh, yang berbeda karakternya masing-masing. Saya pikir, penulis tentu saja tak asal maemasukkan karakter tokoh-tokoh tertentu tanpa pengetahuan mengenai tokoh yang dimasukkan ke dalam isi cerita.

Jumat, 10 Mei 2013

Entrok

Judul: Entrok
Penulis: Okky Madasari
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 288
Cetakan: I, April 2010
ISBN: 9789792255898

Entrok, atau bra dalam bahasa jawa, yang menjadi judul buku ini dengan covernya, terasa memancing pembaca untuk mencoba melongok apa isi buku ini. Tapi kalau dilihat dari sinopsis di cover belakang buku memang bisa dibaca, kalau isinya adalah perbedaan 2 pandnagan antara ibu dan anak yang sama-sama punya pengalaman hidup berbeda.

Di buku ini, dikisahkan Marni adalah anak seorang buruh kupas singkong di pasar Ngranget. Ketika dewasa, payudaranya tumbuh dan Marni merasakan kesulitan dengan pergerakan payudaranya, maka ia memmipikan untuk bisa memiliki entrok. Berawal dari keinginan memiliki entrok tersebutlah, Marni mengikuti kerjaan ibunya menjadi buruh pemotong kulit singkong. Tapi karena tak dibayar dengan uang, hanya beberapa kilogram singkong, Marni berontak dari norma sebagai wanita, dan berkerja sebagai buruh angkut, yang memang mendapatkan uang dari peluh keringatnya, di mana di pasar Ngrengat, buruh angkut hanyalah diambil dari laki-laki. Dari uang demi uang yang diperooleh, Mani berhasil mendapatkan Entrok impiannya. Namun hal tersebut tak menjadi cukup bagi Marni. Dengan modal yang dia tabung, dia menjadi pedagang keliling.

Pernikahannya dengan teja, rekannya sesama kuli, menghasilkan Rahayu, putri tunggalnya. Semakin lama, kesuksesan mengikuti kerja keras Marni. Namun usaha yang dia lakukan, yang dia percayai juga berkat karunia yang diberikan oleh Mbah Ibu Bumi Bapak Kuasa, yang dia percayai secara turun temurun. Berbeda dengan Rahayu yang mendapatkan pendidikan sekolah, di mana dia mengetahui bahwa apa yang sudah dilakukan oleh ibunya adalah perbuatan syirik, sehingga timbul rasa benci terhadap ibunya. Apalagi kemudian ibunya melakukan pinjaman kepada warga desa dengan menambah bunga, yang menurut ajaran agama dilarang. Ditambah terpaan gosip dari warga sekitar yang menuduh Marni memiliki tuyul untuk meningkatkan kekayaannya secara pesat.

Konflik dalam cerita bertambah, ketika para tentara memungut uang kemanan terhadap Marni. Juga beberapa kali ia diminta sumbangan untuk sebuah parpol yang berkuasa di saat itu. Awalnya Marni melakukan penolakan, tetapi ancaman yang menakutkan Tejo, suaminya, menjadikan Marni menurut untuk membayarnya. Sementara Rahayu memutuskan untuk kuliah di Yogya yang jauh, dan ia ikut dalam sebuah perjuangan membela seorang tukang becak yang tertindas oleh tentara. Dalam kisah selanjutnya konflik demi konflik terus berputar di sekitar hidup Marni dan Rahayu.

Kisah Entrok sebenarnya menurut saya cukup menarik. Mengakat kemunafikan, perbedaan pandangan, dan sejarah kelam bangsa Indonesia. Eksekusi dari Okky Madasari sudah bagus dari kata-kata yang digunakan. Tapi saya merasa kisahnya dseperti dirasakan seperti harus berjalan getir. Dari awal, kegetiran yang terasa, sampai saya merasa sudah tahu mau dibawa ke mana ceritanya, meskipun di bab awal sudah terceritakan bagian akhir bukunya.

Juga serasa penulis menjustifikasi bahwa orang-orang yang kehidupan beragamanya lebih intens, akan lebih sering menolak pandangan yang berbeda. Memang patut dimaklumi, di mana sampai sekarang pun kejadian yang berakhir dengan kekerasan fisik masih terjadi karena perbedaan pandangan. Namun justifikasi tersebut rasanya terlalu berat, seolah-olah tak ada hal yang positif dari orang yang tidak mau menerima adanya perbedaan pandangan.

Meski demikian, kisah sejarah yang diambil oleh penulis memang sudah menjadi pelajaran bagi kita, di tengan berbagai masalah dalam hidup kemasyarakatan, perlu adanya suatu pandangan yang searah guna mengatasi masalah hidup yang ada. Juga buku ini mengajarkan kepada kita, bagaimana luka yang ditimbulkan dalam sebuah era kepemerintahan. Yang tak boleh terulang lagi, bagi Indonesia. Dan mengajarkan kita, kemunafikan memang harus dihapus.

Nilai-nilai tersebut akan selalu terus bergulir, penting untuk diajarkan, dari dulu, sekarang, sampai ke masa depan. Karena hidup, bukan berarti dengan kepentingan yang dimiliki, harus menistakan nilai kemanusiaan.

Rabu, 08 Mei 2013

Wishful Wednesday #28

Rabu sudah datang. Ber-wishful wednesday lagi, yuk :) He3, asyik dong kalau bisa mejeng buku impian kita... Semoga dengan dipajang, ada yang baca WW ini, terus ngasih kado :')

Minggu ini buku yang ingin saya pajang adalah:

The Beauty of Indonesian Railways

Buku “The Beauty of Indonesian Railways” merupakan buku karya anak bangsa yang menyajikan pesona keindahan dan keanekaragaman perkeretaapian Indonesia. Buku ini dipersembahkan oleh Kereta Anak Bangsa dan disajikan dalam dwi bahasa (Indonesia-Inggris) dan dikemas eksklusif dalam 356 halaman dengan lebih dari 560 foto penuh warna beraneka jenis kereta api, stasiun, jembatan, terowongan, bangunan warisan budaya, balai yasa, dipo, industri kereta api, museum serta juga interaksi manusia dan budaya terkait perkeretaapian.

Ngebayangin isinya aja udah bikin takjub. Tapi..... harganya bikin pusing kepala, 350r. Mungkin nggak ya buku semacam ini diobral jadi 10 ribuan? wkwkwkw. Tapi i think this book is a great book. Makanya dimasukin ke wishlist.

Ini buku impian saya minggu ini, bagaimana dengan Anda?
Ikutan yuk meme yang dihost oleh kak Astrid ini, caranya dalah sebagai berikut:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik mbak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Senin, 06 Mei 2013

Forgotten

Judul: Forgotten
Penulis: Cat Patrick
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Editor: Rina Wulandari
Penerbit: Nourabooks
Jumlah Halaman: 330
Cetakan: I, Oktober 2012
ISBN: 9789794337202
  
Terkadang melupakan adalah cara terbaik untuk mengingat

Asyiknya baca buku fantasy, menurut saya adalah bagaimana kita mendapatkan hal-hal yang tak pernah kita pikirkan sebelumnya. Semakin belum kepikiran sebuah jalan cerita, semakin handal penulisnya menurut saya. Forgotten bagi saya menunjukkan hal itu. Sebelumnya saya belum baca konsep cerita yang mengisahkan bagaimana seseorang mengalami amnesia setiap hari, secara rutin, seperti yang dialami oleh London, tokoh sentral dalam cerita ini.

London Lane, harus mengalami hilang ingatan, di setiap harinya, tepat pada pukul 04.33. Tapi di balik itu, dia memeiliki kelebihan melihat ke masa depan. Untuk menjaga kehidupannya berjalan dengan lancar, London harus menulis catatan setiap malam, sebagai "bahan untuk mengingat" kejadian di hari sebelumnya ketika dia terbangun di pagi hari. Demikian hidupnya terus berjalan. Dan tak ada yang mengetahui keanehan yang dia miliki, selain ibunya, dan Jamie teman dekatnya.

Hidup London berubah semenjak ia bertemu dengan Luke Henry, siswa baru di sekolahnya. Perlahan-lahan, ia semakin menjauh dari Jamie, dan semkain dekat dengan Luke. Luke selalu menemani keseharian London. Tapi masih ada rahasia dalam hidup London yang belum ia ketahui, tapi hadir dalam mimpi-mimpi London. Kisah kelam yang memang layak untuk dilupakan




Dalam buku ini disebutkan bahwa ide dasar kejadian dalam buku ini muncul ketika pengarangnya, Cat Patrick, sempat mengalami amnesia setelah melahirkan. Meskipun mungkin pembaca akan kebingungan dengan konsep hilang ingatan ala Cat Patrick ini, jalanan kisahnya menurut saya sangat menarik. Kisah-kisah romansa London dan Luke terasa manis dan tidak lebay. Sehingga saya yang bukan fans berat buku ber-genre romance pun masih merasa nyaman dengan buku ini. Dan yang jelas buku ini aman dibaca untuk remaja sekali pun.

Detail memang menjadi kelemahan buku ini tapi jalinan persahabatan antara London-Jamie yang naik turun, kisah romansa London dan Luke membuat kelemahan buku ini terhadap detail yang minim, terlupakan.

Oh ya meski awalnya sih saya sempat mengalami blank di bagian awal buku tapi ketika kita menginjak 2/3 bagian buku detail-detail cerita semakin membalik lembar demi lembar akan semakin terkuak, dan semakin asyik membacanya. Apalagi penerjemahnya merupakan salah satu penerjemah favorit saya. Bahasanya ringan dan enak dibaca. Kenyamanan membaca buku ini membuat saya memberi 4/5 bintang terhadap buku ini.

Sabtu, 04 Mei 2013

Rapid Fire Question

Waduh pagi-pagi udah dapat pr nih dari kak Desty, yang sudah di kirimin pertanyaan berantai dari kak Putri, yang dilempar balik ka Desty untuk jawab poertanyaan tambahan sbb....... untuk ngejawab pertanyaan berikut:



1. nambah atau ngurangin timbunan?
2. pinjam atau beli buku?
3. baca buku atau nonton film?
4. beli buku online atau offline? (tobuk yg temboknya bisa disentuh)
5. (penting) buku bajakan atau ori?
6. gratisan atau diskonan?
7. beli pre-order atau menanti dgn sabar?
8. buku asing (terjemahan) atau lokal?
9. pembatas buku penting atau biasa aja?
10. bookmark atau bungkus chiki?
11. Puasa makan atau puasa beli buku?
12. Meminjamkan buku atau dipinjamkan buku?
13. Badan dan gadget yang kehujanan atau buku yang kehujanan?
14. Movie adaptation : baca buku duru baru nonton atau nonton dulu baru baca buku?
15. Cedric Diggory atau Edward Cullen?

terus ditambah pertanyaan dari kak desty sbb:
11. Habis beli buku, langsung baca atau timbun dulu?
12. Romance atau mystery?
13. Novel fantasy lokal atau terjemahan?
14. Beli baju baru atau preorder buku baru?
15. Katniss (HG) or Tally (Uglies)?
 Ok jawaban saya adalah:
1. nambah, semakin banyak nimbun semakin baik #dikeplak
2. beli kalau bukunya bagus, pinjam kalau bukunya biasa dan tak punya uang
3. baca
4. offline deh
5. ori
6. gratisan
7. menanti dengan sabar.... 
8. sampai sekarang, terjemahan
9. penting, masih bagian dari buku sigh
10. bookmark
11. timbunnnnnn
12. mystery
13. terjemahan
14. preorder
15 saya tim Katniss

OK sekarang yang saya lempar harus menjawab 10 pertanyaan pokok (1-10) dan 5 soal tambahan dari saya, yaitu:
11. harry potter atau hermione?
12. obral gramedia atau diskon toga mas?
13. Musashi atau Taiko?
14. alamat kirim buku kantor apa rumah?
15. buku children apa young adult?

Pertanyaan saya lempar untuk kak daneeollie, kak alvina, kak astrid, aul dan kak melisa :)
Peraturannya adalah ke 5 orang blogger yang namanya saya sebut diatas itu harus menjawab ke 15 pertanyaan yang ada. Dan melempar 15 pertanyaan lainnya yang harus dijawab 5 orang blogger lainnya. 10 pertanyaan yang baku seperti diatas dan 5 pertanyaan lainnya hasil buatan blogger itu sendiri. Yah.. semacam permainan berantailah… Dan jangan lupa mention di-twitter dan fb agar si penerima pertanyaan tahu tugasnya…

Rabu, 01 Mei 2013

Wishful Wednesday #27

Jumpa lagi dengan hari rabu, hari di mana update blog biasanya bertambah 1 postingan. Bukan sekedar postingan lho, tapi karena ikutan meme Wishful Wednesday, di mana kita memposting 1 buku impian kita, rasanya jadi menyenangkan meski hanya bermimpi :)

Minggu ini, ingin masukin buku yang ini :
Novel dengan dua plot berbeda namun saling terkait ini bercerita tentang dua tokoh yang berlainan dunia. Di satu sisi, novel ini menuturkan kisah Kafka Tamura, remaja yang kabur dari rumah untuk menghindari kutukan ayahnya serta untuk mencari ibu dan saudara perempuannya. Dalam petualangannya, ia menemukan tempat penampungan yang tenang di sebuah perpustakaan pribadi di Takamatsu, yang dikelola Nona Saeki yang tertutup dan penyendiri serta Oshima yang ramah dan cerdas. Kafka menghabiskan hari-harinya dengan membaca buku, hingga suatu ketika polisi menginterogasinya terkait dengan kasus pembunuhan brutal.

Sisi lain novel ini berkisah tentang Satoru Nakata, lelaki tua yang—berkat kemampuan luar biasanya—bekerja paruh waktu sebagai penemu kucing hilang. Pada suatu kasus, demi seekor kucing, ia membunuh seorang lelaki misterius. Kasus ini membawanya hengkang jauh dari rumahnya dan berakhir di jalanan, hingga bertemanlah ia dengan sopir truk bernama Hoshino yang membawanya menuju kota tempat pelarian Kafka. Nakata dan Kafka berbeda dunia, namun di alam metafisik kisah keduanya terhubung—dan begitu pula yang terjadi dalam realitas sesungguhnya.

Dengan Oedipus complex sebagai bunga cerita, novel surealis ini menyuguhkan bacaan memukau ihwal identitas, cinta, tragedi, takdir, dan pergulatan hidup. Gagasannya eksploratif dan filosofis. Alur ceritanya berkelok-kelok dan penuh teka-teki. Gaya bahasa dan narasi dialognya ringan dan menghibur.
Sebenarnya saya sudah tahu bahwa Muarakami kalau nulis itu suka absurb, dan kadang tidak tahan dengan isi cerita yang absurb. Tapi yang jelas saya tertarik untuk mencoba membaca buku ini, sebagai salah satu karya yang dianggap literatur terbaik di Asia.

Well buku ini udah tidak saya ketemukan di toko buku biasa. Tapi semoga diberikan kesempatan untuk memeilikinya....

Ikutan yuk meme WW, caranya bisa dengan:

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik mbak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Namaku Mata Hari

Judul: Namaku Mata Hari
Penulis: Remy Sylado
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 560
Cetakan: II, 2011
ISBN: 9789792262810
 
Sekilas saya hanya tahu sosok Mata Hari dari sebuah film dokumentasi yang pernah tayang di salah satu televisi, beberapa tahun yang lalu. Kisah tentang mata-mata yang tenar sebelum Perang Dunia I, dan memiliki darah Indonesia. Kini saya berkesempatan membaca kisahnya lewat narasi yang cukup detail, dari seniman Indonesia, Remy Sylado, berdasarkan kajian yang cukup detail sehingga terpapar kisah tentang Margaretha Geertruida Zelle, nama asli Mata Hari, wanita keturunan Jawa dari trah ibunya, berkelana ke berbagai negara dengan profesi penari, pelacur, dan mata-mata.
 
Cerita di ambil dari sudut pandang Mata Hari. Mengisahkan petualangan hidup dia semenjak remaja. Bagaimana gairah seksual dia sudah berkembang pesat begitu menginjak usia remaja, sampai kehilangan keperawanannya dari gurunya. Pernikahannya dengan tentara Belanda, keturunan Skot, John Rudolph MacLeod, diawali dengan kekerasan oleh suaminya, karena diketahui dia sudah tidak perawan lagi. Tetapi sebenarna Ruud, panggilan Mata Hari buat suaminya, lebih tak beradab lagi karena sebelumnya rutin mengunjungi rumah bordil di Amsterdam. 
 
Keributan di rumah tangga Mata Hari semakin berlanjut bahkan sampai ketika Ruud ditugaskan di Ambarawa, Indonesia. Ketika Mata Hari sedang hamil, Ruud bahkan menyampaikan keinginannya untuk bisa tidur dengan Nyai Kidhal, pembantu mereka. Marah, Mata Hari melarikan diri ke Borobudur. Di sana ia belajar tari tradisional eksotis dari mbah Kung, dan sempat tampil pada sebuah acara yang dihadiri pejabat penting pemerintah Hindia Belanda, Creemer dan Sri Sultan Hamengku Buwono. Berkat Creemer lah, permohonan Mata Hari agar ia dipindahkan ke Batavia dikabulkan. 
 
Semenjak pindah ke Batavia lah, karir Mata Hati sebagai penari mulai melonjak. Ditambah dendam pribadi kepada Ruud, akibat justru di Batavia, Mata Hati baru mengetahui kalau sebelumnya Ruud selingkuh dengan Nyai Kidhal, menjadikan mereka saling bentrok, bahkan sampai terjadi peristiwa saling usir terjadi. Apalagi Ruud berani mendatangkan wanita selingkuhan sampai ke dalam rumah. Momen terbunuhnya putra mereka Nyo tidak menyadarkan Ruud.  Dengan hidup sebagai penari panggung, yang digemari, Mata Hari bertekad membalas dendam, juga dengan selingkuh.

Kembali ke daratan Eropa, karirnya sebagai penari mulai melejit, tapi bakat sundal yang Mata Hati miliki semakin menjadi-jadi. Ia tidur dengan orang-orang penting, dari menteri sampai jenderal, sampai dia dibayar untuk menjadi mata-mata dengan mengorek rahasia negara dari orang-orang tersebut. Sampai ketika jatidirinya ketahuan.

Jujur saya suka karya Remy Sylado ini. Sayangnya kesulitan saya dapatkan pada saat-saat Remy menuliskan ucapan-ucapan dalam berbagai bahasa, yang membuat saya harus bolak-balik melihat ke catatan kaki. memang penggunaan kalimat-kalimat bahasa asing dipergunakan untuk menunjukkan kemahiran Mata Hati berbicara dalam berbagai bahasa, tapi seringnya digunakan membuat kadang saya merasa kesal pula. Selain itu beberapa kata kasar dipakai oleh penulis, terutama dalam kasus ketika sang tokoh yang dipakai sudut pandangnya, Mata Hari, sedang kesal. Makanya buku ini tak layak dibaca oleh anak-anak. Setidaknya remaja berusia SMA minimal baru layak membaca buku ini. 

Sosok Mata Hati akan selalu menarik untuk dikaji, tak hanya karena ada unsur keturunan Indonesianya, atau pernah tinggal di Indonesia. Tetapi nilai sejarahnya terkait suasana pra-Perang Dunia I, mengungkap sebuah intrik dalam pergulatan militer di saat itu. Penggunaan mata-mata yang menjadi contoh dalam intrik ini, terasa menarik. Karena inilah kerasnya perjuangan, kerasnya peperangan, sampai pada sebuah keadaan dunia sampai saat ini.