Jumat, 04 Oktober 2013

Olenka

Judul:  Olenka
Penulis: Budi Darma
Penerbit: Balai Pustaka
Cetakan: 9, 2009
Jumlah Halaman: 264
ISBN: 9789794072776

Bagi saya, kisah absurb tak mesti sulit untuk dinikmati. Kadang-kadang membaca kisah absurb malah membuat saya menerawang, apa sih maksud si penulis dengan tulisannya yang sedang saya baca ini? Olenka, merupakan salah satu kisah absurb. Dan memang berbeda dengan kisah absurb yang ditulis belakangan, kisah Olenka ini masih tidak terlalu absurb, sayangnya, saya seringkali tak sabar ketika membaca Olenka.

Dikisahkan dengan sudut pandang Fanton Drummond. Seorang sutradara pembuat iklan film pertelevisian, yang menemukan sosok Olenka, bersama tiga anak gembel, ketika sedang naik lift apartemen Tulip Tree. Budi Darma, sang penulis sendiri menjelaskan bahwa kisah awal tersebut dilandaskan dari pengalaman pribadi beliau, dengan setting yang sama.

Perkenalan Fanton dengan Olenka, berlanjut pada hubungan yang dekat, meski Olenka sudah memiliki suami, Wayne dan anak, Steven. Tetapi Wayne memang adalah suami yang payah. Kerjanya hanyalah menulis, sedangkan Olenka harus bekerja keras untuk membiayai kehidupan mereka. Sampai akhirnya Olenka lenyap dari kehidupan Fanton maupun Wayne. Saking ingin memperistri Olenka, Fanton harus berkelana sampai ke negara bagian lain, untuk mencari Olenka.

Absurdisitas Olenka, sudah tampak dari halaman awal. Meski cerita memiliki fokus yang lurus, kadang pikiran-pikiran Fanton melebar kemana-mana. Ditambah bahasa yang dipakai, kata-kata jawa sering dipakai seperti sampean, seolah-olah membuat pikiran saya bercabang ketika membacanya. Namun kelebihan buku ini adalah sifat sosialita yang diceritakan dalam buku ini serasa normal, tak berlebihan. Mungkin karena percampuran dengan berbagai pengalaman hidup sang penulis.

Terlepas dari absurdisme buku ini, kelugasan bahasa yang dipakai cukup menarik. Meski berapa kali menampilkan kisah-kisah dalam karya sastra dunia, kisah-kisah tersebut bisa menjelma dengan baik ke dalam karya Olenka. Selepas dari itu, Olenka sangat menarik dinikmati sebagai karya sastra, bukan sebagai bahan bacaan santai di tengah mencari bacaan yang membuat rileks.

4 komentar: