Kamis, 30 Januari 2014

Inferno

Judul: Inferno
Penulis: Dan Brown
Penerjemah: Ingrid Dwijani Nimpoeno & Berliani M. Nugrahani
Penerbit: Bentang Pustaka
Cetakan: II, Oktober 2013
Jumlah Halaman: 644
ISBN: 9786027888555

Robert Langdon harus berpetualang lagi! Kali ini berpetualang di Florence, setelah tiba-tiba dia sadar dari sebuah keadaan amnesia, tak tahu mengapa dia tiba-tiba mendadak berada di Italia. Dan setelah siuman tersebut di sebuah rumah sakit, dia diburu oleh seorang pembunuh. Dan si pembunuh menembak mati dr. Marconi yang merawat Langdon. Beruntung, Lnagdon diselamatkan oleh dr. Siena Brooks, rekan dr. Marconi. Dimulailah sebuah thriller baru menuju sebuah misteri yang dikaitkan dengan sebuah karya sastra Dante, Divine Comedy.

Berawal dari Langdon harus memecahkan simbol-simbol, menuju misteri yang lokasi wabah yang disiapkan oleh Bertrand Zorbis, seorang ilmuwan jenius yang ingin menciptakan sebuah antisipasi kehancuran dunia, dengan mengurangi populasi manusia.
Kali ini Langdon tidak berhadapan denga organisasi konspirasi yang misterius. Tapi Brown dengan cukup cerdas, mengangkat sebuah masalah besar yang dihadapi bumi, membengkaknya populasi jumlah manusia! Sebuah masalah besar yang kerap disangkal. Tapi apa yang diangkat Brown, memang secara sains bisa dipertanggungjawabkan. Dan kita akan meluncur pada sebuah pertanyaan terkait moralitas ilmu. Sebuah perdebatan filosofis, tetapi saya suka cara Brown mengangkatnya dalam sebuah buku.

Dan meski di pertengahan cerita Brown sudah mengungkap siapa antagonis dalam buku ini, tak seperti tulisan-tulisan dia sebelumnya, tapi unsur kejutan masih kuat dalam buku ini. Saya menyukainya. Juga deskripsi kebudayaan, seni, arsitektural Italia dan Turki kuno, membuat buku ini terasa lebih sedap. Tak hanya menikmati ketegangan tetapi juga keindahan.  Dan ini mengobati kekeceawaan saya terhadap The Last Symbol.




Buku ini saya dapatkan dari program Secret Santa BBI. Dimana setiap anggota yang mengikuti event ini diharuskan mengirimkan buku wishlist target pemberiannya (siapanya diundi oleh sahabat div event BBI dan kita tak tahu siapa yang menjadi santa kita). Dan tugas orang yang menerima buku adalah menebak siapakah snatanya dari riddle yang diberikan Santa. Riddle dari santa saya sudah pernah posdting di sini. Sekarang tugas saya adalah menebak siapakah Santa saya.

Kesulitan pertama adalah ketika santa mengatakan bahwa kampusnya berbentuk seperti rumah gadang dan berlokasi di Bandung. Setahu saya sebagai mantan orang Bandung, kampus yang bentuknya seperti rumah gadang adalah ITB. Dan teman BBIers yang setahu saya alumni kampus ITB tak mengikuti event Secret Santa. Meski ya, saya nggak hapal teman-teman BBIers Bandung merupakan mahasiswa/alumni mana. Terpaksa saya menanyakan ke salah satu (alumni ITB)nya, dan dari keterangannya gambar foto yang dijadikan petunjuk bukanlah bagian dari kampus ITB. Sedangkan yang satu lagi mengatakan mirip. Nah lho #urekurektanah. Akhirnya coba-coba tanya salah satu sesepuh GRI Bandung #ditendangakiaki, yang dia tahu juga cuma ITB yang memiliki kampus mirip rumah gadang. 

Akhirnya salah satu teman ITB yang sempet saya tanya menemukan gedung apa yang dimaksud, dan meminta saya googling nama gedungnya. FMIPA UPI. Padahal yang saya tahu UPI terkenal ama gedung Isolanya yang berbentuk art deco. Namun setelah melihat dan memang bentuknya rumah gadang, vyolaaaa.... dan saya masih nggak tahu siapa Santa saya karena nggak kenal BBIers Bnadung yang kuliah di FMIPA UPI.

Sedangkan petunjuk ke2 da ke3 blank sama sekali. Banyak yang suka ama series THG. Dan saya nggak mungkin menguplik satu-persatu karena di Goodreads pun nggak bisa ngaitin dengan tempat kuliah. Petunjuk ke3, pun nggak jelas, daerah mana yang dimaksud Santa. Ketika saya lempar fotonya ke grup WA BBI, ada yang bilang itu korea, jepang, belanda. Semakin pusing lah saya.

Namun akhirnya saya mendapat bisikan dari teman saya, ada BBIers Bandung yang kuliah di UPI. Dan setelah saya chek di FBnya tak mensebutkan tempat kuliah. Namun lewat akun twitternya, mirip dengan nama yang dipakai dia untuk mengirim buku SS ini, Dan ya, tebakan mengerucut pada satu nama:
Siti Robiah atau siro pemilik blog @Review Siro 

Benarkah? Semoga benar. Btw, siapa pun santaku, kalau mau ngirim buku lagi diterima dengan baik lho #dikeplaksanta.
Terima kasih, hatur nuhun, matur nuwun, saya suka bukunya :)

Rabu, 29 Januari 2014

Wishful Wednesday #63

Jumpa lagi di hari rabu. Meski di sini (semarang) habis hujan rintik-rintik, semoga harapan masih selalu cerah membara, hehehe. Terutama untuk meimpikan buku-buku bagus. Kalau belum coba deh, ikutan wishful wednesday, semoga harapan kita terkabul. Meme yang dihost oleh Kak Astrid dari Books to Share ini cukup keren ko :)

Minggu ini saya mau majang buku:

Peter Nimble dan Mata Ajaib

Oleh Jonathan Auxier
Peter adalah anak lelaki buta berumur sepuluh tahun. Sejak kecil dia menjadi pencuri. Pada suatu siang, Peter mencuri kotak milik seorang pedagang keliling yang misterius. Isi kotak itu ternyata tiga pasang mata ajaib. Ketika mencoba mata pertama, seketika Peter dibawa ke sebuah pulau tersembunyi. Di sana dia mendapat perintah khusus untuk pergi ke sebuah kerajaan berbahaya dan menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan. Bersama pengikut setianya––kesatria yang dikutuk menjadi campuran kuda dan kucing––Peter Nimble mengalami petualangan seru yang tak terlupakan demi menemukan takdirnya yang sejati.

Tahu buku ini ketika kak Vina di grup WA BBI Joglosemar mengingkan sekali buku ini, ya saya jadi penasaran, bagus nggak sih? Ditilik-tilik dari goodreads, buku ini ratingnya tidak mengecewakan, 3, 98. So, kalau dari penasaran jadi keinginan :) Semoga terkabul.

Ingin ikutan Wishful Wednesday? Ini dia caranya:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Senin, 27 Januari 2014

Animal Farm

Judul: Animal Farm
Penulis: George Orwell
Penerjemah: J. Frasiska M.
Peberbit: Sumbu
Cetakan: II, Juni 2002
Jumlah Halaman: 126
ISBN: 9799799644823

Satu lagi karya George Orwell, berhasil memikat saya. Setelah 1984, Animal Farm boleh dibilang sebagai karya yang menunjukkan kepekaan Orwell dalam membaca suasana politik dan prkembangannnya ke depan ditambah mampu membuatnya menjadi sebuah karya tulis yang memikat. 

Animal Farm mengisahkan kisah pemberontakan binatang-binatang ternak pada peternakan Manor milik tuan Jones. Setelah berhasil mengusir Tuan Jones, binatang-binatang ternak tersebut menjalankan pertanian Manor tersebut, dan merubah namanya menjadi pertanian Binatang. Pada awalnya karena kecerdasannya, dua ekor babi, Snowball dan Napoleon diangkat menjadi pimpinan di peternakan tersebut. Namun di tengah jalan, Napoleon berhasil mendepak dan mengusir Snowball dan menjadi pimpinan tunggal pada pertanian Binatang. 

Tak pelak, dengan keserakahan dan kelicikannnya, Napoleon menjalankan kursi kepemimpinannya dengan seenak hatinya. Sedangkan para binatang ternak yang menjadi bawahan hanya bisa menerima apa adanya.

Orwell seperti apa yang saya tulis di awal, membuat kisah Animal Farm untuk menggambarkan kejadian yang terjadi di Uni Sovyet, pada masa kepemimpinan Stalin. DIa menggambarkan keadaan politik di sana dengan membuat kisah fabel politik namun kisah tersebut menggambarkan bagaimana akhirnya politik bisa menciptakan sebuah kepemimpinan yang meski disetujui oleh rakyat tetapi menghancurkan rakyat itu sendiri, sebuah kisah yang mengantarkan bahwa tak ada yang berbeda mungkin, antara sifat binatangisme ataupun manusiaisme pada saat nafsu bicara.

Sabtu, 25 Januari 2014

Gelombang 5

Judul: Gelombang 5
Judul Asli: The 5th Wave
Penulis: Rick Yancey
Penerjemah: Angelic Zaizai
Editor: Barokah Ruziati
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Desember 2013
Jumlah Halaman: 576
ISBN: 9789792291155

Gelombang 1: Listrik padam
Gelombang 2: Tsunami
Gelombang 3: Wabah Sampar
Gelombang 4: Peredam

Cassiopeia Marie Sullivan, sepanjang buku lebih suka disebut Cassie, beruntung (atau malah sial) bisa tetap hidup dalam empat gelombang (serangan) alien ke bumi. Dalam empat gelombang, alien telah mengurangi milyaran julah penduduk bumi, sampai-sampai Cassie bertanya-tanya, apakah dia makhluk hidup terakhir yang ada di muka bumi? Dengan membawa senjata M16 dan pisau 25cm-nya, dia harus berspekulasi, setelah lolos dari gelombang 4, apakah manusia yang dia ketemui, adalah manusia sejati ataukah alien yang menyamar jadi manusia bumi.

Dan kini, ia berhadapan dengan gelombang 5.
Ia bertemu dengan seorang pemuda tampan, yang menyelamatkannya dari seorang peredam, Evan Walker. Justru belakangan ia harus meraba-raba, siapakah Evan Walker sebenarnya. Musuh atau teman? Pilihan yang mengarah pada kepastian hidup dan matinya. Juga masih ada janjinya, untuk menemui adiknya, Sammy, yang dibawa pasukan mliter ke pangkalan yang aman. Tapi Cassie masih belum tahu, apakah adiknya masih hidup atau mati.

Jujur, gambaran alien yang saya punya langsung berubah banyak setelah membaca buku ini. Gelombang 5 merupakan satu buku yang membuat saya berpikir, buku ini bisa memberikan efek menegangkan meski banyak kegalauan sang tokoh, Cassie, dalam menghadapi tantangan di depan matanya. Tak perlu risau dengan kegalauan Cassie, karena mungkin hal yang sama akan kita lakukan kalau berada dalam posisi yang sama dengan dia. 

Meski PoV dibuat berbeda-beda, ceritanya semakin lama semakin menantang, untuk mengetahui misteri di balik Gelombang 5. Tak bikin kesal karena ketebalannya. Dan aliennya sendiri, argghhh, benar-benar di luar dugaan. Tapi buku ini pantas saya sukai. Meski kisah tentang alien sudah banyak bertebaran dalam dunia fiksi, buku ini bisa membuat kisah yang mengenyangkan.

Rabu, 22 Januari 2014

Wishful Wednesday #62

Rabu cerah ceria, alhamdulillah. Setelah beberapa hari berturut-turut hujan mengalir deras, hampir tanpa henti, akhirnya hari ini cuaca lumayan cerah. Suasana yang mendukung buat bermimpi :) Kali ini dalam meme Wishful Wednesday saya berkeinginan untuk memiliki buku ini:
Undakan Menjerit karya Jonathan Stroud (Lockwood&Co Series)
Setelah gelap, bunyikan lonceng dan tunggu di luar garis besi.

Selama lima puluh tahun lebih, wabah hantu menyerang Inggris. Lucy Carlyle, penyelidik paranormal yang masih muda, menginginkan karier cemerlang. Namun, kenyataannya ia bergabung dengan agensi pembasmi hantu paling kecil, paling kumuh di London, dipimpin Anthony Lockwood yang karismatis.

Ketika salah satu kasus mereka berakhir dengan kekacauan fatal, Lockwood & Co. memiliki peluang untuk memperbaiki keadaan. Sayangnya, itu berarti mereka harus menginap di rumah paling berhantu di Inggris.
 
Tentu saja, setelah beberapa kali mengambil buku bergenre horror dalam meme wishful wednesday, rasanya ada yang kurang kalau tidak memilih buku ini :)
Ini wishlist saya yan saya masukkan meme wishful wednesday saya. Bagaimana dengan Anda? Ikutan yuk :)
Caranya:

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Kamis, 16 Januari 2014

Islam Sehari-hari

Judul: Islam Sehari-hari
Penulis/Ilustrator: vbi_djenggotten
Editoir: Firdaus Agung
Penerbit: Qultummedia
Cetakan: 3, Mei 2013
Jumlah Halaman: 116
ISBN: 9789790272548

Lagi-laki mas VBI menghasilkan sebuah karya yang menarik. Kartun otokritik terhadap kebiasaan sehari-hari yang tak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Meski apa yang dilakukan rasanya sudah sesuai dengan ajaran agama, tapi sebenarnya apa yang dilakukan justru bertentangan dengan ajaran agama. Misalkan dalam sebuah bagian, mas Vebi menceritakan kisah perayaan Isra Miraj di sebuah kampung, tetapi yang terjadi adalah meski ada pengajian tentang pentingnya sholat, acara tetap berjalan meski azan sudah dikumandangkan. Bahkan sholat baru dilaksanakan setelah acara makan-makan.

Islam tak lepas dari kehidupan sehari-hari. Itu seperti yang digambarkan oleh mas Vebi. Ilustrasi yang beliau gambarkan dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari, dan ya, kisahnya bis amembuat senyum tersungging, atau tertawa. Meski mungkin apa yang dikritik adalah kelakuan kita sehari-hari kita.

Dan tak perlu berpening-pening membaca buku ini. Cukup menikmati buku ini, tersenyum dan semoga bisa meresapi isi buku ini. 4 dari 5 bintang untuk buku ini :)

Pemburu

Judul: Pemburu
Judul Bahasa Inggris: The Hunter
Judul Asli: Kogoeru Kiba
Penulis: Asa Nonami
Penerjemah: Julanda Tantani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Desember 2012
Jumlah Halaman: 536
ISBN: 9789792289695

Novel detektif kebanyakan menuliskan kisah bagaimana seorang detektif mampu menyelesaikan masalah dengan metode yang diluar dugaan pembaca, musuh yang tak bisa ditebak oleh pembaca siapa dirinya, dan penjahat yang sebisa mungkin dekat dengan si tokoh detektif dan berusaha mengecoh sang detektif agar kejahatannya tak bisa diungkap pelakunya. Berbeda dengan novel detektif lainnya, Pemburu mengisahkan bagaimana detektif polisi Tokyo memecahkan pembunuhan beruntun, diawali dengan terbunuhnya seseorang tak dikenal di restoran, dengan cara tragis, terbakar sampai hangus.

Penyelidikan dilakukan oleh kepolisian dengan membentuk regu yang dibagi menjadi tim-tim berpasangan 2 orang. Salah satunya adalah pasangan Takako Otomichi dan Tamotsu Takizawa. Selaku detektif senior, Takizawa merendahkan kemampuan Takako, apalagi sosok Takako yang berkelamin perempuan, menambah kesangsian Takizawa akan kemampuannya. Penelusuran pelaku kejahatan dan motifnya terasa lamban. Di sinilah yang membedakan novel ini dengan genre sejenis lainnya. Seolah-olah, penyelidikan dilakukan secara terstruktur namun tak ada unsur detekftif yang menonjol yang membuat kasus cepat terselesaikan.

Seorang teman saya menyebut serial Holmes yang tayang di BBC bukan mengisahkan kisah detektifnya tetapi apa yang berada di sekitar kehidupan sang detektif. Rasanya ungkapan tersebut juga berlaku untuk buku ini. Meski terkadang jalan ceritanya lambat tapi detail penyelesaian masalah yang ada di buku ini terasa detailnya. Kita tak akan mendapatkan kisah yang meningkat klimaksnya, meski di akhir cerita, twistnya cukup menarik.

Novel ini lebih terasa humanisnya bagi saya, dimana kehidupan pribadi tokoh-tokohnya lebih terasa kuat diangkat. Terasa sekali, seperti merasakan menonton sebuah dorama. Meski dalam bentuk novel. Dan saya tak kecewa dengan buku ini, meski terus terang butuh makan waktu lebih lama dari yang saya targetkan untuk membaca buku ini. Buat yang ingin membaca buku ini, akan lebih asyik apabila bisa mengharapkan untuk mendapat informasi sisi lain  dari kisah hidup detektif di Jepang.

Rabu, 15 Januari 2014

Wishful Wednesday #61

Jumpa lagi di hari rabu, saat kita bisa bermimpi untuk memiliki buku impian. Dan inilah salah satu buku impain saya:
 Bandung Awal Revolusi karya John RW Smail
Bandung Awal Revolusi adalah penelitian pertama mengenai sejarah lokal dalam periode revolusi Indonesia. Kisahnya mengenai peristiwa-peristiwa di dalam dan sekitar kota Bandung selama periode Agustus 1945-Maret 1946 sangat menarik dan mengungkap berbagai aspek dalam sejarah revolusi Indonesia yang sampai sekarang hanya sedikit diperhatikan.
Dalam Bandung Awal Revolusi kita akan menemukan cerita-cerita unik pada awal masa Revolusi di Bandung mulai dari rivalitas orang Sunda dan orang non-Sunda, “camat perjuangan” yang berambut panjang dan selalu berpakaian santai, hingga bungkusan-bungkusan dari daun yang dibawa berperang untuk menyimpan mayat-mayat prajurit Gurkha.

Semenjak Rahib Tanzil memamerkan album koleksi buku tentang Bandungnya, saya jadi kepikiran untuk memulai koleksi tentang Bandung. Bagaimana pun juga saya lahir dan sempat besar di Bandung. Meski kini tak tinggal di Bandung lagi, rasanya pingin menyimpan apa pun tentang Bandung, salah satunya buku ini.

Apa wishlist Anda minggu ini? Ikutan yuk meme Wishful Wednesday yang dihost oleh kak Astrid dari blog Books to Share dengan cara:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Rabu, 08 Januari 2014

Indonesia Reader Festival 2013

Alhamdulillah, satu momen berharga bagi insan perbukuan di Indonesia berhasil dengan baik dan lancar. Indonesian Reader Festival atau Festival Pembaca Indonesia 2013. Berbeda dengan IRF tahun 2012 yang diselenggarakan selama satu hari, kali ini panitia dari Goodreads Indonesia melaksanakan IRF selama 2 hari dan berpindah lokasi ke Museum Bank Mandiri, Kota Lama, Jakarta Barat pada 7-8 Desember 2013.

Dan kali ini, saya berkesmpatan pula untuk bisa mengikuti acara yang ke-3 dari teman-teman GoodReads Indonesia Baca itu Seru! Kali ini tak sendirian, bersama teman-teman BBIers Joglosemar, mengunjungi teman-teman BBIers Jabodetabek, yeah!

Saya tiba di stasiun Poncol, Semarang pada jum'at sore yang cerah. Kontak dengan teman-teman yang hendak berangkat bersama (BBIers Semarang) intens dilakukan, sementara teman-teman BBI Solo dan Yogya sudah berangkat terlebih dahulu dengan kereta Gaya Baru Malam. 

Rencananya kami berangkat berlima, saya, kak Cindy, kak Lila, kak Ika, dan kak Isna (seraper), dan sampai maghrib lewat (kereta berangkat jam 19.00 tepat), saya sudah bertemu kak Cin dan kak Ika. Sedangkan kak Lila dan kak Isna belum keliahatan wujudnya. Tiba-tiba hp berbunyi, dari Kak Lila, cuma karena pas lagi rame di stasiun, saya nggak bisa menangkap apa yang dibilang kak Lila. Karena waktu semakin mendekat, akhirnya kami memutuskan untuk langsung masuk ke peron dan langsung naik ke kereta daripada menunggu 2 orang tersebut, dan ternyata kedua orang itu sudah duduk manis di kereta :p.

Perjalanan kereta menjadi bencana bagi kak Cindy. Karena rencananya untuk menghabiskan buku Mo Hayder (saya lupa judulnya), menjadi gagal, karena terganggu perbincangan kita. Dan nggak cuma kak Cindy saja, penumpang lain pun merasa terusik, hahaha, sampai suatu saat ketika kita tertawa bersama, penumbang di sebelah melirik tajam bareng-bareng ke kami. *ups.

Intinya sih hampir semalaman kita tidak tidur. Dan mungkin beruntung juga, karena penumpang persis belakang kita kecurian tasnya. *berduka. Sesudah sampai ke stasiun Senen, berbeda dengan tahun lalu yang saya langsung ke lokasi IRF, tahun ini kita berame-rame mampir ke kediaman kak CIndy untuk beristirahat sejenak. Dan surga bagi penggila buku adalah koleksi buku kak Cindy, dari buku langka sampai buku bagus, bisa dijarah #dikeplak ka Cindy, hahaha.

Setelah istirahat sejenak, kami pun meluncur ke Kota Lama lokasi IRF, menggunakan Commuter Line (pertama kalinya naik CL!, wohooo). Sampai di Museum Mandiri (untungnggakkesasar), dan langsung ketemu panitia IRF (kak Selvi dan kak Farah), sempet nyasar mau cari booth BBI. (sebenarnya nggak kesasar sih tapi nganterin kak Isna ke booth Serapium #alesan). Dan sampailah kita berempat di booth A1-A2, BBI, yay. Di sana ketemu kak Dani, kak Dewi, kak Threez, kak Dinoy, kak Nana yang sedang ngerapiin booth. Memang booth BBI tidak dibuka pada hari pertama, digunakan untuk mendekor booth tapi beberapa pengunjung sudah mulai bertanya-tanya. Acaradilanjutkan dengan mendekorasi. Pokoknya hasil akhirnya keren deh. Kalau ada lomba stand terbaik, booth BBI harus menang #ditendangpanitiaIRF.

Esoknya, perjalanan berlanjut. Berangkat dari Bekasi bersama kang Dion (BBI Yogya), kami datang tepat pukul 10.00 WIB, dan ketemu Rahib! akhirnyaaaaa :p. Dan yang jelas BBIers yang datang tambah banyak. Tak bisa saya sebut satu persatu karena memang saya nggak hapal, :( tapi yang jelas Booth BBI semakin rame. Dan senangnya bisa jeprat-jepret sana-sini, menggunakan pinjaman kamera dari kak Winda. 

Terkait saya dan beberapa BBIers juga membuka booth lain di C3, beberapa kali saya dan teman-teman CG harus bolak-balik antar BBI dan CG. Di booth Seraper pun saya tak bisa mampir lama, cuma bersay-say hello dengan seraper lainnya (maaaaaffffffff). Sampai tak sempat pula mengikuti bookwar, hanya satu kali berkesempatan menukar buku (bookswap).

Booth BBI sendiri menyajikan game-game seru dan talkshow dengan pembicara bang Epi, korum BBI, serta rahib. Saya nggak tahu pasti bagaimana pengunjung booth merespon apa yang kami sajikan di Booth BBI, tapi semoga suka semua. Dan yang jelas semoga BBIers suka dengan event ini. Dan Alhamdulillah, saya senang, bisa bertemu dengan insan-insan pembaca dan penerbit. Sebuah kisah klasik untuk masa depan.

Berlima pulang dari Museum Kota Lama, sempat mencoba TransJakarta (bukan yang pertama lho), melewati salah satu mall termahal dan akhirnya kembali ke Senen, insiden manula (ups) akhirnya bisa kembali ke Semarang!

Segala puji buat Allah SWT. Terima kasih buat teman-teman BBIers, Seraper, Cakrawala Gelinjang, Panitia IRF, mas Dyan dari Serambi, mas Dion dari Gramedia (atas sponsor bukunya), dan kak Vanda, buat semua kesempatan menikmati IRF yang indah.

foto2 bisa dilihat di sini: https://www.facebook.com/media/set/?set=a.602223436493267.1073741827.283459571702990&type=3

Wishful Wednesday #60

My first wishful wednesday in 2014! Yay! Semoga ke depan bisa mengikuti WW ini dengan lebih rajin. Semoga apa yang diharapkan banyak terkabul :) Terima kasih untuk Kak Astrid dari Books to Share untuk meme yang keren ini

Untuk minggu ini mau majang buku:

Penghancuran Buku: Dari Masa ke Masa oleh Fernando Baez
"Penghancuran Buku dari Masa ke Masa" adalah karya Fernando Báez, kepala Perpustakaan Nasional Venezuela dan salah satu penasehat ahli UNESCO. Ia terlibat dalam rekonstruksi perpustakaan Sarajevo yang hancur oleh perang Bosnia. Ia berada di Irak saat pasukan AS menyerbu Bagdad dan menyaksikan sendiri bagaimana kekayaan sejarah negeri yang menjadi asal mula peradaban itu dijarah dan dirusak. Laporannya tentang Perang Irak membuatnya dipersona-non-gratakan oleh AS. Noam Chomsky menyebut buku Báez ini buku terbaik tentang tema penghancuran buku. Sangat lengkap dan rinci.
Saya tertarik akan tema besar yang diangkat dalam buku ini. Buku tentang buku, akan selalu menarik, terutama buat pencinta buku. Makanya buku ini masuk dalam daftar wishlist saya.
Apa wishlist Anda? Ikutan yuk, dalam WW dengan ketentuan
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Selasa, 07 Januari 2014

Goddess Girls: Si Cerdas Athena

Judul: Si Cerdas Athena (Goddess Girls #1)
Penulis: Joan Holub & Suzanne Williams
Penerjemah: Jia Effendi
Editor: Fenty Nudia
Penerbit: Atria
Cetakan: I, Januari 2013
Jumlah Halaman: 170
ISBN: 9789790245051

Athena tak menyangka. Pelajar SMP Triton ini, ternyata adalah seorang dewi. Dia adalah putri Zeus! Selama ini, dia tak memiliki kejelasan, siapakah orang tuanya. Yang ia tahu, adalah dia hanyalah anak angkat dari orang tua Pallas, sahabat dekatnya. Dengan kedatangan surat dari Zeus, Athena baru sadar, dan yah... dia harus terbang ke Olimpus, guna berpindah tempat belajar ke Akademi Gunung Olimpus, bersama dewa-dewi lainnya!.

Sebagai dewi yang memulai semester awalnya, Athena harus kelabakan mengikuti sistem pelajaran yang berbeda dengan apa yang dia pelajari sebelumnya. Tetapi bukan Athena, namanya, kalau dia tak bisa menjadi yang terbaik di akademi. Namun tentu saja, halangan-halangan akan selalu dia jumpai. Apalagi, ayahnya, yang sebenarnya adalah kepala sekolah tak sama sekali membantu kehidupan sekolah Athena di kampus barunya itu.


Tak perlu takut dengan kisah mitologi Yunani, yang mungkin terasa berat. Joan Holub & Suzanne Williams berhasil mengkreasikan sebuah novel remaja yang diangkat dari mitologi Yunani dengan ringan. Tentu saja tanpa meninggalkan esensi mitologi Yunani tersebut. Dan bahasanya dibuat ringan. Tentu saja buat yang sudah lama membaca mitologi Yunani pun akan serasa segar membaca buku ini.

Sayangnya karena mungkin dibuat untuk sasaran pembaca berusia remaja, konfliknya terasa kurang greget. Dibangunnya konflik dimana persaingan yang terjadi di akademi, sudah bisa membuat cerita menarik, namun sepertinya penulis membatasi bukunya dengan membuat konflik yang terasa ringan. Bukan berarti ceritanya tidak menarik, tetapi rasanya perlu dibuat lebih kaya lagi. Dan sepertinya, dengan menulis buku ini sampai 12 buku, mungkin konflik-konflik yang diharapkan membuat kisah Goddess Girl ini lebih seru akan dimuat di buku-buku berikutnya?

Sabtu, 04 Januari 2014

What's in a Name Reading Challenges 2013 Wrap Up

Alhamdulillah, salah satu reading challenge di tahun 2013 yang saya ikuti, What's in a Name, yang dihost oleh Ren dari Ren's little corner bisa selesai. Tercatat ada 30 buku dengan judul yang mengandung nama yang sudah saya baca. Berikut adalah listnya:
  1. Amira, review di sini
  2. Miracle Journey: Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kitta Kafadaru, review di sini
  3. Surat Dahlan, review di sini
  4. Auguste Dupin, review di sini
  5. Kasus-kasus Terakhir Miss Marple, review di sini
  6. Oliver Twist, review di sini
  7. Cerita Calon Arang, review di sini
  8. Oliver's Story, review di sini
  9. Gege Mengejar Cinta, review di sini
  10. The Innocence of Father Brown, review di sini
  11. Al Qur'an Braille untuk Nadia, review di sini
  12. Namaku Mata Hari, review di sini
  13. Sherlock Holmes versus Kapten Kidd, review di sini
  14. Mandolin Capten Corelli, review di sini
  15. Arsene Lupin versus Mafia Maffia, review di sini
  16. Dari Arsip Campur Aduk Mrs. E. Basil, review di sini
  17. Clara's Medal, review di sini
  18. Alena, review di sini
  19. Oda Nobunaga #1, review di sini
  20. Sitti Nurbaya, review di sini
  21. Sherlock Holmes: Misteri di Wisma Wisteria, review di sini
  22. Olenka, review di sini
  23. Looking for Alibrandi, review di sini
  24. Bliss, review di sini
  25. Okei, review di sini
  26. Anne of Green Gables, review di sini
  27. Carrie, review di sini
  28. Muslihat Opal, review di sini
  29. Monsieur Lecoq, review di sini
  30. Rebecca of Sunnybrook Farm, review di sini
Alhamdulillah dengan 30 buku, berarti saya masuk kategori Crazy About Name. Sebuah pecapaian yang patut disyukuri. Dan terima kasih perlu diucapkan ke Ren, buat challenegenya yang keren ini. Angkat jempol :)

Kamis, 02 Januari 2014

Finding New Author 2013 Reading Challenges Wrap Up

Alhamdulillah, tuntas sudah Finding New Authors 2013 Reading Challenge dilewati. Reading Challenge dari Ren empunya blog Ren's Littkle Corner ini sungguh keren. Sudah setahun, saya mengeskplorasi bacaan dari penulis yang belum pernah saya baca sebelumnya. Semoga di tahun 2014 bacaan saya lebih kaya lagi.

Dan inilah daftar buku yang saya baca sambil mengikuti RC ini :
  1. Daughter of Smoke and Bone, review di sini
  2. Memory and Destiny, review di sini
  3. Delirium, review di sini
  4. Amira, review di sini
  5. Please Look After Mom, review di sini 
  6. The Bell Jar, review di sini
  7. Miracle Journey: Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kitta Kafadaru, review di sini
  8. The Alchemyst, review di sini
  9. Auguste Dupin, review di sini
  10. Oliver Twist, review di sini
  11. Warped, review di sini
  12. Graceling, review di sini
  13. Eye of the Crow, review di sini
  14. Rahim, review di sini
  15. The Queen of the South review di sini
  16. City of Ember, review di sini
  17. Pencuri Petir, review di sini
  18. The Innocence of Father Brown, review di sini
  19. The Gathering, review di sini
  20. Apartemen 666, review di sini
  21. Silver Stone: Rahasia Batu Perak, review di sini
  22. Demon's Lexicon, review di sini
  23. Pangeran Pencuri, review di sini
  24. Gadis Pemberontak, review di sini
  25. The Court of the Lion #1, review di sini
  26. Namaku Mata Hari, review di sini
  27. Forgotten, review di sini
  28. Entrok, review di sini
  29. Sherlock Holmes versus Kapten Kidd, review di sini
  30. Tahun 69, review di sini
  31. Mandolin Kapten Corelli, review di sini
  32. 1998, review di sini
  33. Arsene lupin versus Mafia Maffia, review di sini
  34. Memory of Love, review di sini
  35. 9 Summers 10 Autumns, review di sini
  36. Dari Arsip Campur Aduk Mrs. Basil E. Frankweiler, review di sini
  37. Telanjang Dalam Kematian, review di sini
  38. Divergent, review di sini
  39. Fleur, review di sini
  40. Clara's Medal, review di sini
  41. Seishun no Tabi, review di sini
  42. Where the Mountain Meets the Moon, review di sini
  43. Kisah Seekor Anjing, review di sini
  44. Lady dan Unicorn, review di sini
  45. Tangan Kelima, review di sini
  46. Oda Nobunaga #1, review di sini
  47. Unwind, review di sini
  48. Gelang Giok Naga, review di sini
  49. Kan Kukenang Selalu, review di sini
  50. Winter Dreams, review di sini
  51. Lost Man's Lane, review di sini
  52. Fahrenheit 451, review di sini
  53. Sitti Nurbaya, review di sini
  54. Olenka, review di sini
  55. Coba Tunjuk Satu Bintang, review di sini
  56. Looking for Alibrandi, review di sini
  57. The Sea, review di sini
  58. Rencana Besar, review di sini
  59. Bliss, review di sini
  60. Okei, review di sini
  61. Terbuka Untukmu, review di sini
  62. Anne of Green Gables, review di sini
  63. Carrie, review di sini
  64. The Exorcist, review di sini
  65. Monsieur Lecoq, review di sini
  66. Rebecca of Sunnybrook Farm, review di sini
  67. Anak Rembulan, review di sini 
Alhamdulillah sudah 67 buku kurang lebihnya progress baca dan review challenge ini. Berarti masuk kategori maniac. Semoga tahun 2014 bisa lebih sukses. Terima kasih, Ren atas challengenya....