Selasa, 13 Agustus 2013

Di Bawah Bendera Merah

Judul: Di Bawah Bendera Merah
Penulis: Mo Yan
Pemerjemah: Fahmy Yamani
Penerbit: Serambi Ilmu Semesta
Jumlah Halaman: 144
Cetakan: I, Juli 2013
ISBN: 9789790244108

Menarik, mengikuti kisah perjalanan hidup seorang peraih nobel sastra. Apalagi kisah hidupnya digoreskan sendiri dengan pena sang peraih Nobel. Buku ini, Di Bawah Bendera Merah, adalah sebagian kisah hidup yang diceritakan oleh Mo Yan, peraih Nobel Sastra 2012. Dalam buku ini, Mo Yan, mengkisahkan beberapa bagian kisah hidupnya, yang unik serta mencengangkan.

Diawali dengan pengalamannya, ketika dirinya yang sudah dikeluarkan di sekolah, namun ia sering mendatangi sekolahnya. Di sana ia menyaksikan bagimana rekan-rekan belajarnya, yang menjadi bekas teman sekelasnya. Salah satunya He Zhiwu, rekannya yang kerap diceritakan oleh Mo Yan dalam buku ini.

Dikisahkan ayah dari Lu Wenli, berprofesi sebagai supir truk Gaz 51, sebuah profesi yang populer di desa. Dalam sebuah tugas sekolah, dimana semua rekan sekelas Mao Yan menuliskan esai tentang cita-cita mereka untuk menjadi sopir truk, He Zhiwu malah menulis ingin menjadi "ayah Lu Wenli". Apa yang dilakukan oleh Lu Wenli tersebut menjadi hal kontroversi.

Kisah berlanjut dengan pengalaman Mo Yan, ketika menginjak karir militer. Dan ia pun bertemu dengan satu truk Gaz 51 lagi. Impiannya untuk bisa menyentuh truk tersebut akhirnya terkabulkan. Sebuah kisah yang sungguh-sungguh menarik ketika Mo Yan menceritakan interaksinya dengan truk buatan Rusia tersebut. Sampai ketika sukses dalam krir penulisannya, Mo Ya pun bersentuhan dengan truk tersebut!


Mengenal buku ini, saya menambah sisi lain informasi tentang China. Sebagai memoar, buku ini pun terasa ringan, berbeda dengan pandangan bahwa nobelis sastra akan menghasilkan tulisan yang berat. Juga covernya yang manis, bagi saya buku ini sangat menarik. 

Kisah yang digoreskan pena Mo Yan ini, mengantarkan kita pada apa yang dipandang Mo Yan pada hidup di sekitarnya, bagaimana Mo Yan mengalami masa harus meninggalkan sekolah, hidup sebagai tentara, sampai kiprah penulis yang membuat dia menjadi terkenal. Sebuah kisah mengasyikkan untuk diikuti. Sayangnya adalah dengan pengalaman hidup yang mestinya cukup panjang, tak semua terpaparkan di sini.

1 komentar:

  1. aku pikir dengan judul dan cover macam itu, buku ini akan bercerita ttg masa revolusi china dari sudut pandang anak kecil (salah besar, lol)

    BalasHapus