Senin, 30 September 2013

Sitti Nurbaya

Judul: Sitti Nurbaya
Penulis: Marah Rusli
Penerbit: Balai Pustaka
Cetakann: 40, 2006
Jumlah Halaman: 334
ISBN: 9794071676

Sitti Nurbaya, siapa yang tidak tahu akan kisah karya Marah Rusli ini? Kisah tentang seorang gadis minang yang terpaksa dinikahkan dengan Datuk Meringgih karena ayahnya, baginda Sulaiman, bangsawan saudagar yang kaya jatuh bangkrut karena tindak tanduk culas dari Datuk Meringgih, dan tindakan balas dendam Samsulbahri, kekasih Sitti Nurbaya terhadap Datuk Meringgih.

Sebagai karya sastra klasik, patut diacungi apresiasi bahwa karya ini masih bertahan sampai sekarang, dan menjadi salah satu sastra yang mempengaruhi perkmbangan sastra Indonesia berikutnya.

Meski memang perbedaan gaya bahasa antara buku ini dengan buku sastra zaman sekarang yang njomplang sekali. Saya beberapa kali tercekat dengan penggunaan kata perceraian. Dalam buku ini, kata perceraian dimaksudkan pada perpisahan, yang tidak mesti terikat dalam ikatan pernikahan. Juga penulis yang lebih sering menuliskan petuah hidup, dalam karyanya. Berbagai kalimat panjang lebar justru kebanyakan berisi petuah hidup atau perenungan. Hal-hal tersebut yang membuat saya merasa kagok ketika membaca buku ini.

Meski demikian, banyak nilai positif dalam buku ini. Kita bisa mendapat pemikiran, bahwa kerapkali  nilai adat saja tak cukup baik dalam kehidupan. Juga kisah yang dipaparkan, cukup menarik, dan bisa dibaca berbagai kalangan umur.

Sebuah kisah yang melegenda, dan patut untuk diwariskan ke kalangan pembaca Indonesia.

Fahrenheit 451

Judul: Fahrenheit 451
Penulis: Ray Bradbury
Penerjemah: Celcilia Ros
Editor: Alodia Yovita
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetakan: I, 2013
Jumlah Halaman: 232
ISBN: 9786020213200

Guy Montag hidup dalam dunia yang membenci buku. Tugasnya sebagai seorang pemadam kebakaran adalah membakar buku-buku dan rumah yang ditempati buku-buku itu, bukannya memadamkan kebakaran. Pertemuan dengan Clarise McClellan, seorang gadis yang justru tetangganya, membuat dia semakin memikirkan tentang kebahagiaan dan arti hidup. Pertemuan dengan Faber, seorang guru besar, membuat Montag menemukan bahwa apa yang telah dia perbuat adalah salah.

Namun istrinya, Mildred, justru menghalangi Montag untuk melepaskan diri dari apa yang selama ini dia lakukan. Dan Guy harus berhadapan dengan Beatty, kaptennya di pemadam kebakaran.



Membaca Fahrenheit 451 bisa dibilang membutuhkan konsentrasi tinggi. Bukan karena terjemahannya jelek tapi kata-katanya tak sesederhana novel biasa. Konsep dystopia yang diberikan meskipun sederhana namun digambarkan oleh Bradbury dengan sangat kompleks. Kita tak bisa membacanya secara cepat tanpa kelewatan makna yang dituliskan oleh Bradbury.

Meski demikian, apa yang dituliskan oleh Bradbury selalu berlaku di setiap waktu. Orang banyak melupakan buku, bahkan melakukan pelarangan untuk jenis-jenis buku dengan sifat tertentu. Dan inilah yang membuat saya memberikan nilai lebih untuk buku ini. Kisah yang dipaparkan seolah dekat dengan kehidupan orang yang menggemari membaca dan buku.

Dengan Fahrenheit 451, kekhawatiran akan semakin menghilangnya buku memang terlalu dilebih-lebihkan. Tetapi ancaman terhadap "dunia buku' sebenarnya tak muncul dari aspek di luar buku, seperti teknologi pengganti, ataupun pelarangan, tetapi tidak dibacanya buku itu sendiri

Jumat, 27 September 2013

Making The Cut

Judul: Making The Cut
Penulis: Mohamed Khadra
Penerjemah: Agung Sedayu
Editor: Nuning Dwi Hidayati
Penerbit: Literati
Cetakan: I, Oktober 2009
Jumlah Halaman: 474
ISBN: 9789791978439

Prof. dr. Mohamed Khadra, Ph.D. adalah seorang guru besar kedokteran urologi, sekaligus presiden The Institute Technology of Australia sebuah lembaga pendidikan tinggi di Australia. Dalam buku Making the Cut, beliau menuliskan pengalaman-pengalamannya sebagai seorang dokter bedah. Berbagai kisah hidup, baik ketika sedang menjalani pendidikan sebagai dokter bedah maupun ketika mengadakan praktek spesialisasinya.

Apa yang dituliskan oleh dr. Khadra, terasa menarik untuk diikuti. Beliau menuliskan pengalaman hitam-putih sebagai dokter, pasien yang dia obati, sampai rekan sekerjanya. Bahwa hidup sebagai seorang dokter tak mudah, dan goresan tinta Khadra membuat deskripsi tersebut menguat, ditambah lagi status beliau yang merupakan keturunan Libanon, di mana harus hidup dalam sebuah negara yang penuh keterbukaan.

Ada beberapa momen menarik yang saya cukup terkesan, seperti ketika Khadra yang merupakan salah satu mahasiswa terpintar di kelasnya baru pertama kali mengikuti pembedahan langsung. Meskipun merasa pintar ternyata berbagai kekeliruan dia lakukan, dan beruntunglah dokter seniornya 'mau menjatuhkan' Khadra dengan bijak. 

Juga kisah ketika dia harus mengobati Shem Ehud, seorang agen purnawirawan MOSSAD. Beberapa dialog antara dia dengan Shem, melahirkan perdebatan tentang pendudukan Israel di Timur Tengah. Namun, penutup untuk bab ini terasa manis, menurut saya.

Dan juga perenungan yang Khadra lakukan justru ketika dia mengalami posisi sebagai pasien. Ketika biasanya dia mengobati, kali ini harus mengalami rasa sebagai pasien yang diobati. Ketika dia merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi pasien, dan apa yang dialami oleh pasien dalam institusi pelayanan rumah sakitnya. Semua diceritakan dengan menarik.

Sebagai memoar, buku ini cukup menarik untuk diikuti. Perenungan hidup yang dr. Khadra bagikan, baik buruknya adalah sebuah momen hidup yang akan membuat pembaca seperti saya merasa 'diperkaya'. Dan yah, saya merasa 4 bintang cukup layak untuk buku ini.

Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya

Judul: Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya
Penulis: Soeharto
Penerbit: Citra Kharisma Bunda
Jumlah Halaman: 599
Cetakan: I, 1989
ISBN: 9798085019

Indonesia memang tak pernah bisa melupakan satu sosok ini. Jasa, kesalahan, khilaf, ataupun apa yang dilakukan Soeharto memang berimplikasi pada Indonesia karena jabatanya. Jabatan sebagai presiden terlama, sampai sekarang, tentu saja menggoreskan sejarah di Indonesia.

Soeharto, dilahirkan 8 Juni 1921 di Kemusuk, Godean, barat Yogyakarta. Kisah hidup beliau sampai tahun 1988 dipaparkan kepada G. Dwipayana  dan Ramadhan KH untuk dijadikan sebuah otobiografi yang terwujud dalam buku Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya ini. 

Sepeerti yang saya duga, isi buku ini selain pemaparan kisah hidup beliu, didominansi oleh pandangan beliau terhadap berbagai sektor kehidupan sampai penjelasan-penjelasan terhadap program kerja beliau sebagai presiden.

Bahasanya khas, Soeharto sekali. Sekitar 102 bab cukup lumayan banyak dengan apa yang beliau bahas dalam buku ini, termasuk jargon-jargon orde baru yang mungkin sudah lama saya pelajari di sekolah dulu. Cuma kali ini kita bisa membacanya langsung dari ucapan Soeharto. Bagaimana yang beliau alami, npikirkan, renungi, sampai beliau lakukan.

Mengenai beberapa dosa yang disebutkan dilakukan oleh beliau, seperti pencarian dana lewat yayasan, disebutkan bahwa dana yang ada benar-benar berada dalam kas yayasan tersebut. Juga pandangan bahwa beliau hidup menganut kebatinan, memang diakui beliau bahwa beliau menganut kebatinan tetapi bukan sebagai aliran yang menyimpang dari agama, hanya berlandaskan kebatinan yang memiliki falsafah hidup dan sejenisnya.

Sayangnya buku ini hanya berisi kehidupan beliau sampai tahun 1989 semata. Tak mencakup kehidupan sampai beliau lengser keprabon, sehingga kita bis atahu bagaimana pandangan beliau tentang runtuhnya orde baru atau tuduhan KKN yang disampaikan kepada beliau dan keluarganya. Tak ayal, buku ini memang mencakup semua nilai lebih dari Soeharto, benar atau tidaknya, kembali pada nilai sebuah buku sendiri, hanya penyampai apa yang diinginkan oleh seorang penulis kepada pembaca. Biarlah pembaca yang menilai, sejauhmana buku tersebut berarti.

Rabu, 25 September 2013

Wishful Wednesday #46

Rabu Bermimpi! Eh Wishful wednesday, hehehehe. Yuk di rabu ini bermimpi bukiu impian, dengan mengikuti memem Wishful Wednesday.....

Kali ini mau majang buku:
Affair Next Door oleh Anna Katharine Green terbitan VisiMedia

Amelia Butterworth tidak akan keluar rumah tanpa topi lebar, gaun megar, dan sarung tangan khas perempuan New York yang memesona. Meskipun perempuan berpendidikan tinggi ini sangat suka berbelanja, dia bukanlah sosialita biasa. Pada suatu malam, Miss Butterworth tanpa sengaja mengintip rumah tetangganya melalui jendela kamarnya. Alangkah terkejutnya dia, tindakannya ini membawa pengaruh besar baginya, termasuk mengenalkannya dengan detektif dari kesatuan kepolisian New York Metropolitan, Ebenezer Gryce.

Mayat seorang perempuan ditemukan tertindih lemari di rumah tetangga Miss Butterworth. Semua orang terkejut karena rumah Keluarga van Burnam itu kosong, ditinggal berlibur selama lima bulan. Dengan analisis khas perempuan, Miss Butterworth berhasil meyakinkan Mr. Gryce bahwa kasus ini adalah sebuah pembunuhan. Awalnya, Mr. Gryce yang sombong tidak mau dibantu oleh seorang perempuan untuk menangani kasus ini. Merasa diremehkan, Miss Butterworth marah dan menantang Mr. Gryce untuk bersaing dalam membongkar teka-teki dalam kasus penemuan mayat di rumah itu. Siapakah yang dibunuh? Siapa yang membunuh? Misteri apa yang akan dibongkar Mr. Gryce dan the first lady detective, Amelia Butterworth?

Kenapa saya memilih buku ini? Saya sudah membaca buku kedua seri Butterworth, Lost Man's Lane dan cukup terpikat dengan kisha detektif klasik ini. Sayang kan kalau belum baca buku pertamanya yang mengenalkan tokoh Butterworth ini?

Lalu apa impian Anda minggu ini? Ikutan yuk, dengan cara :
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Selasa, 24 September 2013

Lost Man's Lane

Judul: Lost Man's Lane
Penulis: Anna Katharine Green
Penerjemah: Selviya Hanna
Editor: Fitria Pratiwi
Penerbit: Visi Media
Cetakan: I, Juli 2013
ISBN: 9789790651876

Miss Amelia Buttersworth, diminta tolong detektif kepolisian New York, Mr. Gryce untuk membantu menyelidiki hilangnya beberapa orang di sebuah jalan sepi yang hanya terdapat empat rumah di desa X, yang disebut Jalan Orang Hilang. Teror kereta hantu yang sering lewat di jalan tersebut, membuat misteri hilangnya orang-orang tersebut menjadi semakin bias dan sulit dipecahkan. Miss Buttersworth memutuskan mau untuk membantu Mr. Gryce karena teringat janjinya untuk menengok putra putri dari temannya semasa sekolah, Althea Knollys, yang memang tinggal di desa X.

Tinggal di kediaman Knollys bersaudara, justru Miss Buttersworth menghadapi misteri-misteri baru di rumah tersebut. William Knollys putra pertama, watak pemarahnyanya tak disukai oleh Miss Buttersworth, Loreen yang misterius, serta si bungsu Lucetta, si bungsu yang gugup dan memendam sesuatu. Padahal di tengah ketidakpastian, ketiga saudara tersebut menjadi tersangka misteri hilang-hilangnya orang di kawasan-kawasan tersebut.

Semakin Miss Buttersworth berusaha menghindari prasangka terhadap kemungkinan Knollys bersaudara menjadi tersangka, semakin tersibak misteri yang menyelimuti misteri di kediaman Knollys dan tuduhan tersebut semakin kuat. Sedangkan Mr. Gryce memiliki pandangan yang kerap berkebalikan dengan pendapat Miss Buttersworth.


Sebagai salah satu karya misteri klasik, Anna Katharine Green berhasil menuliskan sebuah kisah yang menarik. Deskripsinya tentang desa X sebagai perdesaan kuno cukup menarik, alur ceritanya sendiri lancar dan runtut. Sudut pandang Miss Buttersworth sendiri yang dipakai oleh pengarang mampu membuat pembaca menjadi terpusat dan membuat pembaca mau mereka-reka, ketimbang membuat berbagai sudut pandang yang bisa membingungkan pembaca.
 
Dari segi cover, buku ini sudah cukup sesuai dengan materi isi bukunya, Kesan klasiknya pun dapat, juga terjemahannya enak dibaca. Yang mengganggu bagi saya sebenarnya adalah kutipan-kutipan di awal tiap bab. Tapi secara keseluruhan buku ini bisa dinikmati sebagai bacaan detektif yang baik.

Jumat, 20 September 2013

Tales from the Road

Judul: Tales from the Road
Penulis: Matatita
Editor: Dhewiberta
Penerbit: B first
Cetakan: I, Juni 2009
Jumlah Halaman: 234
ISBN:  9789792438505


Buku traveling bagi saya berarti saya bisa 'menyaksikan' dunia lain di saat kita tak bisa melihat dunia tersebut. Membaca buku travelling khususnya ketika sang penulis bisa meng-explore daerah yang dia kunjungi sekaya-kayaknya bis amembuat saya serasa berada di tempat yang sama dengan sang penulis ketika berinteraksi dengan obyek tulisannya.

Matatita, semestinya memiliki bekal yang kaya untuk membuat sebuah buku travelling yang memanjakan pembacanya. Pendidikan antropologinya, ditambah kemahiran menulisnya, rasanya sudah cukup menjadi petunjuk bahwa dia mampu menghasilkan tulisan travelling yang bermutu. Ditambah, travelling menjadi kesenangan yang membahagiakan untuknya.

Begitu harapan saya ketika membuka buku Tales from the Road ini. Memang, gaya tulis Matatita enak diikuti. Dia berani menulis tanpa pakem baku yang membuat tulisannya menjadi lebih kaya. Apalagi pengalaman suka duka dia ceritakan sehingga tak hanya kesan manis saja yang dia tinggalkan untuk pembacanya. 

Lalu apa yang membuat saya tidak memberi rating tinggi untuk buku ini? Kesan penulis sayangnya menurut saya terlalu kuat menguasai isi tulisannya. Kurangnya obyektivitas, dimana sebuah pengalaman dirasakan dengan pandangan yang berbeda oleh orang lain, menjadikan buku ini serasa terlalu penulis-sentris. 

Seperti misalnya, dia mengeluhkan tukang becak yang memasang harga murah di malioboro tetapi menarik keuntungan dari pembelian penumpang yang diantarkannya di outlet-outlet yang dikunjungi (halaman 29). Mungkin banyak memang yang tak menyukai cara yang dilakukan oleh tukang becak tersebut tetapi bisa jadi ada penumpang yang memang berkebutuhan dengan cara tersebut.

Namun bukan berarti buku ini tak menggasyikkan. Pengalaman penulis memperkaya pengetahuan saya tentang tempat-tempat yang penulis kunjungi, lebih dari sekedar buku-buku travelling biasa, meski obyek travveling yang dituliskan masih terbatas, tak sebanyak yang saya harapkan dari 200-an lebih halaman dalam buku ini. Sebuah buku yang berani meng-eksplore pengalaman pribadi ke khalayak pembaca, seperti apa adanya seperti ini menjadi salah satu buku yang menarik untuk diikuti.

Kamis, 19 September 2013

Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa

Judul: Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa
Penulis: Maggie Tiojakin
Editor: Mirna Yuliastanti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Juli 2013
Jumlah Halaman: 241
ISBN: 9789792296167

Awalnya agak takut dengan tantangan membaca buku yang terang-terangan mengangkat judul absurb. Padahal beberapa kali saya kecewa dengan keabsurban cerita dalam buku yang tak mengangkat judul absurb tetapi ceritanya bnar-benar absurb. Saya tak alergi dengan kisah absurb kalau saja keabsurban ceritanya tak membuat saya pusing tujuh keliling. Ditambah gambar yang benar-benar absurb (tapi keren) seperti membuat saya terasa berada di dunia lain, baru saja melihat judul dan desainnya.

Tapi membalik halaman demi halaman, saya terkesiap dengan isi-isinya yang absurb. Absurb tapi menyenangkan. Ada beberapa cerita yang saya suka, seperti Tak Ada Badai di Taman Eden; Fatima; Dia, Pemberani; Suatu Saat Kita Ingat Hari Ini; dan Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa. Semua cerita tersebut dengan kata-kata absurb tapi tak bikin pusing kepala ini memiliki karakter cerita yang membuatnya menjadi absurb yang menarik, tak sekedar menarik.

Tak Ada Badai di Taman Eden membuka kumpulan cerita dalam buku ini dengan sebuah kisah suami istri Barney dan Arnouk. Meski absurbnya sudah terasa di permulaan, tapi ringannya cerita Barney dan Arnouk ini sangat cantik untuk mengantar saya ke kisah-kisah berikutnya yang lebih absurb. Fatima, err, saya harus bilang saya suka sekali cerita ini dengan efek yang dibuat oleh mbak Maggie dalam cerita yang satu ini. Dia, Pemberani bagi saya dengan absurbnya bisa mengantarkan idealisme tokohnya (Masai) yang selama ini tak pernah kita pedulikan: "Merayakan Hidup". Saya suka dengan kutipan yang dilontar dari Masai pada cerita ini: "Jadi, pada intinya, aku tidak mencoba untuk mati. Aku justru merayakan hidup." (halaman 145)

Suatu Saat Aku Ingat Hari Ini, membuat saya merasa bahwa kisah absurb pun tak pernah benar-benar lepas dari keseharian hidup yang kita alami. Kisah seorang mahasiswi penggemar game, berhasil diolah Maggie dengan kepandaian menyusun kata sampai ke jenis permainan game-nya tersebut. Dan tentu saja lingkup keluarga Salina yang diangkat dalam kisah ini seolah sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Absurb tak mesti asing.

Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa, secara luar biasa sudah diilustrasikan dengan baik, oleh Staven Andersen, sang ilustrastor cover, dalam 'keramaian sampulnya'. Tapi tentu saja kita tidak boleh melupakan apalagi meninggalkan apa yang sudah ditulis oleh Maggie sehingga cerita tersebut dijadikan judul utama dalam buku ini. Sebuah kisah absurb yang membuat saya terheran-heran tapi takjub.

Meski sudah diabsub-kan oleh Maggie bersama buku ini, pikiran saya terasa terbang bebeas berkelana, sampai ke luar angkasa dengan keabsurbannya.

Rabu, 18 September 2013

The Magician

Judul: The Magiacian
Penulis: Michael Scott
Penerjemah: Novia Stephani
Editor: Nadya Andwiani
Penerbit: Matahati
Jumlah Halaman: 580
Cetakan: II, April 2009
ISBN: 9791141363

Petualangan si kembar Josh dan  Sophie Newman belum usai. Meski mereka bersama Nicholas Flamel dan Scathach telah lolos dari kejaran Dr. John Dee di Ojai, mereka harus berpetualang di Paris. Sementara Paranelle Flamel harus terpenjara di Alcatraz, melawan Sphinx yang menjaga agar dia tak bisa kabur.

Di Paris, Flamel dan kawan-kawan menghadapi musuh baru yang lebih cerdik dari Dr. Dee, Niccolo Machiavelli. Meski demikian, dukungan dari Saint Germain dan istrinya Joan of Arc, berhasil membuat mereka aman untuk sementara. Namun Dr. Dee turut mengejar sampai ke Paris, bahkan pengaruhnya terhadap Josh semakin kuat, dan justru Sophie yang semula sangat mendukung Nick Flamel mulai menjadi ragu-ragu terhadap Flamel.


Sebagai kelanjutan the Alchemist, the Magician masih menawarkan ketegangan yang intens buat pembacanya. Munculnya tokoh-tokoh baru dalam cerita kedua the Secrets of the Immortal Nicholas Flamel ini membuat segar jalan cerita tanpa merusak alur cerita.

Meski demikian, alur cerita rasanya mudah tertebak, sama seperti buku pertama. Meski demikian, kemampuan penulis menciptakan karya yang penuh ketegangan membuat kesamaan alur dengan buku pertama tak terasa merugikan. 

Dan kejutan memang banak dijumpai di buku ini, sebagai salah satu faktor yang membuat saya suka dengan jenis fiksi fantasy. Karena kita tak mampu menebak bagian dari cerita yang mana kita akan terus menebak sampai sejauhmana fantasy si penulis mencipatakan sebuah karya berarti. Dan sehabis membaca buku ini, yang jelas saya menjadi penasaran dengan buku ketiganya, The Sorcererss.

Wishful Wednesday #45

Sudah rabu lagi. Semoga hari-hari ini bisa selalu ceria, meski cuacanya sedang tidak menentu (curcol). Saatnya update wishful wednesday, hehehehe. Meme dari kak Astrid dari Books to Sharenya ini asyik lho, meski cuma majang buku impian, tapi banyak doa dari peserta wishful wednesday lainnya agar buku yang dipajang bisa terkabul   :)

Minggu ini mau majang buku:
Pangeran Palsu (Judul Asli: The False Prince karya Jennifer A. Nielsen)

Empat anak laki-laki diculik. Empat anak yang penampilannya amat sangat mirip.
Sage, salah satu di antara mereka, membongkar fakta di balik penculikan itu––bahwa ada yang akan dipilih untuk berperan menjadi pangeran yang hilang––ia tahu bahaya sekarang menghadang.

Sage sadar hanya ada satu cara supaya ia bisa bertahan dalam permainan penuh kebohongan dan kelicikan ini.

Ia harus menjadi sang pangeran… Atau ia akan dibunuh.

Saya pilih buku ini, emmm, yang jelas karena ratingnya bagus di goodreads, dan juga covernya yang bagus sih. Kalau lihat dari blurbnya sih sepertinya biasa-biasa saja tapi blurb saja tak bisa dipercaya, hehehe. So I want this book! Ada yang mau membelikan? :)

Ikutan yuk ww dengan cara:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Rabu, 11 September 2013

Wishful Wednesday #44

Sudah rabu lagi, berarti sudah saatnya update wishful wedensday. Yay. Kali ini tambah semangat karena ada giveaway yang diadakan oleh host FYE Children’s Literature, kak Bzee pemilik blog Bacaan Bzee bekerjasama dengan kak Astrid, pemilik blog Books to Share yang sekaligus juga sebagai host meme Whisful Wedneday ini.

Untuk bisa mengikuti giveaway ini bisa melihat ketentuannya di postingan Wishful Wednesday kak Astrid di mari

Oh ya minggu ini saya pilih buku ini menjadi wishlist saya:
Mary Poppins karya P.L. Travers
Sudah direview oleh kak Astrid di sini http://perpuskecil.wordpress.com/2013/08/13/mary-poppins/
Bisa dibeli di isni: http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/2010000039762/mary-poppins.html
Kisah klasik tentang petualangan dan pengasuh terkeren sepanjang masa.
Menjadi fenomena dunia sejak tahun 1930-an, diadaptasi dalam film dan drama musikal, dan dicintai jutaan pembaca di seluruh dunia.

Di rumah keluarga Banks di Cherry-Tree Lane, mendadak muncul deru angin kencang dan suara debuman di pintu gerbang. Ternyata itu adalah ... Mary Poppins! Tak ada yang tahu dari mana asalnya, tapi dia berhasil menjadi pengasuh untuk anak-anak Banks: Jane, Michael, John, dan Barbara.

Lalu muncul berbagai keajaiban bak dongeng yang menyenangkan: lukisan hidup, roti jahe bercahaya, sapi berdansa, anak titisan gugus bintang Pleiades, kebun binatang ajaib .... Mary Poppins membuat hal-hal biasa menjadi luar biasa, membuat anak-anak Banks semakin menyukainya!

Namun, kabarnya, Mary Poppins harus pergi ketika ada perubahan arah angin. Oh, tidak! Kalau Mary Poppins pergi, siapa yang akan menjadi pengasuh anak-anak Banks? Dan petualangan-petualangan unik yang mereka lalui, akankah berakhir begitu saja? Ikutilah petualangan seru sang Nanny legendaris yang telah puluhan tahun menawan hati jutaan pembaca ini! 

Sudah lama sih saya menimang-nimang buku ini. Tak terlalu tebal, dan merupakan salah satu buku terkenal. Sayang, beberapa kali pula saya gagal membawa buku ini ke meja kasir di toko buku, hehehe. Semoga terkabul deh keinginan saya untuk memiliki buku ini.

Yuk, ikutan ww bila Anda ingin memajang buku impian (dan semoga terkabul untuk memelikinya), dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Kamis, 05 September 2013

Winter Dreams

Judul: Winter Dreams
Penulis: Maggie Tiojakin
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 291
ISBN: 9789792278125

Nicky F. Rompa harus mengungsi ke Amerika Serikat karena kekerasan fisik yang dilakukan oleh ayahnya. Di negeri impian jutaan orang yang ingin berpindah tersebut, ia tinggal di rumah sepupu jauh ibunya, Tante Riesma dan keluarganya di Boston. Dari Leah, putri tante Risma-lah Nicky mulai mengenal dunia Amerika, dan mengenal Polina, sahabat Lea yang kemudian menjadi dekat dengan Nicky.
Namun karena Lea-pula lah Nicky harus terusir dari rumah tante Riesma. Dan semenjak itu Nicky harus memulai petulangan hidupnya di Boston sendirian, menghadapi kerasnya hidup di Amaerika, dengan mencoba berbagai profesi, meski statusnya sebagai pendatang illegal, dan berteman dengan berbagai orang yang berasal dari berbagai negara di dunia.


Baru pertamakali ini saya menyentuh karya Maggie Tiojakin. Beberapa kali saya membaca resensi atas karya beliau, yang isinya memuji buku ini, bukunya sendiri memang sangat menarik. Meski demikian, eksekusi dari tema besar ke tema kecil menurut saya kurang mulus. Entah, Maggie memang berkeinginan untuk membuat karya yang lebih abstrak tetapi saya merasa seolah-olah jalinan konfliknya masih terasa muncul begitu saja tanpa adanya jalinan yang kuat.

Meski demikian, Maggie berhasil menyusun cerita dengan konflik yang cukup menarik, meski tak semua konflik harus diselesaikan dalam buku ini. Sebagai acungan jempol, buku ini mengisahkan hidup di Amerika tak semudah impain yang muncul bagi pengagum Amerika.

Rabu, 04 September 2013

Wishful Wednesday #43

Jumpa lagi dengan hari rabu ceria di september ceria. Saatnya update Wishful WEdnesday. Ayo yang punya buku impian, jangan sungkan pajang buku impianmu di sini. Semoga terkabul.....

Untuk minggu ini, saya mau tampilkan:
The Wizard of Oz oleh  L. Frank Baum
Angin puting beliung menerbangkan rumah Dorothy di padang rumput Kansas yang kelabu ke negeri antah berantah bernama Oz. Berbeda dengan keadaan di Kansas yang gersang, Oz sangat indah. Pepohonan hijau tumbuh subur, buah-buahan segar menerbitkan air liur. Walaupun begitu, bagi Dorothy tak ada tempat yang senyaman rumah. Maka, dia mencari jalan pulang.

Namun, kembali ke Kansas tidaklah semudah itu. Dia harus melewati padang pasir yang mengelilingi negeri Oz dan tidak bisa dilalui begitu saja. Dengan petunjuk dari Penyihir Utara yang baik hati, Dorothy pergi ke Kota Zamrud untuk menemui Penyihir Hebat Oz dan meminta bantuannya.

Di tengah jalan, Dorothy bertemu dengan Boneka Jerami yang menginginkan otak, Tin Woodman yang mendambakan hati, dan Singa Penakut yang mengharapkan keberanian. Bersama Toto si anjing kecil Dorothy, mereka bertualang ke istana Oz dan melawan Tukang Sihir dari Barat yang keji.

Salah satu buku klasik bergenre anak-anak sepertinya menarik. Ini wishful saya minggu ini. Bagaimana dengan Anda? Ikutan yuk, dengan cara sebagai berikut:

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)